Kepekaan gender merupakan isu sosial penting yang membuat orang menyadari peran gender dalam kehidupan dan memengaruhi cara mereka memperlakukan orang lain melalui penerapan langkah-langkah kesetaraan gender. Hubungan gender terlihat jelas di berbagai lembaga di seluruh dunia, khususnya dalam perawatan kesehatan. Perawatan kesehatan yang peka gender memiliki dampak penting dalam meningkatkan kondisi hidup dan kerja.
“Layanan kesehatan yang peka gender dicirikan oleh nondiskriminasi, perlakuan yang setara, dan persetujuan yang tepat.”
Kepekaan gender sangat penting dalam perawatan kesehatan, khususnya dalam kesehatan reproduksi. Semua klien harus diperlakukan dengan rasa hormat yang sama, tanpa memandang jenis kelamin, identitas gender, status perkawinan, orientasi seksual, atau usia. Perawatan kesehatan yang responsif gender mencakup tidak melakukan diskriminasi atau stereotip berdasarkan jenis kelamin, memberikan pelatihan peka gender kepada semua staf, dan memastikan representasi yang memadai dari penyedia layanan kesehatan perempuan.
Proses penerapan kepekaan gender disebut sensitisasi gender. Cara guru melaksanakan pendidikan kepekaan gender di kelas berdampak besar pada siswa. Guru yang sukses tidak hanya dapat membimbing siswa untuk memahami gender, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendobrak stereotip gender di masyarakat.
"Identitas gender anak-anak mulai berkembang sekitar usia dua atau tiga tahun, dan proses ini dipengaruhi oleh perkataan orang tua mereka."
Pelatihan kepekaan gender membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu gender dan memerangi stereotip dan misinformasi. Pelatihan tersebut mencakup topik-topik seperti ketidaksetaraan gender, stereotip, dan keterampilan komunikasi khusus gender. Pelatihan semacam itu dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti kursus daring, ceramah, seminar, dll.
Kemajuan dalam memperkuat kepekaan gender telah dicapai di berbagai kawasan. Misalnya, negara-negara Afrika baru-baru ini telah membuat kemajuan signifikan dalam kesadaran gender. Meskipun ada perbedaan gender yang jelas dalam budaya India, upaya lebih lanjut untuk mempromosikan kesetaraan gender juga akan membuat budaya-budaya ini lebih harmonis. Peran gender tetap terbatas di Timur Tengah, sementara negara-negara Skandinavia telah mempromosikan pemikiran yang netral gender.
“Gerakan feminis di Inggris telah mendorong penerimaan kepekaan gender dan perluasan layanan sosial telah menjadikan percakapan gender sebagai praktik yang normal.”
Melalui langkah-langkah di atas, kepekaan gender dalam pengobatan dapat mempromosikan perawatan yang lebih komprehensif dan hanya merupakan bagian dari transformasi yang lebih besar. Di masa mendatang, bagaimana cara lebih meningkatkan kepekaan gender dan mempromosikan kesetaraan gender akan menjadi pertanyaan yang layak direnungkan.