Rohlan Rogomulyo
Gadjah Mada University
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Rohlan Rogomulyo.
Vegetalika | 2018
Deborah Gita Sakinah; Eka Tarwaca Susila Putra; Rohlan Rogomulyo
Sambung nyawa ( Gynura procumbens (Lour.) Merr.) merupakan salah satu tanaman obat yang telah menjadi bahan baku industri farmasi yang permintaannya akan semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan obat herbal. Penanaman di agroforestri dapat menjadi solusi atas keterbatasan lahan pertanian dan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi sambung nyawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fase perkembangan agroforestri yang paling optimal bagi produksi sambung nyawa. Penelitian dilakukan di zona Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul dan disusun dalam rancangan over site faktor tunggal dengan tiga kali ulangan. Faktor tunggal berupa fase perkembangan agroforestri yaitu fase awal, fase tengah, dan fase lanjut. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa tanaman sambung nyawa memiliki daya adaptasi yang cukup luas jika diusahakan dengan konsep agroforestri karena memiliki laju pertumbuhan, produktivitas, serta kualitas hasil yang sama ketika dibudidayakan pada agroforestri fase awal, tengah, dan lanjut. Kualitas daun sambung nyawa yang dihasilkan pada agroforestri fase awal, tengah, dan lanjut cukup baik dan dapat memenuhi standar Farmakope Herbal Indonesia, khususnya dari aspek kadar flavonoid. Secara berturut-turut kadar flavonoid daun sambung nyawa yang dihasilkan pada fase awal, tengah, dan lanjut adalah 1,42; 1,72; dan 1,18 %b/b.
Vegetalika | 2013
Ikhsanah Ratri Astuti; Rohlan Rogomulyo; Sri Muhartini
The experiment was conducted to study the effect of light intensity and leaf trimming on the plant growth and tuber yield of daun dewa and get the best interaction between light intensity and leaf trimming on the plant growth and tuber yield of daun dewa. The experiment was conducted at the Experimental Field of Faculty of Agriculture Gadjah Mada University, in Banguntapan, Yogyakarta, from August to December 2011. The experiment was arranged in split plot randomized block design with three replications as blocks. The main plot is light intensity i.e.: 4 weeks without shade that followed 11 weeks with 50% shade, 75% light intensity, and 50% light intensity. The sub plot is no trimming, 25% leaves trimming of the total leaves, and 50% leaves trimming of the total leaves. The results showed there was no interaction between light intensity and on all observation variables. 50% light intensity increase the number of tillers and 75% light intensity increase specific leaf weight of daun dewa. 25% leaves trimming increase daun dewa root and shoot ratio. There are no significant effect on yield of tuber daun dewa at different light intensity and also leaves trimming.
Vegetalika | 2013
Dia Fitri Novita Lestari; Didik Indradewa; Rohlan Rogomulyo
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pertanian konvensional, transisi, dan organik terhadap perubahan komposisi dan dominansi gulma, mengetahui jenis gulma yang dapat dijadikan sebagai indikator dan membandingkan pertumbuhan gulma di lahan konvensional, transisi dan organik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 hingga Mei 2012 di Gabungan Kelompok Tani Permatasari, Desa Tirtosari, Sawangan, Magelang. Penelitian ini merupakan percobaan lapangan dan merupakan pecobaan perbandingan antar lokasi berrdasarkan cara budidaya yang berbeda yaitu budidaya padi secara konvensional, transisi 1, transisi 2, transisi 3, dan organik yang ditanami dengan tanaman padi ( Oryza sativa L.) Menthik Wangi Susu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 ulangan pada setiap lokasi. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis varian dan apabila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat tanaman memasuki fase vegetatif awal hingga fase menguning jumlah spesies gulma, jumlah individu gulma, dan skor kerapatan gulma di lahan organik lebih banyak dan rapat dibandingkan dengan lahan konvensional, transisi 1, transisi 2, dan transisi 3. Gulma indikator di lahan konvensional yaitu jenis gulma daun lebar Ludwigia adsecendens (L.) Hara, Eriocaulon cinereum R. Br., dan Pistia stratiotes L., di lahan transisi 1, transisi 2, dan transisi 3 gulma indikatornya yaitu jenis gulma tekian spesies Eriocaulon cinereum R. Br., dan di lahan organik jenis gulma daun lebar spesies Althernanthera philoxeroides (Mart.), Ludwigia peruviana (L.), Rotala leptopetala Koehne, dan Limnocaris flava (L.) Buchenau. Pertumbuhan gulma seperti Nisbah Luas daun, luas daun, indeks luas daun, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan gulma, dan berat kering gulma di lahan organik juga lebih tinggi dibandingkan dengan lahan konvensional dan transisi.
Vegetalika | 2012
Rizky Brian Wijaya; Prapto Yudono; Rohlan Rogomulyo
Penelitian yang berjudul uji efikasi herbisida pratumbuh untuk pengendalian gulma pada pertanaman tebu ( Saccharum officinarum L.) telah dilaksanakan di kebun percobaan Departemen Research & Development PT Gula Putih Mataram, Lampung Tengah pada bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap terdiri dari tiga blok yang masing-masing bloknya terdiri dari 9 perlakuan dan 1 kontrol. Perlakuan diterapkan adalah kombinasi dosis dan jenis herbisida pratumbuh diantaranya Diuron, Ametrin dan 2,4-D. Hasil penelitian menunjukkan dari seluruh petak perlakuan herbisida pratumbuh, efikasi perlakuan Diuron 2 kg/ha, 2,5 kg/ha, dan 3,5 kg/ha mampu menekan pertumbuhan gulma utama yaitu Dactyloctenium aegyptium , Boreria alata , Cynodon dactylon dan Cleome rutidospermae dengan lebih baik sampai dengan 8 Minggu Setelah Aplikasi. Aplikasi herbisida pra tumbuh tidak menunjukkan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan tunas tebu. Perlakuan kombinasi herbisida Diuron + 2,4-D dengan dosis 2,5 kg/ha + 1,5 l/ha menunjukkan peningkatan populasi induk dan anakan tebu.
Vegetalika | 2018
Maharsadi Mahfud Amarulaziz; Siti Nurul Rofiqo Irwan; Rohlan Rogomulyo
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia | 2018
Siti Nurul Rofiqo Irwan; Rohlan Rogomulyo; Sri Trisnowati
Vegetalika | 2017
Rahmat Hanif Abdillah; Rohlan Rogomulyo; Setyastuti Purwanti
Vegetalika | 2017
Irma Erselia; Dyah Weny Respatie; Rohlan Rogomulyo
Vegetalika | 2017
Brian Krisna; Eka Tarwaca Susila Putra; Rohlan Rogomulyo; Dody Kastono
Vegetalika | 2017
Ahmad Zamzami; Rohlan Rogomulyo; Setyastuti Purwanti