Di alam, terdapat bakteri yang disebut Campylobacter. Meski kurang dikenal, bakteri ini berperan penting bagi kesehatan manusia. Bakteri melengkung ini umumnya ditemukan pada makanan segar, terutama daging dan produk susu. Seiring meningkatnya konsumsi makanan segar, Campylobacter juga berkembang biak, sehingga berpotensi mengancam manusia.
Campylobacter merupakan bakteri gram negatif yang umumnya berbentuk melengkung dan memiliki kemampuan bergerak. Menurut laporan, bakteri ini tumbuh paling baik di lingkungan mikroaerofilik dengan suhu antara 37 hingga 42 derajat Celsius, dan umumnya ditemukan pada unggas dan produk susu mentah.
Bakteri ini dapat hadir dalam jumlah yang sangat tinggi pada makanan tertentu, terutama unggas mentah.
Setelah terinfeksi Campylobacter, manusia mungkin mengalami gejala ketidaknyamanan usus seperti diare, suatu kondisi yang umumnya dikenal sebagai Campylobacteriosis. Menurut laporan, bakteri ini merupakan salah satu sumber utama penyakit bawaan makanan akibat bakteri di banyak negara maju. Di Eropa saja, lebih dari 246.000 kasus didiagnosis setiap tahun.
Rute utama penularan Campylobacter meliputi penularan fekal-oral, konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi, dan konsumsi daging mentah. Daging yang terinfeksi, terutama unggas mentah, merupakan sumber penting infeksi Campylobacter. Infeksi dapat terjadi akibat memakan produk daging yang kurang matang atau bersentuhan dengan produk segar yang terkontaminasi.
Perlu dicatat bahwa penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi pada beberapa galur Campylobacter, terutama pada peternakan hewan. Hal ini membuat pengobatan yang efektif menjadi lebih sulit.
Menurut penelitian, untuk banyak galur Campylobacter, semakin banyak galur yang resistan terhadap kuinolon mulai muncul.
Biasanya, pengujian untuk Campylobacter memerlukan pengambilan sampel dan mengirimkannya ke laboratorium untuk dikultur. Dalam kebanyakan kasus, infeksi tersebut dapat sembuh sendiri dan diobati secara simtomatik dengan penggantian cairan dan elektrolit. Pada pasien berisiko tinggi, antibiotik mungkin diperlukan untuk mencegah perubahan kondisi.
Di Kanada, Campylobacter ditemukan sebagai salah satu patogen paling umum yang ditemukan pada dada ayam kemasan. Investigasi di Italia menunjukkan bahwa infeksi Campylobacter relatif stabil di sana dan terutama menyerang pria dewasa. Di Selandia Baru, sekitar 8.000 penduduk menderita penyakit gastrointestinal akibat polusi air pada tahun 2016.
Pada tahun 2013, Badan Standar Makanan Inggris memperingatkan bahwa lebih dari dua pertiga ayam mentah terkontaminasi Campylobacter, yang memengaruhi sekitar 500.000 orang setiap tahun.
Melalui manajemen keamanan pangan yang berkelanjutan, kita dapat mengurangi kemungkinan Campylobacter berkembang biak dalam makanan segar dan mengurangi risiko infeksi. Seiring dengan percepatan globalisasi, masalah Campylobacter akan semakin parah. Orang mungkin perlu memikirkan cara efektif mencegah risiko kesehatan yang tersembunyi di balik makanan lezat sambil menikmati bahan-bahan segar?