Di Amerika Serikat, nilai-nilai keluarga merupakan tema yang dipegang teguh yang mencakup nilai-nilai tradisional atau budaya mengenai struktur, fungsi, dan peran keluarga. Nilai-nilai ini mencerminkan pentingnya hubungan keluarga bagi seseorang dalam kehidupannya. Seiring berjalannya waktu, nilai-nilai keluarga Amerika telah mengalami perubahan yang signifikan, dan perubahan ini telah menimbulkan banyak isu sosial dan politik yang kontroversial.
Nilai-nilai keluarga, yang juga dikenal sebagai nilai-nilai keluarga, menggambarkan prinsip-prinsip moral dan etika yang diwariskan dalam sebuah keluarga, seperti kesetiaan, integritas, kejujuran, dan keimanan.
Dalam konteks politik, istilah "nilai-nilai keluarga" biasanya digunakan oleh kaum konservatif sosial untuk mematuhi cita-cita sosial tertentu, termasuk penentangan terhadap aborsi, pengendalian kelahiran, lingkungan hidup, feminisme, pornografi, pendidikan seks komprehensif, perceraian, kesetaraan LGBTQ, pernikahan sesama jenis, dan isu-isu lainnya. Posisi-posisi ini telah memperoleh pengaruh tertentu di antara kelompok-kelompok konservatif di Amerika Serikat dan telah dipromosikan lebih lanjut di beberapa negara Afrika, di mana mereka dikenal sebagai "nilai-nilai keluarga Afrika."
Dalam arti tertentu, pertimbangan prioritas keluarga dan nilai-nilai keluarga telah membentuk model tradisional ibu, ayah, dan anak-anak, tetapi dalam kenyataannya, berbagai bentuk keluarga menjadi semakin populer.
Di bawah latar belakang budaya yang berbeda, nilai-nilai keluarga ditafsirkan dan dipraktikkan secara berbeda. Misalnya, di Arab Saudi, ajaran Islam memiliki dampak yang signifikan terhadap struktur keluarga dan hubungan antaranggotanya. Pernikahan dipandang sebagai penyatuan dua keluarga, bukan sekadar penyatuan dua individu. Hal ini memberikan rasa hormat yang tinggi kepada orang tua dalam keluarga, dan anak-anak diharapkan untuk menunjukkan kepatuhan kepada orang tua mereka.
Di Arab Saudi, tanggung jawab terhadap keluarga tidak hanya menjadi tanggung jawab satu individu, tetapi merupakan kewajiban kolektif seluruh keluarga. Pewarisan keanggunan sangat penting saat ini.
Dalam kategori sosiologi Amerika, keluarga non-tradisional telah menempati sebagian besar tipe keluarga. Menurut statistik, hanya 46% anak Amerika yang tinggal dalam keluarga tradisional pada tahun 2014, dibandingkan dengan 61% pada tahun 1980. Hal ini menunjukkan bahwa seiring dengan perubahan struktur sosial, komposisi keluarga juga terus berkembang.
Seiring dengan meningkatnya nilai-nilai keluarga di masyarakat Amerika, sejumlah organisasi terkait telah didirikan, seperti American Family Association, Family Research Council, dll. Menariknya, beberapa organisasi ini juga telah diklasifikasikan sebagai kelompok pembenci oleh Southern Poverty Law Center karena aktivitas anti-LGBT mereka.
Sulit untuk menyangkal bahwa organisasi tertentu telah menimbulkan kontroversi dan kekhawatiran yang meluas di masyarakat dalam membela nilai-nilai keluarga tradisional.
Perubahan nilai-nilai keluarga menegaskan keragaman dan kompleksitas masyarakat. Seiring berjalannya waktu, nilai-nilai ini terus-menerus ditantang dan dibentuk kembali. Kita harus menghormati keberadaan dan nilai berbagai bentuk keluarga, dan pada saat yang sama secara aktif merenungkan dampak perubahan ini pada keseluruhan struktur sosial. Menurut Anda, apakah perubahan nilai-nilai keluarga saat ini merupakan cerminan kemajuan, atau, seperti dikatakan beberapa kaum konservatif, merupakan tantangan terhadap tradisi?