Network


Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.

Hotspot


Dive into the research topics where Endah Wahyuni is active.

Publication


Featured researches published by Endah Wahyuni.


Computers & Structures | 2002

Improving FE models of a long-span flat concrete floor using natural frequency measurements

Emad El-Dardiry; Endah Wahyuni; Tianjian Ji; Brian R Ellis

The paper identifies an appropriate FE model for determining the dynamic characteristics of a long-span flat concrete floor using natural frequency measurements. The Cardington concrete building was selected for the study because it represents a popular form of concrete construction. The natural frequencies of the floors were measured. Several FE models of the floor are considered and the models are refined based on the comparison between numerical predictions and the frequency measurements. It is concluded that a floor-column model provides the most appropriate representation of the actual structure. � 2002 Civil-Comp Ltd. and Elsevier Science Ltd. All rights reserved.


international journal of engineering trends and technology | 2014

Tensile performance of adhesive joint on the cold-formed steel structure

Anwar Snr; Endah Wahyuni; Priyo Suprobo

In this paper, a preliminary research of new connection method on the cold-formed steel in civil engineering structures is presented. The study focuses on the durability of adhesive on tensile performance. A cold-formed steel - adhesive joints that have been loaded in tension until rupture. A comparison strength in tensile between mechanical joint and adhesive joint on the cold-formed steel was investigated. The increment strength of joints are about 27,11% with Sikadur 31 CF Normal adhesive and 81,84% with JB Weld 8265 epoxy. The joint strength of adhesive is based on the type of adhesive. The joint failure is adhesive failure (AF) for Sikadur 31 CF Normal and cohesive failure (CF) for JB Weld 8265 epoxy.


Jurnal Teknik ITS | 2018

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Brooklyn Alam Sutera menggunakan Struktur Komposit Baja-Beton dengan Sistem Rangka Berpengaku Eksentris

Muhammad Zulfikar Fauzi; Endah Wahyuni; Budi Suswanto

Struktur komposit merupakan struktur yang terdiri dari dua atau lebih material berbeda sifat dan karakteristik yang berkerja bersama sama untuk memikul beban yang berkerja pada suatu struktur dalam hal ini digunakan material baja dan beton. Struktur komposit baja-beton memungkinkan pemanfaatan karakteristik dasar masing-masing bahan secara optimal, sehingga dengan penampang yang lebih kecil, mampu memikul beban serta dengan bentang yang sama dengan beton bertulang biasa. Gedung Brooklyn Alam Sutera Apartment merupakan gedung yang terdiri dari 20 lantai dan 1 lantai atap yang pada awalnya didesain dengan menggunakan struktur beton bertulang. Perancangan bangunan ini dimodifikasi menggunakan struktur komposit baja-beton. Dalam tugas akhir ini dilakukan perencanaan ulang menggunakan struktur komposit baja-beton dengan Sistem Rangka Bresing Eksentris (SRBE). Kelebihan sistem ini adalah daktilitas struktur yang baik dengan mekanisme kelelehan geser yang terjadi pada link. Link adalah bagian pada elemen struktur balok yang dibentuk oleh perpotongan balok dan bresing. Telah dilakukan perencanaan struktur gedung menggunakan komposit baja-beton Sistem Rangka Bresing Eksentris (SRBE) yang memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan SNI 2847-2013, SNI 03-1729-2002, SNI 1729:2015, SNI 1726:2012, SNI 1727:2013. Dari analisa dan hasil perhitungan diperoleh hasil yaitu : tebal pelat lantai dan atap 10 cm, dimensi balok induk WF 500x300x11x15, dimensi balok link WF 600x300x13x24 dengan panjang elemen link 120 cm, dimensi bresing WF 450x300x11x15, dimensi kolom CFT 600x600x25. Perencanaan pondasi menggunakan tiang borepile beton diameter 80 cm dengan kedalaman 10 meter. Kolom pedestal direncanakan dengan dimensi 800 mm x 800 mm. Dan dimensi Sloof 40 cm x 60 cm. ===========================================he composite structure is a structure consisting of two or more different material properties and characteristics that work together to carry a load on a structure. In this case, steel and concrete materials are used. The steel-concrete composite structure allows the optimal utilization of the basic characteristics of each material, so that with smaller cross-sections, and able to carry the load with the same span as regular reinforced concrete Brooklyn Alam Sutera Apartment is a 20-storey building and 1 story roof which was originally designed using reinforced concrete structures. The design of this building was modified using a steel-concrete composite structure. In this final project is done by re-design using a steel-concrete composite structure with Bracing Eccentrically Frame System (EBF). The advantages of this system are good structure ductility with yielding shear mechanisms that occur in link. The link is a part of the beam structure elements formed by the intersection of beams and bracing. Design of the building structure has been done using steel-concrete composite with Eccentrically Braced Frame System (EBF). Which meets the structural safety requirements under SNI 2847-2013, SNI 03-1729-2002, SNI 1729:2015, SNI 1726:2012, and SNI 1727:2013. The results of the analysis and calculation indicated that the thickness of the floor deck and roof deck are 10 cm, the dimension of the primary beam is WF 500x300x11x15, the dimension of link beam is WF 600x300x13x24 with the length of the link element are 120 cm, the dimension of bracing is WF 450x300x11x15, the dimension of column is CFT 600x600x25. the design of foundation using 80 cm diameter of borepile with 10 meters depth. The pedestal columns are designed with dimensions of 800 mm x 800 mm. And the dimensions of Sloof 40 cm x 60 cm.


