Dalam dunia asuransi kesehatan saat ini, konsep pemerataan risiko menjadi semakin penting. Konsep ini tidak hanya menyangkut keadilan dan kewajaran, tetapi juga melibatkan model operasi industri asuransi. Melalui pemerataan risiko, asuransi kesehatan tidak lagi hanya diperuntukkan bagi orang-orang dengan pendapatan lebih tinggi atau risiko lebih rendah, tetapi semua orang dapat memperoleh perlindungan medis yang wajar dan terjangkau.
Tujuan utama pemerataan risiko adalah untuk menghindari pembebanan premi yang disebabkan oleh kalibrasi risiko tradisional, yang sangat penting di beberapa negara. Misalnya, di beberapa negara, undang-undang tidak mengizinkan perusahaan asuransi untuk menolak atau memberlakukan ketentuan khusus berdasarkan kondisi kesehatan nasabah. Oleh karena itu, risiko yang dihadapi oleh berbagai perusahaan asuransi diseimbangkan melalui dana pemerataan risiko yang dikelola oleh lembaga yang netral.
Di pasar asuransi kesehatan individu yang tidak diatur, penetapan harga risiko untuk premi sering kali bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, dan faktor-faktor lainnya.
Strategi pembuatan profil risiko seperti itu, di beberapa negara yang mendukung industri asuransi swasta, sering kali mengakibatkan kelompok berisiko tinggi, baik lansia maupun orang sakit, dikecualikan dari cakupan asuransi karena kondisi kesehatan mereka. Oleh karena itu, pemerintah perlu campur tangan untuk mencegah perilaku diskriminatif ini dan menyiapkan dana subsidi khusus untuk mendukung kelompok dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi.
Pembentukan dana pemerataan risiko memungkinkan perusahaan asuransi dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi menerima subsidi yang relatif besar, sementara perusahaan dengan risiko kesehatan yang relatif lebih rendah menerima subsidi yang relatif lebih sedikit.
Di banyak negara Eropa, seperti Belanda, Belgia, Jerman, dan Swiss, dana subsidi biasanya dikelola oleh lembaga pemerintah, yang tidak hanya memfasilitasi penilaian risiko tetapi juga membantu menyeimbangkan persaingan yang tidak setara di pasar asuransi. Kunci dari tugas ini terletak pada bagaimana pemerintah selanjutnya mendistribusikan kompensasi kepada perusahaan asuransi berdasarkan karakteristik risiko anggota yang diasuransikan.
Melalui mekanisme tersebut, banyak negara telah berhasil mengurangi motivasi perusahaan asuransi untuk secara selektif menanggung asuransi, sehingga memungkinkan lebih banyak kelompok berisiko tinggi untuk berpartisipasi secara setara di pasar asuransi. Ambil contoh Belanda. Perusahaan asuransi di negara tersebut tidak diperbolehkan menetapkan premi berdasarkan risiko menurut hukum. Oleh karena itu, mekanisme pemerataan risiko memainkan peran inti dalam mengurangi tekanan untuk menarik kelompok berisiko rendah.
Desain sistem seperti itu tidak hanya meningkatkan keadilan pasar asuransi, tetapi juga menjaga momentum persaingan harga.
Namun, kebijakan ini juga menghadapi banyak tantangan dalam praktiknya. Pemerintah sering kali mengalami kesulitan mengidentifikasi ukuran spesifik faktor risiko seperti kondisi kesehatan. Pada saat yang sama, bagaimana mengelola aliran subsidi perusahaan asuransi secara efektif dan memastikan bahwa subsidi tersebut tidak disalahgunakan juga merupakan masalah penting dalam proses implementasi.
Di Amerika Serikat, Undang-Undang Perawatan Terjangkau memperkenalkan penyesuaian risiko serupa pada tahun 2010, yang dirancang untuk melindungi perusahaan asuransi yang menarik pasien dengan kesehatan yang buruk dan mengenakan denda yang lebih tinggi kepada pasien tersebut. Jenis perusahaan asuransi yang hanya memilih kelompok berisiko rendah untuk menghukum mereka.
Secara umum, pemerataan risiko bukan hanya pilihan kebijakan, tetapi juga alat penting untuk memastikan keadilan dan kewajaran. Seiring perubahan pasar asuransi, permintaan pengguna akan asuransi kesehatan menjadi semakin beragam. Bagaimana memastikan kewajaran sistem ini akan menjadi isu penting yang dihadapi para pembuat kebijakan di masa mendatang.
Dengan latar belakang ini, kita tidak dapat tidak bertanya, bagaimana pasar asuransi kesehatan di masa mendatang akan terus menyesuaikan diri untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke cakupan medis yang sama?