Network


Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.

Hotspot


Dive into the research topics where Ketut Mahardika is active.

Publication


Featured researches published by Ketut Mahardika.


Diseases of Aquatic Organisms | 2008

Histopathological and ultrastructural features of enlarged cells of humpback grouper Cromileptes altivelis challenged with Megalocytivirus (family Iridoviridae) after vaccination

Ketut Mahardika; Haryanti; Ahmad Muzaki; Teruo Miyazaki

The genus Megalocytivirus in the family Iridoviridae encompasses isolates of red sea bream iridovirus (RSIV) and grouper sleepy disease iridovirus (GSDIV). In the present study, humpback grouper Cromileptes altivelis juveniles were challenged with GSDIV after vaccination with a commercial RSIV vaccine. The unvaccinated group (in duplicate) showed higher mortalities (59.3 to 66.7%) than the vaccination group (0% mortalitiy, in duplicate). Surviving fish in the vaccinated group displayed masses of enlarged cells in the spleen. Electron microscopy revealed that they contained hemosiderin granules within the cytoplasm. In contrast, moribund fish from the unvaccinated group exhibited large numbers of inclusion body-bearing cells (IBCs) in the spleen, while surviving fish displayed masses of enlarged cells in which a small number of GSDIV virions were assembled.


Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis | 2018

INVESTIGASI PENYAKIT PADA PEMBESARAN LOBSTER PASIR Panulirus homarus DI KARAMBA JARING APUNG (LOMBOK, PEGAMETAN DAN PANGANDARAN)

Sudewi; Zeny Widiastuti; Bejo Slamet; Ketut Mahardika

Spiny lobster, Panulirus homarus is an economically important fishery product which indicated by huge demand of this species at both local and International markets. However, high mortalities were recorded during grow-out period due to infection of diseases. This study was conducted to investigate disease occurrences in grow-out of P. homarus cultured in floating net cages. The study was done throughout collection of samples, observation of parasites, isolation of fungi and bacteria, and detection of Milky Hemolymph Disease of Spiny Lobster (MHD-SL) by PCR. The samples were obtained from Lombok, Pangandaran, and Pegametan (Bali), five lobsters each. Results showed that three lobsters from Pangandaran were infected with ectoparasite Octolasmis sp. that infect mostly in the gill lamellae. One sample from Lombok was found to be infected with Fusarium sp., the causative agent of black gill disease which indicated by black coloration of the gill. Detection of milky disease showed that one lobster from Pegametan and two lobsters from Lombok were infected with the disease. Milky disease is the most devastating disease which causing in high mortalities within 5 days of the onset of symptoms of milky disease infection. Considering that MHD-SL can be transmitted rapidly, it is suggested to perform biosecurity and quarantine procedures immediately to prevent disease translocation.Lobster pasir, Panulirus homarus adalah salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, baik di pasar lokal maupun internasional. Akan tetapi, dalam usaha pembesaran lobster terdapat hambatan yaitu tingginya mortalitas yang disebabkan oleh infeksi penyakit. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk melakukan investigasi penyakit pada pembesaran lobster pasir P. homarus di tiga lokasi karamba jaring apung (KJA). Metode penelitian meliputi pengambilan sampel lobster, pengamatan parasit, isolasi bakteri dan jamur, serta deteksi Milky Hemolymph Disease of Spiny Lobster (MHD-SL) melalui analisis Polymerase Chain Reaction (PCR). Lokasi pengambilan sampel meliputi Lombok (NTB), Pangandaran (Jabar) dan teluk Pegametan (Bali) dengan sampel lobster masing-masing sebanyak 5 ekor. Tiga ekor lobster dari Pangandaran terinfeksi parasit Octolasmis sp. yang menginfeksi terutama pada lamela insang. Satu sampel lobster dari Lombok terinfeksi jamur Fusarium sp. yang merupakan penyebab penyakit black gill disease dengan gejala insang yang menghitam. Dua lobster dari Lombok dan 1 lobster dari Pegametan terinfeksi oleh MHD-SL yang ditandai dengan hemolimfa berwarna putih susu.


Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia | 2017

DETEKSI WHITE SPOT SYNDROME VIRUS(WSSV) PADA UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI BALI DAN JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTIOIN(PCR)

Ketut Mahardika; Zafran Zafran; Isti Koesharyani

White spot syndrome (WSS) telah ditemukan pada banyak spesies udang dan kepiting, tidak saja di Asia tetapi hampir di seluruh dunia.


Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia | 2017

TINGKAT KERENTANAN IKAN KERAPU MACAN, Epinephelus fuscoguttatus DALAM BERBAGAI UMUR TERHADAP INFEKSI IRIDOVIRUS

Ketut Mahardika; Zafran Zafran; Fris Johnny; Des Roza

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerentanan bebagai umur ikan kerapu macan, E. fuscoguttatus terhadap infeksi Iridovirus.


Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia | 2017

APLIKASI BAKTERIN DALAM PEMELIHARAAN LARVA KEPITING BAKAU (Scylla paramamosain) SKALA MASSAL

Zafran Zafran; Des Roza; Fris Johnny; Ketut Mahardika; lbnu Rusdi

Suatu penelitian untuk mengetahui efektivitas bakterin bagi pengendalian infeksi bakteri pada larva kepiting bakau (Scylla paramamosarn) dalam pemeliharaan skala massal telah dilakukan di hatcheri kepiting Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gondol-Bali. Larva kepiting bakau yang baru menetas direndam dalam suspensi bakterin dengan konsentrasi 107 cfu/mL selama liga iam dan selanjutnya dipelihara dalam bak volume 300 L. Sebagai kontrol adalah larva yang tidak diberi perlakuan bakterin.


Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia | 2017

KORELASI GENOTIP ALLOZYMEDAN FRAGMEN INFEKSIVIRAL NERVOUS NECROSIS (VNN) PADA KERAPU BEBEK, Cromileptes altivelis

Sari Budi Moria Sembiring; Haryanti Haryanti; I Gusti Ngurah Permana; Ketut Mahardika; Ketut Sugama

Analisis allozim dan mt-DNA dilakukan pada kerapu bebek, c. attivetis untuk mengetahui korelasi antara sifat genotip dan ketahanan terhadap inteksi VNN yang dapat dijadikan indikator seleksi perbaikan mutu genetik.


Jurnal Riset Akuakultur | 2011

PROFIL GENOTIP BENIH UDANG WINDU Penaeus monodon HASIL SELEKSI DENGAN KARAKTER TOLERAN TERHADAP INFEKSI WHITE SPOT SYNDROME VIRUS

Haryanti Haryanti; Fahrudin Fahrudin; Ida Komang Wardana; Sari Budi Moria; Gusti Ngurah Permana; Ketut Mahardika

Upaya seleksi pada benih udang windu dengan mengutamakan karakter toleran terhadap WSSV menjadi prioritas, agar diperoleh calon induk udang windu dengan karakter genotip yang lebih baik. Tujuan riset adalah mendapatkan profil genotip benih udang windu hasil seleksi dengan karakter toleran terhadap WSSV. Metode untuk mendapatkan benih udang terseleksi, diawali melalui pembenihan dengan menggunakan induk udang windu berasal dari alam (F-0), mengaplikasikan probiotik dalam pemeliharaan larva, biosecurity dan pemantauan infeksi virus. Uji tantang virus WSSV (LD-50) dilakukan dengan perendaman dan pemberian pakan (oral). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa benih udang F-1 memberikan keragaan fenotip yang bervariasi (ukuran besar, sedang dan kecil). Benih udang F-1 berukuran besar, diperoleh 20,18%-35,04%, sedangkan ukuran sedang dan kecil masing-masing sebesar 43,28%0,49% dan 9,47%-21,66% dari populasi benih udang yang dihasilkan. Keragaan genotip benih F-1 menunjukkan keragaman genetik yang berbeda. Nilai heterozigositas pada benih F-1 pada udang dengan ukuran besar adalah 0,51, sedangkan ukuran sedang dan kecil masing-masing 0,45 dan 0,22. Hasil uji tantang dengan WSSV melalui perendaman maupun pemberian pakan (oral) terlihat ada perbedaan toleransi pada benih udang F-1. Dengan LD-50 menunjukkan bahwa pada udang ukuran kecil, mortalitas terjadi dalam waktu 48 jam (oral). Sementara, pada udang ukuran besar dan sedang, mengalami mortalitas dalam waktu 72 jam. Profil genotip benih udang yang toleran terhadap infeksi WSSV mengekspresikan pola gen yang lebih bervariasi


Diseases of Aquatic Organisms | 2004

Susceptibility of juvenile humpback grouper Cromileptes altivelis to grouper sleepy disease iridovirus (GSDIV).

Ketut Mahardika; Zafran; Asami Yamamoto; Teruo Miyazaki


Indonesian Aquaculture Journal | 2009

PATHOGENECITY OF GROUPER SLEEPY DISEASE IRIDOVIRUS (GSDIV: Megalocytivirus, FAMILY Iridoviridae) TO CORAL TROUT GROUPER Plectrophomus leopardus

Ketut Mahardika; Ahmad Muzaki; Ketut Suwirya


Jurnal Riset Akuakultur | 2018

INTENSITAS PARASIT INSANG (TREMATODA MONOGENEA: Pseudorhabdosynochus sp.) PADA IKAN KERAPU HIBRIDA MELALUI INFEKSI BUATAN

Ketut Mahardika; Indah Mastuti; Zafran Zafran

Collaboration


Dive into the Ketut Mahardika's collaboration.

Top Co-Authors

Avatar
Top Co-Authors

Avatar

Kei Yuasa

Japan International Cooperation Agency

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar
Researchain Logo
Decentralizing Knowledge