Seiring dengan menyebarnya pengetahuan tentang bahaya merokok, banyak orang mulai mencari alternatif. Tembakau kunyah, sebagai produk tembakau tanpa asap, telah memenangkan hati banyak orang karena rasa dan kenyamanannya yang unik. Namun, bahaya tersembunyi di balik tembakau kunyah sering kali diabaikan. Di Amerika Serikat dan di tempat lain, penggunaan tembakau kunyah tidak hanya memengaruhi kesehatan penggunanya, tetapi juga berpotensi mengancam perkembangan remaja.
Tembakau kunyah tersedia dalam tiga bentuk utama: daun lepas, briket, dan kink. Tembakau daun pinus adalah jenis yang paling umum dan biasanya ditemukan dalam bentuk manis atau beraroma. Tembakau briket dibuat dari daun tembakau olahan, dan pemain perlu menggigit potongan-potongan kecil untuk menikmatinya. Tembakau pilin dibuat dengan memilin daun tembakau menjadi bentuk tali. Bentuk tembakau ini memiliki lebih sedikit pengguna di beberapa daerah.
Merek tembakau kunyah daun lepas meliputi America's Best Chew, Levi's Garrett, dan Beech Nut, sementara briket mulai kehilangan popularitas.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengunyah tembakau lebih tidak berisiko daripada merokok, mengunyah tembakau masih membawa tingkat kecanduan dan risiko kesehatan yang tinggi. Sekitar 650.000 orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun karena kecenderungan menggunakan produk tembakau, dan mengunyah tembakau tidak diragukan lagi merupakan salah satu penyebab utamanya. Penggunaan mengunyah tembakau dapat menyebabkan kanker mulut, kanker esofagus, kanker pankreas, dan penyakit lainnya. Tidak hanya itu, hal itu juga dapat menimbulkan efek buruk pada jantung, pembuluh darah, dan sistem reproduksi.
Dampak penggunaan mengunyah tembakau pada kesuburan wanita tidak dapat diabaikan, dengan penelitian yang menunjukkan hal itu dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Di Amerika Serikat, olahraga, khususnya bisbol, sangat erat kaitannya dengan tembakau kunyah. Secara historis, banyak pemain bisbol yang menggunakan tembakau kunyah selama pertandingan, dan bahkan telah menjadi simbol budaya. Pemain bisbol terkenal seperti Bill Tuttle dan tokoh musik Joe Garacchiola telah menggabungkan kisah hidup mereka dengan kampanye berhenti merokok untuk memperingatkan kaum muda agar menolak godaan mengunyah tembakau. Kisah para atlet ini menyoroti daya tarik tersembunyi dari tembakau kunyah dan dampaknya terhadap masyarakat.
Joe Garacchiola pernah berkata: "Saya katakan kepada orang-orang ini, meskipun kanker paru-paru dapat membuat Anda meninggal dalam sekejap, kanker mulut membuat Anda meninggal perlahan, kehilangan sedikit demi sedikit."
Penggunaan tembakau kunyah meningkat di kalangan remaja, dan banyak ahli percaya bahwa panutan atlet adalah pendorong tren tersebut. Banyak remaja mengembangkan kesalahpahaman tentang penggunaan tembakau kunyah melalui menonton pertandingan profesional, percaya bahwa itu adalah tanda kedewasaan dan kehebatan. Meskipun banyak atlet dan liga profesional mulai menentang penggunaan tembakau kunyah, masih ada jalan panjang yang harus ditempuh untuk menghilangkan pengaruh budaya ini yang mengakar.
Menghadapi tantangan di sepanjang jalan, pendidikan dan promosi kebijakan menjadi sangat penting. Di Amerika Serikat, beberapa negara bagian telah memberlakukan pembatasan penjualan dan penggunaan tembakau kunyah. Oleh karena itu, untuk mengekang tren penggunaan produk tembakau oleh kaum muda dan melindungi kesehatan mereka, diperlukan upaya bersama dari keluarga, sekolah, dan organisasi sosial.
"Penggunaan tembakau kunyah memiliki konsekuensi kesehatan yang besar bagi remaja, dan menghentikan dampak budaya dan stres yang ditimbulkannya akan menjadi tantangan."
Akar tembakau kunyah yang dalam telah memberinya popularitas jangka panjang di antara kelompok tertentu, tetapi apakah kita akan berhasil mengubah daya tariknya yang tersembunyi menjadi pilihan yang mengutamakan kesehatan di masa mendatang?