Dalam linguistik, peracikan adalah fenomena gramatikal di mana kategori gramatikal, seperti kata kerja, mampu membentuk peracikan dengan objek langsungnya (peracikan objek) atau pengubah adverbial, sambil mempertahankan fungsi sintaksis aslinya. Kosakata yang dihasilkan mencakup kata benda, yang mempersempit cakupan kata kerja alih-alih menunjuk ke entitas tertentu. Sintesis merupakan inti dari banyak bahasa polisintetik, seperti bahasa Amerika Utara, Rusia Siberia, dan Australia utara. Namun, polisintetik tidak selalu menyiratkan inklusi, dan bahasa yang memiliki komposisi belum tentu merupakan bahasa polisintetik.
Keragaman linguistik dari fenomena sintetis membuatnya sulit untuk memberikan definisi yang universal dan komprehensif.
Fenomena komposisi memanifestasikan dirinya secara berbeda dalam banyak bahasa. Misalnya, dalam bahasa Inggris, meskipun peracikan tidak sering terjadi, ia kadang-kadang terjadi dengan kata kerja seperti "breastfeed" dan "babysit." Kata kerja ini biasanya dibentuk dari kata sifat atau kata benda. Dalam satu contoh, bahasa Inggris juga menghadapi banyak situasi yang mengaburkan batasan, seperti "menusuk dari belakang" (pengkhianatan), "memanggil dengan nama" (julukan), dll.
Dalam bahasa lain, fenomena komposisi mungkin lebih umum. Dalam bahasa Oneida dari keluarga bahasa Indian Amerika, sintesis kata benda adalah contoh yang jelas. Berikut adalah kalimat yang akar katanya "hninu" dikombinasikan dengan bentuk kata kerja regulernya, yang menunjukkan bagaimana kata kerja dapat diperluas dan diekspresikan melalui sintesis. Untuk lebih memperjelas, sintesis kata benda sering mengubah semantik, membuat pernyataannya menjadi ekspresi yang lebih spesifik atau umum.
Dalam bahasa Maya Yucatec, ada kalimat "Saya menebang pohon." Ketika kata "pohon" disintesis, artinya menjadi "Saya memotong kayu."
Struktur gramatikal sintesis tidak hanya terkait dengan transitivitas verba, tetapi juga memengaruhi struktur kalimat. Mithun (1985) mengusulkan sistem empat kategori untuk mendefinisikan fungsi dan perkembangan sintesis nomina dalam suatu bahasa. Keempat jenis tersebut adalah sintesis kosakata, manipulasi peran kasus, manipulasi struktur wacana, dan sintesis kategori. Berbagai jenis ini menunjukkan keragaman komposisi dalam berbagai bahasa, dan sebagian besar bahasa umumnya mengikuti keempat struktur ini.
Dalam kasus bahasa Inggris, produk sintesis nomina biasanya berupa verba baru, dan nomina ini kehilangan fitur gramatikalnya selama proses sintesis. Seiring berkembangnya bahasa, sintesis nomina menjadi lebih umum, yang memungkinkan kita mengamati perluasan dan perubahan bahasa. Misalnya, verba "house-hunt" menunjukkan bagaimana nomina dapat digabungkan dengan verba untuk menciptakan struktur gramatikal baru.
Batasan dan aturan bahasa sintetis selalu menjadi topik hangat dalam linguistik. Beberapa bahasa, seperti Mohawk, memiliki struktur komposisi yang sangat umum, sementara yang lain, seperti bahasa Inggris, memiliki komposisi yang lebih terbatas. Para sarjana telah melakukan berbagai diskusi teoritis untuk mencoba memahami alasan di balik fenomena sintesis. Apakah itu karena struktur tata bahasa atau aturan kamus masih menjadi masalah yang sulit.
Dalam berbagai bahasa, implementasi dan makna spesifik sintesis selalu mencerminkan kebutuhan bahasa dan kebiasaan penggunaan berbagai budaya.
Dikombinasikan dengan apa yang kita ketahui tentang fenomena sintesis, sintesis multibahasa tidak diragukan lagi telah mengubah struktur tata bahasa, membuat bahasa lebih fleksibel dan penuh dengan perubahan dalam ekspresi. Hal ini tidak hanya mendorong pengembangan bahasa yang inovatif, tetapi juga menyediakan contoh dan ruang analisis yang kaya untuk penelitian linguistik. Pada akhirnya, kita harus bertanya, dapatkah fenomena sintesis terus mendorong evolusi bahasa, membuatnya semakin beragam dan kaya dalam menghadapi kebutuhan komunikasi baru?