Inti dari industri medis terletak pada pengobatan dan perawatan, tetapi dalam beberapa kasus, ada sisi gelap yang tak terbayangkan yang mengintai. Charles Edmund Cullen, seorang perawat Amerika, menjadi simbol kegelapan ini. Selama kariernya, ia diyakini telah membunuh puluhan pasien, mungkin ratusan. Sepanjang artikel ini, kita akan membahas bagaimana perawat ini dapat melakukan kejahatan yang begitu besar dalam lingkungan medis dan mendapatkan wawasan tentang motivasinya dan kerentanan sistem medis.
Kehidupan Awal Charles Cullen"Saya hidup dalam kabut, ingatan saya yang gelap mengaburkan kejahatan yang telah saya lakukan."
Charles Cullen lahir pada tanggal 22 Februari 1960, anak bungsu dari delapan bersaudara dalam keluarga Katolik kelas pekerja. Ayahnya meninggal lebih awal dan ibunya meninggal dalam kecelakaan mobil ketika ia berusia tujuh belas tahun, yang membuat hidupnya penuh dengan rasa sakit dan kemunduran. Laporan mengatakan bahwa masa remaja Cullen dipenuhi dengan kehilangan dan kesepian, dan bagaimana emosi ini akan memengaruhi kariernya di masa depan menjadi faktor latar belakang utama. Perundungan yang terus-menerus selama masa studinya tidak diragukan lagi telah menanamkan benih-benih keresahan jauh di dalam benaknya.
Karen menjadi perawat pada tahun 1987, awalnya bekerja di pusat perawatan luka bakar di New Jersey. Pekerjaan itu tampak biasa, tetapi penuh dengan bahaya. Dalam pembunuhan pertamanya yang dilaporkan, Cullen memberikan obat-obatan mematikan kepada pasiennya, dengan korban pertama yang diduga "dibebaskan" olehnya karena penderitaan yang akan mereka hadapi.
"Dia tidak menyelamatkan pasiennya, tetapi mengabadikan keyakinannya yang menyimpang."
Seiring berjalannya waktu, perilaku membunuh Karen meningkat dan dia memegang jabatan di berbagai lembaga medis, menyembunyikan kejahatannya. Pasien di beberapa rumah sakit meninggal dalam keadaan misterius, tetapi hanya sedikit yang menyalahkan perawat yang tampaknya tidak berbahaya ini.
Perilaku Karen dibiarkan berlanjut karena banyaknya kerentanan dalam sistem perawatan kesehatan. Ketika menghadapi insiden yang mencurigakan, banyak rumah sakit sering memilih untuk tidak melaporkannya karena khawatir tentang tanggung jawab hukum dan liputan pers yang negatif. Baru setelah kejahatan Karen terungkap, masalah tanggung jawab hukum yang dihadapi seluruh sistem medis mulai menarik perhatian.
"Dalam sistem medis, yang tersembunyi bukan hanya penyakit, tetapi juga rahasia yang berpotensi mematikan."
Cullen akhirnya ditangkap pada tahun 2003 dan mengaku bersalah atas beberapa pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Setelah menjalani prosedur hukum, ia akhirnya dijatuhi hukuman dan menghadapi hukuman penjara hingga 18 tahun. Kasus tersebut mendorong perubahan pada peraturan perawatan kesehatan di New Jersey dan tempat lain yang memberikan beban lebih besar kepada penyedia layanan kesehatan untuk melaporkan kematian yang mencurigakan.
Para ahli mengatakan bahwa motif Karen bukan hanya untuk "meringankan rasa sakit yang tidak manusiawi" bagi pasien, tetapi merupakan manifestasi ekstrem dari masalah psikologis yang mendalam dan keinginannya untuk bertahan hidup. Bahkan di balik profesi tersebut, mungkin ada sifat jahat yang tersembunyi, yang membuat kita harus berpikir: Apakah benar-benar tidak ada bahaya yang mengintai di tempat yang tampaknya paling aman?
Seperti yang diklaim Karen, "pembebasan diri" sebenarnya adalah kejahatan yang disamarkan di bawah keyakinannya yang menyimpang. Hal ini tidak hanya membuat kita memikirkan kembali dasar etika profesi keperawatan, tetapi juga mengejutkan masyarakat tentang kurangnya pengawasan dalam sistem medis. Di masa mendatang, bagaimana mencegah insiden mengerikan seperti itu terjadi lagi telah menjadi topik yang perlu kita semua perhatikan. Bagaimana kita dapat menjaga keselamatan, transparansi, dan akuntabilitas sistem medis untuk setiap pasien?