Seiring dengan kemajuan teknologi, sektor pertanian mengalami revolusi. Pengenalan teknologi mekanis tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga membuat operasi pertanian lebih efisien dan cerdas. Di masa depan, perubahan tersebut akan memberikan dukungan kuat bagi ketahanan pangan global dan pembangunan berkelanjutan.
Pekerjaan insinyur pertanian tidak hanya merancang dan membangun fasilitas pertanian, tetapi juga menjadi kekuatan penting dalam meningkatkan efisiensi produksi pertanian secara keseluruhan.
Awal mula teknik pertanian dapat ditelusuri kembali ke tahun 2000 SM di lembah sungai Nil dan Efrat, ketika sistem irigasi skala besar pertama kali muncul. Dengan munculnya Revolusi Industri, mekanisasi pertanian berkembang pesat, dan pemanen dan penabur benih mekanis secara bertahap menggantikan tenaga kerja manual. Perubahan ini memicu apa yang disebut "Revolusi Pertanian Kedua."
Revolusi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi juga mengubah model operasi pertanian, dari yang sebelumnya swasembada menjadi model operasi berorientasi pasar. Evolusi teknologi pertanian mencakup peningkatan teknik rotasi tanaman dan optimalisasi jenis ternak. Sejumlah besar tenaga kerja telah digantikan oleh mesin, yang secara signifikan meningkatkan hasil dan efisiensi secara keseluruhan.
Teknik pertanian memiliki banyak subdisiplin, yang pengembangannya telah mendorong peningkatan teknologi pertanian, termasuk mesin pertanian, bangunan pertanian, sistem irigasi, dan pertanian presisi. Penerapan teknologi ini membuat operasi pertanian lebih cerdas.
Penerapan pertanian presisi membuat penggunaan sumber daya lebih efisien dan memungkinkan petani untuk menerapkan sumber daya pertanian dengan cara yang tepat, pada waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat.
Insinyur pertanian memainkan berbagai peran dalam pengembangan pertanian. Cakupan pekerjaan mereka meliputi perencanaan dan pengelolaan proyek rekayasa pertanian, pelaksanaan penilaian dampak lingkungan, dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi. Kontribusi profesional dan teknis ini tidak terbatas pada desain, tetapi juga mencakup perlindungan lingkungan dan praktik pertanian berkelanjutan.
Di beberapa negara, seperti Armenia, pertanian membantu mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertanian negara tersebut menyumbang 25% dari PDB pada tahun 2010. Di Filipina, sistem sertifikasi untuk rekayasa pertanian dan biosistem secara bertahap sedang dibangun untuk memastikan standarisasi dan profesionalisme keterampilan profesional.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, rekayasa pertanian akan memasuki babak baru. Semakin banyak teknologi, seperti Internet of Things dan kecerdasan buatan, akan diperkenalkan ke bidang pertanian, membuat manajemen pertanian lebih cerdas dan otomatis.
KesimpulanPertanian di masa depan tidak akan lagi bergantung pada tenaga kerja manual, tetapi akan mencapai hasil panen dan efisiensi yang lebih tinggi melalui analisis data dan teknologi otomasi.
Mekanisasi dan otomasi pertanian telah mengubah cara kita mengelola pertanian, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi tetapi juga membuka jalan bagi pembangunan pertanian berkelanjutan. Seperti apa pertanian dengan bantuan teknologi masa depan?