Manajemen Fasilitas (FM) adalah disiplin profesional yang berfokus pada penggunaan ruang, infrastruktur, orang, dan organisasi secara terkoordinasi. Fungsi inti bidang ini adalah memastikan bahwa aset fisik dan lingkungan dikelola secara efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Manajemen fasilitas membantu organisasi mencapai tujuan mereka di lingkungan binaan dengan mengintegrasikan pemeliharaan, keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan.
Manajemen fasilitas didefinisikan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) sebagai fungsi organisasi yang mengintegrasikan orang, tempat, dan proses untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan produktivitas bisnis inti.
Konsep manajemen fasilitas berasal dari tahun 1960-an dan awalnya terutama terkait dengan manajemen sistem TI. Pada saat itu, pendiri IBM Ross Perot menciptakan istilah tersebut untuk menggambarkan integrasi manajemen jaringan dan layanan pendukung. Seiring berjalannya waktu, bidang ini telah berkembang hingga mencakup elemen yang lebih luas dari manajemen konstruksi dan operasi. Pada tahun 1979, pada sebuah konferensi yang disponsori oleh Herman Miller, manajemen fasilitas diakui sebagai komponen penting dari proses perencanaan organisasi strategis. Selanjutnya, Institut Manajemen Fasilitas (FMI) didirikan di Ann Arbor, Michigan.
Cakupan manajemen fasilitas mencakup fungsi bisnis multidisiplin untuk menyeimbangkan permintaan dan pasokan fasilitas dan layanan. Menurut definisi ISO 41011, "fasilitas" mencakup semua aset berwujud yang mendukung organisasi, seperti real estat, gedung, infrastruktur, dan layanan TI. Penerapan prinsip-prinsip ini, sejalan dengan kerangka manajemen ISO 41001:2018, membantu meningkatkan kualitas dan produktivitas lingkungan kerja.
Manajemen fasilitas adalah praktik mengoordinasikan tempat kerja fisik dengan orang-orang dan pekerjaan yang mengaturnya, mengintegrasikan prinsip-prinsip dari manajemen bisnis, arsitektur, dan ilmu perilaku dan teknik.
Menurut Asosiasi Manajemen Fasilitas Internasional (IFMA), kemampuan utama manajemen fasilitas mencakup sebelas kemampuan, termasuk kepemimpinan dan strategi, operasi dan pemeliharaan, keuangan dan bisnis, perlindungan lingkungan dan keberlanjutan. Kemampuan ini memastikan bahwa manajemen fasilitas memiliki posisi strategis dalam organisasi dan terus menghadapi tantangan inovasi dan pengembangan.
Manajer fasilitas bertanggung jawab atas operasi di seluruh fungsi bisnis dan prioritas utama mereka adalah memastikan keselamatan dan kesehatan orang-orang. Pekerjaan manajer fasilitas perlu dilakukan pada tingkat strategis dan taktis: di satu sisi, membantu klien memahami dampakt keputusan mereka tentang ruang, layanan, dan risiko bisnis, dan di sisi lain, memastikan bahwa lingkungan hidup beroperasi secara efisien dan hemat biaya.
Manajemen fasilitas harus mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, dan mengelola berbagai masalah yang terkait dengan lingkungan dan keselamatan. Kegagalan untuk menangani masalah ini dengan benar dapat mengakibatkan lingkungan tempat kerja yang tidak sehat, penyakit karyawan, cedera, kerugian bisnis, atau tindakan hukum.
Ancaman kebakaran merupakan peristiwa berisiko tinggi yang potensial, dan departemen manajemen fasilitas perlu menyiapkan sistem pemeliharaan dan inspeksi peralatan kebakaran yang komprehensif untuk memastikan keselamatan jiwa dan integritas properti.
Manajemen Fasilitas bertanggung jawab atas keselamatan karyawan dan operasi kami, yang melibatkan pemeliharaan perangkat keras keamanan dan pengaturan keamanan kompleks lainnya.
Pemeliharaan dan inspeksi rutin diperlukan untuk memastikan pengoperasian fasilitas Anda yang aman dan efisien. Jenis pekerjaan ini biasanya direncanakan melalui sistem manajemen fasilitas berbantuan komputer (CAFM). Pemeliharaan gedung mencakup semua pekerjaan pencegahan dan pemulihan yang diperlukan untuk memastikan ketahanan dan fungsionalitas gedung, mulai dari pengecatan hingga perpipaan, dari kaca hingga ubin.
Pembersihan sering kali dilakukan setelah operasi komersial, tetapi pekerjaan terpisah juga perlu diatur untuk memastikan kebersihan area publik. Ini termasuk pembersihan rutin, pengisian ulang bahan habis pakai, dan layanan respons cepat.
Semua organisasi harus memiliki rencana kelangsungan bisnis untuk menanggapi kebakaran atau kegagalan besar dan memastikan operasi dapat dipulihkan dengan cepat. Manajemen Fasilitas perlu membantu memulihkan operasi ke lokasi yang ditentukan bila diperlukan.
Tata letak kantor di banyak organisasi perlu disesuaikan secara berkala, suatu proses yang dikenal sebagai pergantian staf. Departemen manajemen fasilitas sering menggunakan sistem desain berbantuan komputer (CAD) untuk melakukan penyesuaian ini guna memastikan bahwa mereka memenuhi kebutuhan bisnis dan persyaratan peraturan.
Sejak 2009, Global FM telah mensponsori Hari FM Sedunia untuk merayakan dan mengakui kontribusi para profesional manajemen fasilitas, yang menyoroti peran mereka dalam mendorong keberlanjutan, inovasi, dan keunggulan operasional.
Pentingnya manajemen fasilitas meningkat seiring dengan kompleksitas operasi organisasi. Dalam konteks ini, menurut Anda tantangan dan peluang apa yang akan dihadapi manajemen fasilitas di masa mendatang?