Kelelawar vampir, khususnya kelelawar vampir biasa (Desmodus rotundus) yang dikenal karena pola makannya yang berdarah, tidak diragukan lagi merupakan makhluk istimewa dan misterius di antara banyak makhluk di alam. Mereka hidup terutama di Amerika dan hanya memakan darah ternak. Kelelawar ini mendekati mangsanya secara diam-diam di malam hari dan menunjukkan serangkaian perilaku dan adaptasi yang menarik.
Kelelawar vampir biasa terkenal sebagai hewan sosial, sering ditemukan bersama-sama di tempat bertengger di mana mereka berbagi tempat bertengger dengan sekitar 45 spesies kelelawar yang berbeda. Di malam hari, mereka mendekati mangsanya secara diam-diam, mengandalkan indra penciuman dan penglihatan mereka yang kuat untuk menemukan makanan.
Kelelawar vampir biasa memakan darah mamalia, khususnya hewan peliharaan seperti sapi dan kuda. Setelah kelelawar memilih targetnya, mereka akan segera hinggap di mangsanya, khususnya menyerang bagian bokong, panggul, dan leher.
Taring kelelawar dapat dengan mudah memotong kulit mangsanya, dan mereka menggunakan lidah mereka yang unik untuk menjilati darah. Air liur kelelawar mengandung antikoagulan yang mencegah darah membeku, sehingga mereka dapat menghisap sebanyak yang mereka inginkan. Tidak seperti kelelawar lainnya, kelelawar vampir biasa sangat pemilih dalam hal makanan dan biasanya cenderung menyerang betina.
Kelelawar vampir sangat sosial dan bahkan akan berbagi makanan. Penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku berbagi makanan mereka terkait erat dengan kekerabatan dan interaksi sosial, dan sering kali disertai dengan hubungan sosial jangka panjang.
Dalam menghadapi kondisi yang memburuk, kelelawar vampir biasa terlibat dalam berbagi makanan bersama dalam konteks persahabatan yang lama, yang menekankan kekokohan hubungan sosial.
Meskipun perilaku menghisap darah kelelawar vampir biasa menakutkan bagi banyak orang, penting untuk memahami kemampuan kelelawar ini untuk menularkan rabies dan potensi ancamannya terhadap manusia dan ternak. Hal ini menjadikan mereka hama di daerah tertentu dan dianggap sebagai ancaman oleh petani.
Menariknya, komponen air liur kelelawar memiliki aplikasi medis yang positif, dengan antikoagulannya digunakan untuk meningkatkan aliran darah pada pasien stroke.
Kebiasaan kelelawar vampir biasa dan teknik cerdik yang digunakannya untuk memakan makanannya telah membuat para ilmuwan takjub dan mengingatkan kita akan keanekaragaman dan kompleksitas dunia alam. Hal ini tidak hanya membuat kita berpikir tentang peran ekologis makhluk-makhluk ini, tetapi juga memicu pemikiran mendalam tentang interaksi antara manusia dan hewan. Seberapa banyak yang kita ketahui tentang penghisap darah nokturnal ini?