Saat menghirup udara segar dalam-dalam, kita mungkin mengabaikan bahaya yang tersembunyi di udara. Dengan pesatnya perkembangan urbanisasi, masalah polusi udara menjadi semakin serius, terutama bagi dua kelompok rentan, anak-anak dan lansia. Zat-zat berbahaya di udara dapat menyebabkan serangkaian masalah kesehatan. Artikel ini akan membahas bagaimana polusi udara memengaruhi risiko kesehatan bagi populasi tertentu tersebut.
Polusi udara mengacu pada keberadaan zat-zat berbahaya di udara, yang dapat berupa bahan kimia, partikel atau mikroorganisme, dll., yang biasanya disebabkan oleh emisi industri, knalpot mobil, dan aktivitas manusia lainnya. Jika konsentrasi polutan terlalu tinggi, hal itu akan menimbulkan ancaman bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak dan lansia.
Sistem pernapasan anak-anak belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka sangat sensitif terhadap polusi udara. Bila kadar partikulat dan ozon di udara tinggi, anak-anak dapat mengalami masalah kesehatan berikut:
“Studi menunjukkan bahwa polusi udara dapat menyebabkan asma, bronkitis, dan penyakit pernapasan lainnya pada anak-anak.”
Selain itu, paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak-anak dan bahkan berdampak pada kesehatan mental mereka. Seiring waktu, efek ini dapat memburuk seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, melindungi anak-anak dari polusi udara berarti melindungi masa depan mereka.
Dibandingkan dengan anak-anak, lansia pada dasarnya lebih rapuh dan sering menderita berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dll. Polusi udara dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang lebih besar bagi lansia. Bila terdapat partikel tersuspensi dan gas berbahaya di udara, lansia dapat mengalami masalah berikut:
"Banyak penelitian telah mengonfirmasi bahwa polusi udara berkorelasi positif dengan kejadian penyakit kardiovaskular pada lansia."
Tantangan kesehatan ini tidak hanya menurunkan kualitas hidup lansia, tetapi juga meningkatkan biaya medis dan beban sosial secara signifikan. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus lebih memperhatikan kesehatan lansia, terutama pada hari-hari dengan kualitas udara yang buruk, dan menyesuaikan aktivitas harian mereka dengan tepat.
Untuk mengurangi bahaya polusi udara bagi anak-anak dan lansia, pemerintah dan organisasi lingkungan mengambil tindakan aktif. Misalnya, Indeks Kualitas Udara (AQI) diterapkan untuk memberi tahu masyarakat tentang tingkat polusi udara dan menyarankan kelompok sensitif untuk mengurangi aktivitas luar ruangan selama cuaca dengan polusi tinggi. Selain itu, individu dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk melindungi diri mereka sendiri:
Menghadapi tantangan serius polusi udara global, melindungi kesehatan anak-anak dan orang tua merupakan prioritas yang mendesak. Hal ini membutuhkan tidak hanya dukungan kebijakan dari pemerintah, tetapi juga upaya bersama seluruh masyarakat untuk mengurangi sumber polusi dan meningkatkan kualitas udara. Di masa mendatang, dapatkah kita menciptakan lingkungan yang lebih segar untuk melindungi kesehatan semua orang?