Sebagai operator nirkabel terbesar di Tiongkok, China Mobile memiliki lebih dari 940 juta pelanggan dan menempati posisi penting di pasar komunikasi global. Perusahaan ini bukan hanya perusahaan yang menyediakan layanan suara dan multimedia seluler, tetapi juga perusahaan milik negara dengan pengaruh yang kuat. Sejak berdiri hingga saat ini, China Mobile telah menghadapi banyak tantangan saat melangkah maju, terutama dalam lingkungan bisnis internasional dan persaingan pasar.
Pangsa pasar China Mobile di pasar komunikasi domestik mencapai 70%, sementara pesaing lain seperti China Unicom dan China Telecom masing-masing hanya menguasai 20% dan 10%.
Sejarah China Mobile dapat ditelusuri kembali ke tahun 1997. Awalnya merupakan anak perusahaan China Telecom, dan kemudian dipisahkan dan dioperasikan secara independen pada tahun 1999. Seiring berjalannya waktu, China Mobile secara bertahap memperluas cakupan bisnisnya, tidak hanya menjadi operator jaringan seluler utama, tetapi juga terlibat dalam layanan telepon tetap dan pita lebar. Perusahaan ini mengakuisisi China Tietong pada tahun 2008, yang selanjutnya memperluas jejak bisnisnya.
Namun, perkembangan China Mobile tidak berjalan mulus. Dalam bisnis internasionalnya, tantangan yang dihadapi China Mobile sangat jelas. Mulai tahun 2020, sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintah AS terhadap China Mobile telah sangat memengaruhi bisnisnya di Amerika Serikat. Departemen Pertahanan AS mendaftarkannya sebagai perusahaan yang memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat dan meminta perusahaan-perusahaan AS untuk berhenti berbisnis dengannya.
Pada bulan Desember 2021, China Mobile mengumumkan bahwa bisnis internasionalnya akan menghentikan operasinya di Kanada karena masalah keamanan di seluruh Kanada.
Di dalam negeri, China Mobile juga memainkan peran penting. Seiring dengan perluasan bisnisnya, China Mobile telah memainkan peran penting dalam membangun infrastruktur komunikasi di daerah pedesaan. Sejak tahun 2004, perusahaan telah berpartisipasi aktif dalam "Proyek Connect Every Village" untuk meningkatkan komunikasi dan jangkauan layanan internet di daerah pedesaan, yang telah memungkinkan puluhan juta keluarga pedesaan menikmati kemudahan internet.
Produk dan layanan China Mobile terus diperbarui seiring perkembangan teknologi. Misalnya, pada tahun 2023, perusahaan meluncurkan layanan dompet digital yang memungkinkan pengguna membayar dengan memindai kode QR WeChat, sebuah langkah yang bertujuan untuk menghilangkan hambatan ekosistem di antara perusahaan teknologi Tiongkok.
China Mobile juga memiliki rencana di pasar luar negeri, termasuk peluncuran merek Zong di Pakistan dan operator jaringan virtual seluler CMLink di Inggris dan Singapura.
Meskipun banyak tantangan yang dihadapinya, China Mobile tetap menjadi perusahaan yang kuat, dan kemampuannya dalam inovasi teknologi dan perluasan pasar tidak diragukan lagi merupakan kunci keberhasilannya. Di masa mendatang, bagaimana China Mobile akan semakin memperkuat pengaruhnya di pasar global dan mengurangi risiko sanksi eksternal akan menjadi fokus industri.
Namun, seiring dengan perubahan situasi internasional, apakah China Mobile masih memiliki masa depan yang cerah di pasar global?