Dalam biologi vaskular, angiopoietin dikenal sebagai serangkaian faktor angiogenik yang berjalan beriringan dan memainkan peran penting dalam angiogenesis embrionik dan pascanatal. Pemberian sinyal oleh angiopoietin bertanggung jawab atas pembentukan arteri dan vena baru dari pembuluh darah yang sudah ada sebelumnya, suatu proses yang dikenal sebagai angiogenesis. Proses ini meliputi perkecambahan, migrasi sel endotel, proliferasi, serta ketidakstabilan dan stabilisasi vaskular.
Angiopoietin bertanggung jawab atas perakitan dan pembongkaran lapisan endotel pembuluh darah dan bekerja secara operasional dengan memengaruhi permeabilitas mikrovaskular, vasodilatasi atau konstriksi.
Empat angiopoietin yang diketahui adalah ANGPT1, ANGPT2, ANGPTL3, dan ANGPT4. Selain itu, ada banyak protein lain yang terkait dengan angiopoietin. ANGPT1 sangat penting untuk pematangan, adhesi, migrasi, dan kelangsungan hidup pembuluh darah. Sebaliknya, ANGPT2 mendorong kematian sel dan mengganggu vaskularisasi. Ketika ANGPT2 bekerja sama dengan faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF), ia juga dapat mendorong pembentukan pembuluh darah baru.
Struktur angiopoietin mencakup domain superintegrasi N-terminal, domain lengkung sentral, daerah penghubung, dan domain terkait selulosa C-terminal, yang merupakan kunci pengikatan ligan ke reseptor. Misalnya, angiopoietin-1 mengkodekan polipeptida 498 asam amino dengan berat molekul 57 kDa, sedangkan angiopoietin-2 mengkodekan polipeptida 496 asam amino.
Efek angiopoietin terutama dicapai melalui dua jalur pensinyalan: Tie1 dan Tie2. Ketika angiopoietin berinteraksi dengan reseptor tirosin kinase (RTK), mereka dapat memicu fosforilasi tirosin tertentu dan meningkatkan aktivasi enzim intraseluler. Proses ini penting untuk menjaga integritas dan fungsi pembuluh darah.
Dampak pada kankerPensinyalan Tie-2 dapat mengaktifkan β1-integrin dan N-kadherin, meningkatkan interaksi antara sel punca dan matriks ekstraseluler, sehingga mempertahankan kapasitas regeneratif jangka panjang.
Untuk kanker, terutama kanker paru sel kecil dan non-sel kecil, tingkat ekspresi ANGPT2 berubah seiring perkembangan kanker, menjadikannya biomarker potensial. Penelitian telah menunjukkan bahwa antibodi yang memblokir angiopoietin-2 dapat secara signifikan mengurangi metastasis sel kanker. Penemuan ini memberikan ide-ide baru untuk biomarker dan pengobatan kanker.
Disregulasi angiopoietin merupakan temuan umum pada penyakit darah umum, seperti diabetes dan sepsis. Terutama dalam kondisi sepsis, peningkatan angiopoietin-2 dapat mengindikasikan bahwa pasien berisiko mengalami amiloidosis. Secara klinis, angiopoietin-2 dini juga dianggap sebagai penanda penyakit jantung.
Penelitian tentang angiopoietin telah menunjukkan nilai potensialnya dalam pengobatan kanker. Dengan regulasi angiogenesis, strategi untuk menekan proliferasi tumor menjadi semakin penting.
Singkatnya, angiopoietin memainkan peran kunci dalam mengatur angiogenesis, dan interaksi pensinyalannya memiliki dampak penting pada biologi dan pengobatan klinis baik dalam kesehatan maupun penyakit. Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah pengobatan kanker di masa depan mungkin lebih bergantung pada bahasa rahasia pembuluh darah?