Jurnal Teknik ITS | 2017

Modifikasi Perencanaan Gedung RSUD Koja Jakarta Menggunakan Struktur Komposit Baja-Beton dengan Base Isolator : High Damping Rubber Bearing

Aziiz Dwi Wicaksono; Endah Wahyuni

Struktur komposit baja-beton saat ini telah banyak digunakan dalam pembangunan konstruksi sipil. Hal ini dikarenakan struktur komposit baja-beton memiliki keunggulan dibanding dengan struktur beton bertulang biasa, diantaranya yaitu, penghematan berat baja, mengurangi penampang balok baja, meningkatkan kekuatan pelat lantai, meningkatkan kapasitas pemikul beban, menambah bentang pada bentang tertentu. Penggunaan teknologi Base Isolator sebagai peredam gempa juga dinilai sangat penting bagi konstruksi bangunan gedung karena mengurangi gaya gempa yang diterima oleh struktur. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja Jakarta pada kondisi sebenarnya dibangun menggunakan struktur beton bertulang biasa dan memiliki 16 lantai. Dalam Tugas Akhir ini, gedung tersebut akan dimodifikasi menggunakan struktur komposit baja-beton dengan Base Isolator : High Damping Rubber Bearing (HDRB) yang pembebanannya mengacu SNI 1727:2013 dan PPIUG 1983. Perencanaan yang dilakukan meliputi perencanaan struktur sekunder, struktur primer, base isolator, sambungan, dan pondasi. Dari analisa dan perhitungan diperoleh hasil, yaitu: tebal pelat atap 9 cm, pelat lantai 9 cm, dimensi balok anak terbesar WF400x200x8x13, dimensi balok induk 500x200x11x19, dimensi kolom terbesar K700x300x13x24 terselubung beton 850x850, base isolator HDRB dengan diameter rubber 750 mm, pondasi menggunakan tiang pancang spun pile diameter 60 cm dengan kedalaman 26 meter. Perhitungan tersebut memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan SNI 1726:2012, SNI 1729:2015, SNI 03-1729-2002, dan SNI 2847:2013.


Jurnal Teknik ITS | 2017

Modifikasi Perencanaan Apertemen Grand Kamala Lagoon Menggunakan Struktur Baja Komposit dengan Sistem Rangka Berpengaku Eksentris

