Hermanu Joebagio
Sebelas Maret University
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Hermanu Joebagio.
Proceedings of the International Conference on Culture and Language in Southeast Asia (ICCLAS 2017) | 2018
Ali Ma'ruf; Nunuk Suryani; Hermanu Joebagio
This research described the leadership ascetism value in the Babad Banyumas Wirjaatmadjan and its existence on leadership in the Banyumas in particular and in Indonesia in general nowadays. Babad Banyumas Wirjaatmadjan was one of the manuscripts of Banyumas society. Babad Banyumas Wirjaatmadjan contained the context of life values which reflected in the ancestors’ story of Banyumas society. One of the values that could not be removed was the leadership value. The leadership in Babad Banyumas Wirjaatmadjan showed that there was a similarity of leadership style in several figures of Banyumas society. In several figures of Banyumas society, it was told that the leaders of Banyumas did asceticism to get certain purposes. This was surely contradictory with the asceticism value which basically removed mundane things. However, in the text of Babad Banyumas, it showed that asceticism was done by the former leaders of Banyumas society. The results of this research found that the leaders of Banyumas did asceticism to keep the power. Even, asceticism was done to keep the grandchildren’s future in order to get the power. In this global era, the asceticism value of leadership in Babad Banyumas got many challenges. It could not be separated from the loss of asceticism and leadership value in the young generation of Banyumas society. Keywords Babad Banyumas Wirjaatmadjan; Leadership; Asceticism; Mesopotamia; Hermeneutic
International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding | 2018
Mario Yosef Kabosu; Hermanu Joebagio; Susanto Susanto
Maubes traditional house or also known as sonaf Maubes is the physical evidence of the existence, identity, and characteristic of Letmafo society. Maubes traditional house is designed not only as a physical construction,inhabitation but also has a socio-cultural meaning thatcovers any life dimensions.This research aims to elucidate the function as well as the wisdom values of Maubes traditional house. The descriptive qualitative was used as theresearch method. The data of research were the primary data that is interview and secondary data that is the data from observation and document analysis. The result of theresearch shows that Maubes traditional house has a function as a medium of unity, a place to deliberate for tribal members, a sacred place to make relation to the Supreme Being, and a storage room to keep the sacred objects of the predecessor. The values of Maubes traditional house are as follows: religious values, social values, educative values, and unity and brotherhood values.
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA | 2018
Lany Susanti; Hermanu Joebagio; Sri Yamtinah
Jati diri bangsa merupakan identitas yang dimiliki oleh suatu bangsa yang menjadi ciri khusus. Jati diri bangsa merupakan suatu kebanggaan bahkan menjadi daya tarik tersendiri yang harus tetap dijaga dan dilestarikan secara turun temurun pada generasi muda penerus bangsa. Jati diri bangsa akan terlihat dalam karakter bangsa yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur bangsa. Akan tetapi akhir-akhir ini kita mulai di khawatirkan dengan melemahnya jati diri bangsa dalam masyarakat salah satunya disebabkan oleh dampak negatif berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan degradasi moral pada masyarakat. Masyarakat cenderung individualis karena segala sesuatu dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa bantuan orang lain yang pada akhirnya melunturkan nilai-nilai sosial yang selama ini berkembang dan berlaku di masyarakat seperti kekeluargaan, gotong royong, dan toleransi. Kearifan lokal sebagai pusaka budaya memiliki peranan penting sebagai inspirasi dalam penguatan jati diri atau identitas bangsa. Penguatan jati diri suatu bangsa menjadi sangat penting pada era globalisasi dengan tujuan agar tidak luntur atau tercabutnya akar budaya yang diwarisi dari para pendahulu ditengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi. Bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati dan kekayaan keragaman sosiokultural. Kekayaan ini merupakan modal dasar yang harus di olah untuk kesejahteraan warga indonesia. Kearifan lokal merupakan modal budaya yang harus dikelola dan dikembangkan yang nantinya akan memperkuat identitas ke-indonesiaan. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif yang dilakukan pada saat perayaan Tradisi Tunggul Wulung dengan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk melihat nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut yang dapat memperkuat Jati Diri Bangsa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dalam Tradisi Tunggul Wulung banyak nilai-nilai sosial sebagai penguat jati diri bangsa, diantaranya adalah kekeluargaan, gotong royong, dan toleransi. Nilai-nilai tersebut terangkum dalam persiapan tradisi hingga pada saat perayaan Tradisi Tunggul Wulung.
Proceedings of the International Conference on Culture and Language in Southeast Asia (ICCLAS 2017) | 2018
Mayang Indah; Hermanu Joebagio; Suryo Ediyono
International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding | 2018
Lany Susanti; Hermanu Joebagio; Sri Yamtinah
International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding | 2018
Aditya Darma; Leo Agung S; Hermanu Joebagio
International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding | 2018
Avif Arfianto Purwoko Utomo; Hermanu Joebagio; Djono
International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding | 2018
Mayang Indah; Hermanu Joebagio; Suryo Ediyono
International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding | 2018
Ali Ma'ruf; Nunuk Suryani; Hermanu Joebagio
Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual | 2018
Chaerol Riezal; Hermanu Joebagio; Susanto Susanto