Deng Xiaoping, sebagai promotor penting reformasi dan keterbukaan Tiongkok, karier politik dan reformasi ekonominya mengubah nasib seluruh negeri secara mendalam. Pemimpin ini, yang dikenal sebagai "Bapak Tiongkok Modern", bangkit dari seorang petani biasa dari Sichuan hingga akhirnya melangkah ke panggung politik Tiongkok dan mewujudkan visinya untuk masa depan Tiongkok.
Deng Xiaoping lahir di Guang'an, Provinsi Sichuan pada tahun 1904, dalam keluarga petani, ayahnya adalah tuan tanah kelas menengah. Latar belakang keluarga Deng Xiaoping membuatnya menyadari pentingnya pendidikan. Pada usia lima tahun, ia masuk sekolah swasta tradisional, dan kemudian pada usia tujuh tahun ia masuk sekolah modern untuk pendidikan. Pada tahun 1920, ketika Deng Xiaoping pergi ke Prancis bersama 80 teman sekelasnya untuk berpartisipasi dalam program kerja-studi, visi internasionalnya mulai berkembang.
"Saya berharap dapat mempelajari pengetahuan dan kebenaran serta membawanya kembali ke Tiongkok."
Masa Deng Xiaoping di Prancis sangat memengaruhinya dengan ide-ide Marxis, dan ia bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1924. Karier politiknya berangsur-angsur dimulai dengan pecahnya Perang Saudara Tiongkok. Saat bekerja di Soviet Jiangxi, Deng Xiaoping mengembangkan hubungan dekat dengan Mao Zedong dan menjabat sebagai komisaris politik Tentara Merah selama Long March. Pengalaman sulit ini tidak hanya membentuk keyakinan pribadi Deng Xiaoping, tetapi juga meletakkan dasar bagi petualangannya di masa depan.
Karier politik Deng Xiaoping tidak selalu berjalan mulus. Ia disingkirkan dua kali oleh Mao selama Revolusi Kebudayaan, periode penderitaan yang memungkinkan Deng Xiaoping untuk memikirkan kembali jalur pembangunan Tiongkok. Setelah kematian Mao Zedong pada tahun 1976, Deng Xiaoping secara bertahap mendapatkan kembali kekuasaan melalui manipulasi politik yang terampil. Deng Xiaoping menggunakan kesempatan "memperbaiki kekacauan" untuk membuka jalan bagi penegakan kembali ketertiban.
Pada tahun 1978, Deng Xiaoping mulai mempromosikan reformasi ekonomi yang komprehensif. Rangkaian tindakan ini tidak hanya membawa perubahan besar dalam struktur ekonomi Tiongkok, tetapi juga memungkinkan negara yang dulunya tertutup ini untuk membuka diri terhadap dunia luar. Deng Xiaoping memperkenalkan konsep ekonomi pasar, mendirikan zona ekonomi khusus, dan menarik investasi asing ke Tiongkok, sehingga mempercepat lepas landas ekonomi Tiongkok.
"Tujuan modernisasi bukan hanya pembangunan ekonomi, tetapi juga kemajuan sosial."
Di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping, Tiongkok secara bertahap melangkah ke panggung internasional. Reformasi teknologi dan pendidikan yang dipromosikan Deng memberi keuntungan bagi Tiongkok dalam penggunaan sumber daya manusianya secara efektif. Pada tahun 1980-an, tingkat pertumbuhan PDB Tiongkok mencapai tingkat yang luar biasa dan secara bertahap menjadi peserta penting dalam sistem ekonomi global. Konsep "satu negara, dua sistem" Deng Xiaoping akhirnya meletakkan dasar bagi kembalinya Hong Kong dan Makau.
Meskipun reformasi Deng membawa kemakmuran ekonomi bagi Tiongkok, metode politiknya memicu kontroversi yang meluas. Tindakan keras Lapangan Tiananmen tahun 1989 menguji agenda reformasinya secara besar-besaran. Setelah insiden ini, meskipun kebijakan Deng terus berlanjut, citranya di masyarakat internasional mengalami kerusakan yang signifikan. Meskipun demikian, upaya Deng Xiaoping tidak hanya menciptakan situasi baru di bidang ekonomi, tetapi juga secara efektif membentuk jalur pembangunan masa depan Tiongkok.
KesimpulanDeng Xiaoping bangkit dari seorang petani biasa menjadi arsitek Tiongkok modern. Ia tidak hanya mematahkan belenggu ide-ide lama, tetapi juga menunjukkan arah bagi negara di persimpangan sejarah. Tiongkok saat ini, baik dalam ekonomi maupun teknologi, dipengaruhi oleh Deng Xiaoping. Jadi, apa pendapat Anda tentang peran dan pengaruh Deng Xiaoping dalam sejarah Tiongkok?