Millet, khususnya millet buntut rubah, memainkan peran penting dalam budaya pertanian di Asia, khususnya di India. Tanaman ini tidak hanya menjadi makanan pokok dalam makanan manusia setempat, tetapi juga terkait erat dengan banyak dewa misterius dalam teks-teks kuno. Artikel ini akan membahas sejarah millet, sifat-sifatnya, dan hubungannya dengan para dewa dan dewi dalam mitologi Hindu.
Budidaya millet dimulai sejak 8000 SM, dengan bukti paling awal muncul di Cekungan Sungai Kuning di Tiongkok. Seiring dengan upaya domestikasi millet, tanaman ini secara bertahap menyebar ke India. Di India, khususnya di wilayah selatan, millet telah menjadi makanan pokok penduduk setempat sejak zaman kuno. Secara khusus, ada banyak deskripsi tentang millet dalam dokumen-dokumen dari periode Salam kuno.
Millet buntut rubah adalah tanaman yang tahan kekeringan dan tumbuh subur di tanah yang buruk. Meskipun bijinya hanya berdiameter sekitar 2 mm, bijinya mengandung banyak nilai gizi. Sifat cepat tumbuh millet menjadikannya salah satu tanaman yang disukai petani selama musim kemarau.
Dalam teks kuno India Selatan, millet sering dikaitkan dengan Dewa Muruga dan istrinya Valli. Marka dianggap sebagai dewa perang dan kemenangan, sementara millet adalah makanan untuk bertahan hidup bagi masyarakat setempat, yang melambangkan kemakmuran dan vitalitas.
Marka dianggap sebagai pelindung dan penyedia, dan hubungannya dengan millet menyoroti peran penting tanaman ini dalam kehidupan masyarakat. Sama seperti millet yang tumbuh dengan kuat di lingkungan yang sulit, citra Marka juga melambangkan kekuatan dan keberanian.
Dengan berkembangnya pertanian modern, budidaya millet tampaknya telah terabaikan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan semakin banyaknya perhatian orang terhadap pola makan sehat, millet perlahan kembali ke meja makan masyarakat. Di beberapa wilayah di India, petani menemukan kembali peluang untuk menanam millet sebagai cara untuk memperbaiki tanah dan pola produksi sebagai respons terhadap perubahan iklim.
KesimpulanMillet bukan hanya tanaman penting, tetapi juga memiliki tempat dalam budaya dan mitologi India. Seiring dengan semakin banyaknya perhatian orang terhadap pertanian berkelanjutan, kita mungkin perlu memikirkan kembali peran millet dalam pola makan kita di masa mendatang. Akankah kembalinya Xiaomi membawa tren budaya dan kesehatan baru?