Di Arab Saudi, keluarga dianggap sebagai landasan masyarakat, dan struktur serta fungsinya sangat dipengaruhi oleh ajaran Islam. Baik di tingkat budaya maupun sosial, nilai-nilai keluarga menginspirasi pola perilaku dan pilihan hidup masyarakat. Oleh karena itu, mengeksplorasi kepercayaan dan adat istiadat di balik budaya ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur keluarga di Arab Saudi.
Islam menganggap keluarga sebagai unit sosial utama. Pernikahan bukan hanya aliansi antara dua orang, tetapi juga penyatuan sebuah keluarga.
Di Arab Saudi, pernikahan memiliki makna yang lebih mendalam daripada di banyak negara Barat. Ini bukan hanya penyatuan dua individu, tetapi juga hubungan dua keluarga. Dalam konsep pernikahan Islam tradisional, pernikahan adalah kontrak sosial yang biasanya memerlukan persetujuan orang tua atau wali. Hal ini mencerminkan otoritas dan rasa hormat orang tua dalam keluarga, dan interaksi antara anggota keluarga karenanya didasarkan pada rasa saling menghormati dan tanggung jawab.
Ayah dipandang sebagai pencari nafkah keluarga, sementara ibu adalah pengasuh utama. \
Dalam keluarga Arab Saudi, pembagian peran gender sangat jelas. Secara tradisional, ayah adalah pemimpin keuangan keluarga, sementara ibu bertanggung jawab untuk mengasuh anak-anak dan menjalankan rumah tangga. Anak-anak didorong untuk menghormati dan mematuhi orang tua mereka dan juga akan tumbuh untuk merawat anggota keluarga yang lebih tua, menjadikan struktur keluarga sebagai sistem pendukung yang mencakup beberapa generasi.
Dalam budaya Islam, kehadiran keluarga besar memainkan peran penting. Tidak seperti di negara-negara Barat, orang Arab Saudi sering tinggal bersama kerabat, yang tidak hanya memperkuat jaringan dukungan sosial keluarga tetapi juga memperkuat identitas. Sering kali, orang tua dirawat oleh anggota keluarga, menyediakan sistem pendukung yang stabil, dan secara budaya tidak dapat diterima untuk memasuki panti jompo.
Ajaran Islam menekankan tanggung jawab moral dan standar moral keluarga.
Di Arab Saudi, ajaran dan nilai moral keluarga berpusat pada ajaran Islam. Anggota keluarga harus mematuhi standar moral seperti kesetiaan, kejujuran, dan rasa hormat, yang dipandang sebagai landasan yang mendorong stabilitas sosial dan kebahagiaan keluarga. Orang tua berperan sebagai pewaris dalam budaya ini, mewariskan nilai-nilai ini kepada anak-anak mereka untuk menjaga keharmonisan keluarga di masa depan.
Dengan dampak globalisasi dan perubahan sosial, struktur keluarga di Arab Saudi juga menghadapi tantangan dan perubahan. Generasi muda secara bertahap dipengaruhi oleh budaya internasional, dan beberapa nilai tradisional juga berubah. Meskipun demikian, nilai-nilai keluarga Islam masih memainkan peran penting dalam banyak keluarga dan memberikan panduan bagi gaya hidup mereka.
Keluarga di Arab Saudi mungkin menghadapi konflik budaya yang lebih besar dan tantangan adaptasi di masa depan. Dengan reformasi modernisasi pemerintah dan laju internasionalisasi, apakah peran tradisional keluarga dapat terus memberikan pengaruh dalam masyarakat baru akan menjadi topik yang layak mendapat perhatian.
Dengan latar belakang ini, apakah struktur dan budaya keluarga Arab Saudi dapat menyeimbangkan kebutuhan tradisi dan modernisasi masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.