Di pasar saat ini, dukungan selebriti bukan hanya teknik periklanan yang populer, tetapi dianggap sebagai salah satu strategi inti untuk meningkatkan citra merek dan penjualan. Fenomena ini mencerminkan hubungan yang halus antara pesona selebriti dan merek, dan bagaimana hal itu memengaruhi perilaku pembelian konsumen dan kepercayaan merek.
Selebriti tidak hanya menarik perhatian konsumen, citra mereka sering kali menciptakan hubungan dengan nilai-nilai merek, sehingga membuat merek tersebut lebih menarik.
Konsep dukungan selebriti sudah ada sejak berabad-abad lalu. Pada abad ke-18, reputasi perusahaan dan nilai produknya sering kali bergantung pada kesaksian kerajaan, dan sosialita London Lillie Langtry menjadi selebriti pertama yang mendukung produk komersial pada tahun 1882, yang menjadi dasar bagi periklanan berikutnya yang membuka babak baru. Sepanjang sejarah, kita telah melihat bahwa dukungan selebriti semakin beragam. Dari atlet hingga tokoh TV, tokoh-tokoh representatif dari semua lapisan masyarakat mendorong strategi pemasaran merek.
Identitas merek merupakan komponen penting dari pencitraan merek selebritas. Hal ini mengacu pada kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi suatu merek berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya, logo merah dan slogan merek Coca-Cola telah menjadi simbol identifikasi uniknya. Ketika popularitas suatu merek meningkat, loyalitas konsumen pun meningkat, sehingga dukungan selebritas menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan identitas merek.
Penggunaan selebritas dalam periklanan dapat secara signifikan meningkatkan daya persuasif informasi, sehingga meningkatkan memori dan kognisi merek konsumen.
Ambil contoh kerja sama antara Beyoncé dan PepsiCo. Kerja sama antara keduanya bukan hanya transaksi moneter, tetapi juga pembentukan citra merek. Pengaruh Beyoncé membuat konsumen lebih mudah menerima Pepsi karena dukungannya membuat orang merasa bahwa ini adalah produk yang dapat dipercaya.
Keuntungan dari dukungan selebriti sudah jelas. Dukungan ini dapat membangun kredibilitas dan nilai merek. Misalnya, dalam dukungan olahraga sebelumnya, Nike berhasil menjadikan merek tersebut sebagai merek olahraga terkenal di dunia dengan merekrut bintang olahraga seperti Michael Jordan. Kerja sama tersebut tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga membantu Nike menonjol dalam persaingan pasar yang ketat.
Daya tarik, profesionalisme, kredibilitas, dan keterhubungan yang ditunjukkan oleh selebriti dapat secara efektif ditransfer ke suatu merek atau produk, sehingga menciptakan citra yang positif.
Studi menunjukkan bahwa pengakuan dan pengaruh selebriti secara langsung meningkatkan daya tarik dan efektivitas iklan. Sampai batas tertentu, kekaguman dan peniruan konsumen terhadap selebriti mendorong identifikasi mereka dengan merek, yang juga menjelaskan mengapa banyak merek mempertimbangkan kredibilitas dan pengaruh pasar selebriti ketika memilihjuru bicara.
Namun, dukungan selebriti bukannya tanpa risiko. Kehidupan dan citra selebriti sering kali menjadi sasaran pengawasan media yang terus-menerus, dan skandal atau kontroversi apa pun dapat berdampak negatif pada merek. Misalnya, pada tahun 2009, Tiger Woods kehilangan sejumlah besar konsumen setia karena sebuah skandal, yang memberikan pukulan telak bagi citra merek Nike.
"Efek bayangan" dari dukungan selebriti mengacu pada fakta bahwa selebriti tersebut terlalu banyak menarik perhatian dalam iklan, yang menyebabkan konsumen mengabaikan produk itu sendiri.
Implikasinya bagi merek sangat besar. Selebriti yang terlalu banyak terekspos dapat menyebabkan konsumen meragukan kredibilitas mereka, terutama ketika mereka mendukung beberapa produk serupa pada saat yang sama. Konsumen mungkin mulai mempertanyakan ketulusan dukungan tersebut, sehingga memengaruhi citra merek.
Saat memilih dukungan selebritas, merek perlu mempertimbangkan relevansi selebritas tersebut terhadap citra merek, serta keahlian mereka di bidangnya. Selebritas yang menarik dan dapat dipercaya memiliki dorongan yang cukup besar untuk promosi merek, yang memerlukan desain strategi merek yang canggih. Platform media sosial seperti Instagram juga telah menyediakan arena baru untuk dukungan selebritas, yang memungkinkan merek untuk terlibat lebih langsung dengan konsumen.
Memilih selebritas yang tepat untuk mendukung suatu merek dapat menjadi kunci penting bagi keberhasilan bisnis, tetapi juga memerlukan penilaian yang cermat terhadap potensi risiko dan dampaknya.
Di masa depan, seiring kemajuan media digital, dukungan selebritas akan menjadi lebih beragam dan melibatkan lebih banyak industri dan platform. Perusahaan perlu mengevaluasi efektivitas dukungan selebritas secara berkala dan menyesuaikan strategi berdasarkan permintaan pasar dan konsumen untuk memaksimalkan efektivitas periklanan mereka. Dukungan selebriti tidak diragukan lagi merupakan alat utama untuk membangun dan mempromosikan merek, tetapi kebenaran di baliknya bergantung pada integrasi dan keseimbangan berkelanjutan antara nilai merek dan citra selebriti. Pernahkah Anda berpikir tentang seberapa besar pengaruh citra selebriti terhadap merek?