Ahmad Zaky; Endah Wahyuni; Isdarmanu Judowijono

Salah satu sistem alternatif penahan gempa yaitu menggunakan material baja komposit dengan Sistem Rangka Berpengaku Eksentris. Sistem Rangka Berpengaku Eksentris merupakan sistem dimana pengaku tidak terhubung ke perpotongan balok dan kolom melainkan terhubung ke balok dengan jarak “e” ke titik perpotongan balok dan kolom. Segmen balok pendek atau link ini memiliki daktilitas yang tinggi yang memastikan struktur memiliki perilaku inelastis serta penyerapan energi yang baik. Kinerja dari balok link tersebut akan lebih maksimal jika elemen-elemen diluar balok link tersebut direncanakan lebih kuat. Modifikasi perencanaan yang dilakukan pada Apartemen Grand Kamala Lagoon ini yaitu menggunakan struktur baja komposit dengan sistem rangka berpengaku eksentris. Perhitungan struktur yang dilakukan pada perencanaan tersebut mengacu kepada SNI-03-1729-2015 “Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural”, SNI-03-1729-2015 “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Gedung dan Non Gedung”, SNI-03-1727-2013 “Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain”, PPIUG 1983, dan SNI-03-2847-2013 “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung”. Permodelan dan analisa struktur menggunakan program bantu ETABS 2016. Dari hasil analisa yang telah dilakukan, diperoleh tebal pelat atap dan lantai 11 cm, dimensi balok induk arah X dan Y yaitu WF600.300.12.17 dan WF600.300.14.23, dimensi kolom yaitu HSS700.700.28, dimensi bresing yaitu WF300.300.15.15, dimensi link yaitu WF700.300.13.24 dengan panjang link 120 cm, baseplate menggunakan fixed plate 900.900.60, dari Continental Steel. Sambungan struktur utama direncanakan sambungan kaku menggunakan baut mutu tinggi A490. Pondasi menggunakan tiang pancang berdiameter 60 cm dengan kedalaman 22 m. Balok Tie Beam dimensi 450x650 mm dipasang tulangan utama 5D16 dan tulangan geser O10-300.


Jurnal Teknik ITS | 2017

Modifikasi Desain Struktur Gedung Hotel Holiday Inn Express Surabaya Dengan Menggunakan Sistem Rangka Bresing Eksentrik

Lailatul Fitriyah; Priyo Suprobo; Endah Wahyuni

Perencanaan gedung hotel Holiday Inn Express Surabaya akan dilakukan modifikasi perancangan menggunakan struktur baja dengan metode SRBE (Sistem Rangka Bresing Eksentrik). SRBE merupakan sebuah sistem bresing eksentrik yang memiliki link dan berfungsi sebagai pendisipasi energi ketika struktur menerima beban lateral. Perhitungan modifikasi perencanaan struktur gedung hotel Holiday Inn Express Surabaya menggunakan sistem rangka bresing eksentrik (SRBE) telah dilakukan. Dimana perhitungan struktur mengacu pada SNI 1729-20015 “Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung”, SNI 1726-2012 “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung”, SNI 2847-2013 “Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung” dan “Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung” PPIUG 1983. Pemodelan dan analisis struktur dilakukan dengan program bantu SAP 2000. Dari analisa dan hasil perhitungan diperoleh struktur sekunder dan primer: pelat lantai menggunakan bondek SUPER FLOOR DECK t = 0,75 mm, untuk lantai top atap dan lantai 1 t = 90 mm, lantai atap dan lantai 2-14 t = 110 mm, balok anak terdapat 4 macam dimensi yang digunakan, dimensi untuk lantai top atap WF 350x175x6x9, lantai atap WF 450x200x9x14, lantai 2-14 WF 500x200x9x14, lantai 1 WF 400x200x8x13, sedangkan balok induk terdapat 4 macam dimensi juga yang digunakan, dimensi untuk lantai top atap WF 400200813, lantai atap WF 500200914, lantai 2-14 WF 6002001015, lantai 1 WF 6002001117, untuk dimensi kolom lantai 1-8 digunakan CFT 700x700x25 dan CFT 600x600x25 dimensi kolom lantai 9-top atap, link terdapat 2 macam dimensi yang digunakan yaitu WF 400200813 untuk lantai atap-top atap dan WF 5002001016 untuk lantai 1-14, dimensi balok luar link yang digunakan sama dengan dimensi link, dimesi bresing yang digunakan WF 250x250x9x14 untuk lantai atap-top atap dan WF 3003001015 untuk lantai 1-14. Pondasi struktur menggunakan tiang bor (borepile) diameter 120 cm dengan kedalaman 25 m dan tulangan yang digunakan adalah 26 D25 dengan sengkang D16-45 mm.


