Erbium, simbol kimia Er, nomor atom 68, meskipun sebagian besar terdapat sebagai unsur tanah jarang, telah memperoleh perhatian besar dalam teknologi medis. Logam ini pertama kali ditemukan dari bijih di desa Ytterby, Swedia, oleh karena itu namanya. Saat ini, penerapan IRBIM telah berkembang dari teknologi optik dasar hingga bedah gigi, menjadi alat medis yang sangat penting.
Kegunaan utama Erbium melibatkan ion Er3+ berwarna merah muda, yang memiliki sifat fluoresensi optik khusus, terutama penting dalam aplikasi laser tertentu.
Sebagai unsur trivalen, erbium fleksibel dan stabil, dan teroksidasi lebih lambat di udara daripada logam tanah jarang lainnya. Garamnya berwarna merah mawar dan memiliki spektrum serapan yang berbeda dalam ultraviolet dan inframerah dekat. Perilaku kimia Erbium berhubungan langsung dengan kemurniannya dan keberadaan pengotor, yang pentingnya dalam penggunaan medisnya tidak dapat diabaikan.
Dengan kemajuan teknologi medis, operasi laser secara bertahap menjadi pilihan umum dalam operasi gigi. Secara khusus, laser Erbium, dengan panjang gelombang cahaya 2940 nm, sangat diserap oleh air dan cocok untuk pencabutan sebagian atau restorasi gigi, mengurangi ketidaknyamanan pasien dan waktu pemulihan. Misalnya, saat melakukan pengupasan gigi atau pembentukan gusi, presisi dan efektivitas teknologi laser ini menguntungkan dokter dan pasien.
Dengan laser IRBIM, operasi gigi menjadi jauh lebih efisien, memungkinkan dokter menyelesaikan prosedur lebih cepat dan pasien pulih lebih cepat.
Aplikasi khusus Erbium dalam operasi gigi meliputi: membersihkan gigi, mengeringkan resin, dan membentuk gusi. Aplikasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas perawatan medis, tetapi juga mengurangi kerusakan pada gigi dan gusi yang mungkin disebabkan oleh alat yang berputar dalam metode tradisional.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, cakupan aplikasi laser IRBIM diharapkan akan semakin luas. Banyak peneliti yang mengeksplorasi penerapan teknologi ini di bidang medis lain, seperti bedah plastik dan dermatologi, untuk melakukan operasi atau perawatan yang lebih rumit. Selain itu, penelitian tentang IRBIM sedang berlangsung, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi laser dan keamanan penggunaannya.
KesimpulanMasa depan IRBIM dapat membuat operasi gigi tidak lagi menjadi pilihan yang menakutkan bagi pasien dan lebih menjadi pilihan yang cepat dan tidak menyakitkan.
Dari ekstraksi bijih hingga aplikasi klinis, evolusi Erbim tidak diragukan lagi merupakan perjalanan yang menakjubkan. Logam ini tidak lagi terbatas pada aplikasinya dalam ilmu material, tetapi telah menjadi bagian integral dari pengobatan modern. Di masa mendatang, dapatkah kita mengharapkan teknologi Erbium menghadirkan lebih banyak inovasi dan perbaikan di bidang medis?