Ellyza Herda
University of Indonesia
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Ellyza Herda.
Journal of Dentomaxillofacial Science | 2014
Dewi Puspitasari; Andi Soufyan; Ellyza Herda
Composite resin is a widely used aesthetic restoration. The restoration can fail due to secondary caries. Chlorhexidine gluconate 2% is used as a cavity disinfectant to eliminate microorganisms on the prepared cavity and to prevent the secondary caries. The purpose of this study was to analyze the effect of chlorhexidine gluconate 2% to the bond strength of composite resin with self etch system adhesive on dentine. Sixteen specimens of buccal dentine of premolars crown are divided into 2 different groups. Group I: Clearfil SE Bond self-etch primer was applied for 20 seconds, Clearfil SE Bond bonding was applied for 5 seconds and polymerized for 10 seconds. Composite resin was constructed incrementally and polymerized for 20 seconds. Group II: prior to self etch primer application as in group I, chlorhexidine gluconate 2% was applied for 15 seconds. Shear bond strength was tested using Testing machine and analyzed with unpaired T test. The highest shear bond strength was obtained by applying chlorhexidine gluconate 2%. The study concludes that chlorhexidine gluconate 2% application to dentine did not affect significantly to the bond strength composite resin using self etch adhesive systems. Key word: dentin, self etch adhesive system, chlorhexidine gluconate 2%, shear bond strength ABSTRAK Meskipun resin komposit merupakan restorasi estetik yang banyak digunakan dewasa ini, namun restorasi ini dapat mengalami kegagalan yang disebabkan salah satunya oleh karies sekunder. Klorheksidin glukonat 2% digunakan sebagai disinfektan kavitas untuk mengurangi jumlah mikroorganisme di dalam kavitas yang telah dipreparasi dan untuk mencegah karies sekunder. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh klorheksidin glukonat 2% terhadap kuat rekat geser komposit resin dengan sistem adesif self etch pada dentin. Sebanyak 16 spesimen dentin bukal dari mahkota gigi premolar, dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok I: diaplikasi primer Clearfil SE Bond selama 20 detik kemudian aplikasi bonding Clearfil SE Bond selama 10 detik dan polimerisasi dengan sinar selama 10 detik. Resin komposit diaplikasikan secara inkremental dan polimerisasi selama 20 detik. Kelompok II: sebelum aplikasi primer Clearfil SE Bond seperti pada kelompok I, kavitas diberi perlakuan klorheksidin glukonat 2% selama 15 detik. Kuat rekat geser diuji menggunakan testing machine dan dianalisis dengan uji-t tidak berpasangan. Rerata kuat rekat geser tertinggi pada kelompok sistem adesif self etch dengan aplikasi klorheksidin glukonat 2%. Disimpulkan bahwa aplikasi klorheksidin glukonat 2% pada dentin tidak mempengaruhi secara bermakna terhadap kuat rekat geser komposit resin yang menggunakan sistem adesif self etch. Kata kunci: dentin, sistem adesif self etch, klorheksidin glukonat 2%, kuat rekat geser Koresponden: Dewi Puspitasari, Departemen Ilmu Material Kedokteran Gigi FKG UI, Jl. Salemba Raya No.4 Jakarta Pusat 10430, Indonesia. E-mail: [email protected] PENDAHULUAN Resin komposit merupakan bahan restorasi estetikyang palingbanyak digunakansecaraluassaat ini.Kelebihanyang dimiliki, selainestetikyangbaik, adalah sifat adesif, preparasi kavitas yang minimal sehingga lebih mendukung untuk mempertahankan jaringangigi sehat yang tersisa,namunrestorasiresin komposit masih menunjukkan tingkat kegagalan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan restorasi amalgam. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kegagalan restorasi resin komposit paling banyak disebabkan oleh karies sekunder. Karies sekunder dapat disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam kavitas yang telah dipreparasi dan juga bakteri yang masuk melalui celah yang terbentuk karena adanya polymerization shrinkagesehingga terjadi kebocoran mikro pada tepinya. Pemeriksaan histologi dan bakteri menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil gigiyangsterilsetelahpreparasikavitas. Berdasarkan asumsi tersebut, aplikasi disinfektan pasca preparasi kavitas sangat penting dilakukan untuk meniadakan risiko karies sekunder karena aktivitas bakteri. Telah banyak hasil penelitian yang menyatakan bahwa larutan antibakteri seperti sodium hipoklorit, Dentofasial, Vol.13, No.1, Februari 2014: 7-12
Jurnal PDGI | 2012
Faradina Putriyanti; Ellyza Herda; Andi Soufyan
International Journal of Applied Pharmaceutics | 2018
Ellyza Herda; Nabila; Bambang Irawan
International Journal of Applied Pharmaceutics | 2018
Dewi Puspitasari; Ellyza Herda; Andi Soufyan
International Journal of Applied Pharmaceutics | 2018
Ellyza Herda; Nadia Safira Ninda; Mia Damiyanti
International Journal of Applied Pharmaceutics | 2018
Gina Maringka; Bambang Irawan; Ellyza Herda; Zainal Alim Mas'ud
International Journal of Applied Pharmaceutics | 2018
Ellyza Herda; Lulu Sharfina; Anggia Nadya Andjani; Mia Damiyanti; Bambang Irawan
Jurnal PDGI | 2015
Feronica Feronica; Ellyza Herda; Andi Soufyan
Dentino | 2013
Dewi Puspitasari; Ellyza Herda
Jurnal Material Kedokteran Gigi | 2012
Ellyza Herda; Anna Fitri Fawzia; Andi Soufyan