Jurnal Teknik ITS | 2017

Modifikasi perencanaan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja jakarta dengan metode pracetak

Trie Sony Kusumowibowo; Endah Wahyuni

Metode pracetak saat ini telah banyak digunakan dalam pembangunan konstruksi sipil. Hal ini terjadi karena beton pracetak memiliki beberapa kelebihan dibandingkan beton yang dicor di tempat (cast in situ). Kelebihannya antara lain yaitu proses pembuatannya yang tidak bergantung cuaca, tidak memerlukan banyak bekisting, waktu pengerjaan yang lebih singkat, kontrol kualitas beton lebih terjamin serta menurut penelitian terbaru beton pracetak juga ramah lingkungan. Tujuan dari Penelitian ini adalah menghasilkan perencanaan struktur gedung RSUD Koja Jakarta dengan metode pracetak. Merencanakan detailing penulangan dan sambungan pada elemen beton pracetak. Merencanakan struktur basement dan pondasi yang menopang gedung. Dan merancang gambar teknik dari hasil modifikasi gedung ini. Gedung RSUD Koja Jakarta ini dirancang ulang menggunakan metode pracetak pada bagian balok dan pelat. Standar yang digunakan dalam perencanaan ini adalah perencanaan struktural menggunakan tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung (SNI 2847:2013) [5], untuk menghitung pembebanan gravitasi menggunakan PPIUG 1983 dan tata cara perhitungan pembebanan untuk gedung (SNI 1727:2013), dan pembebanan gempa dihitung menggunakan tata cara perencanaan ketahanan gempa (SNI 1726:2012) [6]. Perencanaan gedung ini menggunakan sistem ganda (dual system), beban lateral 25% dipikul oleh rangka dan 75% dipikul oleh dinding geser. Hasil dari modifikasi gedung RSUD Koja Jakarta ini meliputi ukuran balok induk 50/70, ukuran balok anak 30/50, dan 2 macam ukuran kolom yaitu lantai 1-10 90x90 cm dan lantai 11-20 80x80 cm. Modifikasi gedung ini juga menggunakan shearwall dengan tebal 40 cm yang berfungsi menahan 75% beban lateral. Sambungan antar elemen bracetak menggunakan sambungan basah dan konsol pendek.


Jurnal Teknik ITS | 2017

Perencanaan Modifikasi Rangka Busur Baja pada Jembatan Pemali disertai Damper sebagai Longitudinal Stopper

Bintang Mahardhika; Endah Wahyuni

Jembatan Pemali merupakan jembatan yang terletak di Kota Brebes. Jembatan ini menjadi akses penting yang menghubungkan antara Kota Semarang dan Kota Jakarta. Jembatan Pemali sering mengalami perbaikan dalam segi struktural setiap bulannya, hal ini diakibatkan oleh semakin padat volume kendaraan terutama truk dengan muatan berat. Permasalahan ini yang melatarbelakangi pembangunan Jembatan Pemali yang baru agar menunjang dalam sarana transportasi. Penelitian ini memodifikasi Jembatan Pemali menjadi sistem busur rangka baja. Jembatan didesain dengan tinggi 18 meter, bentang 100 meter dan lebar 9 meter. Penelitian ini menggunakan kombinasi pembebanan sesuai SNI T-02-2005 dan SNI 1725-2016. Dengan menggunakan progam bantu SAP2000, kombinasi KUAT 1 (SNI-1725-2016) menghasilkan output gaya yang lebih besar daripada kombinasi lainnya sehingga kombinasi tersebut digunakan untuk menentukan profil rangka atas jembatan. Analisis pengaruh damper dengan tipe Lock-Up Device menggunakan progam bantu SAP2000 dengan kombinasi beban yang menentukan dalam perencanaan damper sebagai longitudinal stopper adalah kombinasi EKSTREM I (SNI-1725-2016). Hasil dari analisis dengan progam bantu SAP2000 profil utama yang terbesar pada jembatan busur menggunakan BOX 500x500x25 serta dengan adanya damper struktur utama jembatan mampu mengurangi deformasi sebesar 16%. Dalam merencanakan bangunan bawah jembatan, dilakukan kontrol guling dan geser pada abutment jembatan serta untuk tiang pancang jembatan dilakukan kontrol berdasarkan daya dukung tanah dan tipe material yang digunakan. Dari perencanaan tersebut, didapatkan dimensi abutment 11x11x10 meter serta kebutuhan tiang pancang jembatan 36 buah. Hasil seluruh perhitungan Penelitian ini dituangkan dalam gambar teknik standar.


