Dalam komunitas medis, gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis (MUPS) merupakan topik yang tidak jelas dan menantang. Menurut berbagai penelitian, proporsi wanita yang menderita gejala tersebut jauh lebih tinggi daripada pria. Fenomena ini telah memicu diskusi luas di komunitas ilmiah, kalangan psikologi, dan masyarakat umum.
Dalam beberapa situasi medis, dokter mungkin tidak dapat menunjukkan penyebab yang jelas, tetapi rasa sakit pasien dan gejala yang mereka tunjukkan adalah nyata.
Konsep MUPS berakar pada gejala fisik yang dijelaskan oleh pasien yang sering kali tidak dapat dijelaskan oleh metode standar pengobatan saat ini. Ini termasuk nyeri otot dan tulang, gejala telinga, hidung, dan tenggorokan, serta ketidaknyamanan perut dan gastrointestinal. Diperkirakan hingga 30% konsultasi perawatan primer mungkin untuk gejala tersebut. Gejala yang tidak dapat dijelaskan ini menyebabkan tekanan bagi pasien dalam kehidupan sehari-hari mereka dan dapat meningkatkan ketidakpuasan dan frustrasi dengan sistem medis.
Informasi lebih lanjut menunjukkan bahwa wanita didiagnosis dengan MUPS pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada pria. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa wanita lebih rentan terhadap faktor psikologis, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa mereka menghadapi lebih banyak kesulitan dalam manajemen kesehatan. Wanita yang pernah mengalami kesulitan di masa kecil atau kekerasan fisik atau mental sangat berisiko.
Pengalaman masa kecil yang bermakna atau kesulitan keluarga yang utama telah dianggap sebagai faktor risiko yang signifikan untuk MUPS, dan ini berlaku sama untuk pasien wanita.
Banyak orang dengan MUPS juga memenuhi kriteria diagnostik untuk kecemasan atau depresi, dan masalah kesehatan mental ini berkorelasi positif dengan jumlah gejala fisik. Artinya, seiring dengan meningkatnya jumlah gejala yang dilaporkan pasien, kemungkinan mereka didiagnosis dengan kecemasan atau depresi juga meningkat.
Bahkan jika seorang pasien memiliki penyakit yang terbukti secara medis, masih mungkin untuk dianggap sebagai MUPS karena gejalanya mungkin tidak sepenuhnya dijelaskan oleh diagnosis penyakitnya.
Keberadaan MUPS membuat hubungan antara profesional perawatan kesehatan dan pasien sering kali menjadi tantangan dalam sistem kesehatan yang besar. Dokter mungkin percaya bahwa gejala berasal dari psikologis, tetapi pasien yakin bahwa penderitaan mereka memiliki penyebab fisik. Bagi banyak pasien, pernyataan dokter bahwa gejala "bukan masalah" tidak memuaskan dan malah menimbulkan rasa tidak percaya.
Perawatan yang efektif untuk MUPS sering kali memerlukan kombinasi terapi, yang dapat mencakup psikoterapi, terapi relaksasi, dan terapi fisik yang diawasi secara medis. Terapi perilaku kognitif (CBT) telah ditemukan memiliki efek positif pada banyak gejala yang tidak dapat dijelaskan secara medis, meskipun bukti pengobatan yang meyakinkan belum tersedia untuk semua gejala tersebut.
Masih belum ada konsensus tentang penyebab gejala MUPS. Banyak akademisi percaya bahwa MUPS tidak hanya terkait dengan faktor psikologis, tetapi juga terkait erat dengan karakteristik kepribadian setiap orang. Individu yang rentan terhadap kecemasan atau sangat berfokus pada tubuh mereka, khususnya, lebih mungkin mengalami gejala yang tidak dapat dijelaskan ini.
Saat ini penelitian ilmiah kita sering kali berfokus pada pemahaman yang berbeda tentang faktor biologis dan faktor psikologis, yang membuat pemahaman tentang MUPS menjadi lebih rumit.
Gejala yang tidak dapat dijelaskan secara medis ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita dan menimbulkan banyak pertanyaan. Menghadapi fenomena ini, bagaimana kita dapat meningkatkan pemahaman dan pengobatan kita terhadap gejala-gejala ini?