Jurnal Teknik ITS | 2017

Perencanaan Ulang Jembatan Lemah Ireng II pada Jalan Tol Semarang-Bawen Menggunakan Jembatan Busur Rangka Baja

Prasetyo Nur Hakikie; Endah Wahyuni

Jembatan Lemah Ireng II terletak pada STA 21+912 ~ STA 22+410 jalan tol Semarang-Bawen. Jenis jembatan Multi Span Continuous I-Girder dengan panjang bentang 298,15 dan lebar 2x12 m. Pada struktur bawah jembatan terdapat enam pilar dan dua abutmen. Perencanaan ulang dilakukan dengan menggunakan jembatan busur rangka baja menerus dengan lebar 12 m dan tinggi busur 20 m. Desain jembatan busur menerus terbagi menjadi dua bagian yaitu, bentang tengah 100 m dan dua bentang tepi 50 m.Perencanaan bangunan atas jembatan Lemah Ireng II menghitung antara lain, struktur lantai kendaraan, struktur baja ikatan angin, struktur baja rangka utama, struktur sambungan, dan desain perletakan. Dalam perencanaan ini harus memenuhi peraturan terbaru, antara lain SNI 1725:2016, RRSNI T-03-2005, SNI 2833:2008, SNI 2847:2013 serta peraturan lain yang berkaitan dengan perencanaan jembatan baja. Perencanaan rangka utama menggunakan kombinasi KUAT 1 (SNI 1725:2016), sedangkan perencanaan ikatan angin menggunakan kombinasi KUAT 3 (SNI 1725:2016). Perencanaan bangunan bawahpada tugas akhir ini menghitung struktur abutment, struktur pilar, dan pondasi bored pile. Abutment dan pilar menggunakan struktur beton bertulang sesuai dengan SNI 2847:2013. Hasil dari analisa struktur diperoleh: tebal pelat lantai kendaraan 20 cm, dimensi ikatan angin terbesar CHS 267,4x7, dimensi struktur rangka utama terbesar BOX 600x600x25, dimensi struktur rangka diagonal terbesar BOX 400x400x25, dimensi portal akhir BOX 600x600x25, diameter kabel penggantung 45 mm, perletakan menggunaan tipe POT bearing. Pondasi yang digunakan berupa pondasi bored pile dengan jumlah tiang pada abutment sebanyak 21 buah dan jumlah tiang pada pilar sebanyak 60 buah.


IPTEK Journal of Proceedings Series | 2017

Effects of Vibration Located on the Steel Truss Bridges under Moving Load

Mohamad Ibrahim Zaed Ammar; Endah Wahyuni; Data Iranata

Structural vibration control as an advanced technology in engineering consists of implementing energy dissipation devices or control systems into structures to reduce excessive structural vibration, enhance human comfort and prevent catastrophic structural failure due to strong winds and earthquakes, among other inputs . When the bridge carries heavy traffic, vibrations in the bridge structural elements subjected to high levels of stress. This tension bridge subjected to fatigue. This paper studies and focus the effects of vibration of steel truss bridges and finally to suggest future directions of research and innovation. The possibilities of modal properties of global and local vibration method in determining the structural changes in the truss bridges discussed located to the results of finite element analysis.

Collaboration


Dive into the Endah Wahyuni's collaboration.

Top Co-Authors

Avatar

Data Iranata

Sepuluh Nopember Institute of Technology

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Priyo Suprobo

Sepuluh Nopember Institute of Technology

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Indra Komara

Sepuluh Nopember Institute of Technology

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Wahyuniarsih Sutrisno

Sepuluh Nopember Institute of Technology

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Budi Suswanto

Sepuluh Nopember Institute of Technology

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Tianjian Ji

University of Manchester

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar
Top Co-Authors

Avatar

Aniendhita Rizki Amalia

Sepuluh Nopember Institute of Technology

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Tavio

Sepuluh Nopember Institute of Technology

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar
Researchain Logo
Decentralizing Knowledge