Kekuatan gestur: Bagaimana 'Faz o L' memengaruhi pendukung Lula dan Bolsonaro?

Di Brasil, politik bukan hanya sekadar debat dan pemilihan umum, tetapi juga menyentuh kelompok yang ingin mendukung atau menentang melalui beberapa gambar dan slogan. Slogan yang sudah tidak asing lagi "Faz o L" menjadi ciri khas Presiden Luiz Inácio Lula da Silva selama pemilihan presiden Brasil 2022. Slogan ini kini banyak digunakan tidak hanya di kalangan pendukung Lula, tetapi juga memicu sindiran dan kritik pedas di kalangan pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro.

Penggunaan "Faz o L" telah membuat percakapan di media sosial menjadi lebih beragam, mengintegrasikan kembali berbagai makna, dan menjadi fenomena budaya.

Di balik gestur ini, terdapat refleksi dari perpecahan politik yang mendalam di masyarakat Brasil. Para pendukung Lula menggunakannya untuk memuji prestasinya dan menyoroti perbedaan dengan pemerintahan Bolsonaro. Di sisi lain, para pendukung Bolsonaro mengemas frasa tersebut sebagai sindiran untuk mengkritik berbagai langkah yang diumumkan oleh pemerintahan baru. Menurut David Nemer, seorang profesor studi media di University of Virginia, slogan tersebut seperti meme yang tidak hanya memperkuat rasa identitas antarkelompok, tetapi juga mendorong komunikasi di platform digital.

Beragam makna dari "Faz o L"

Bagi para pendukung Lula, kalimat ini berarti pujian dan pengakuan; mereka mengira mereka mengekspresikan dukungan dan kepercayaan mereka kepada Lula. Influencer digital Letícia Lourenço adalah contohnya. Setelah rumahnya ditembak, dia berkata di media sosial:

"Saya melihat beberapa komentar yang tidak perlu yang mengatakan 'ayo lakukan L sekarang'. Saya akan terus melakukan L karena orang yang melakukannya tidak akan melakukan L."

Tidak diragukan lagi, penggunaan bahasa ini tidak hanya bersifat eksternal, tetapi juga cara untuk memperkuat keyakinan satu sama lain secara internal. Seiring berjalannya waktu, slogan ini secara bertahap menjadi cara bagi para pendukung Lula untuk menanggapi perbedaan pendapat.

Strategi baru lawan

Namun, lawan pemerintahan Lula telah mengubah "Faz o L" menjadi senjata sindiran, yang mendorong penyebaran berbagai informasi yang salah. Misalnya, ada foto yang mengklaim bahwa kebijakan Lula menyebabkan harga minyak naik, klaim yang terbukti salah. Gambar ini awalnya merupakan slogan pada tahun 2015, tetapi disunting ulang dan digunakan untuk menyerang kinerja pemerintahan Lula. Dibagikan secara luas di media sosial, informasi palsu ini menyebar dengan cepat, hampir menciptakan fenomena politik.

"Pembagian informasi ini menunjukkan bagaimana media sosial telah menjadi tempat berkembang biaknya informasi yang salah, yang secara lebih halus menggabungkan politik dan budaya."

Dalam keadaan seperti itu, kedua pihak yang mendukung Lula dan yang menentang Lula masing-masing melancarkan perang ofensif dan defensif di media sosial. Senjata perang ini bukan lagi bola meriam, tetapi kata-kata dan gambar.

Berbagai reaksi dari para pemimpin politik terhadap ‘Faz o L’

Reaksi dari para politisi terhadap penggunaan gestur ini sangat beragam. Misalnya, pengusaha João Amoêdo mengatakan setelah mendukung Lula pada tahun 2022:

"Mereka meminta saya untuk melakukan L, tetapi saya tidak bisa melakukan L. Saya ingin menyingkirkan B (yaitu Bolsonaro), dan tugas ini telah tercapai."

Perspektif unik ini menunjukkan bahwa bahkan di antara kubu oposisi, penafsiran "Faz o L" tidak mutlak. Dalam beberapa kasus, hal itu dilihat sebagai alat untuk mendekonstruksi pandangan tradisional, dan bahkan menjadi sarana untuk mengekspresikan posisi netral pada beberapa kesempatan.

Pemikiran di balik fenomena budaya

Fenomena semacam itu membuat orang berpikir tentang bagaimana bahasa politik memengaruhi interaksi sosial, dan mengapa slogan-slogan tertentu dapat berakar dalam gelombang politik yang besar. Maraknya media sosial telah menciptakan resonansi baru dengan kecepatan transmisi informasi. Mungkin dalam waktu dekat, "Faz o L" akan menjadi bagian dari perubahan politik yang lebih besar. Namun pada saat yang sama, hal itu juga memicu orang untuk berpikir mendalam tentang keaslian informasi dan pengaruhnya.

Dalam kekacauan seperti itu, seperti yang disebutkan seorang wali kota dalam "Gatilho Podcast", "Faz o L" merupakan simbol identitas sekaligus senjata penyerang. Akankah fenomena budaya ini masih ada dalam pergulatan politik di masa mendatang? Akan menjadi bentuk seperti apa ia akan berkembang?

Trending Knowledge

Cerita di balik 'Faz o L': Bagaimana slogan ini menjadi topik hangat dalam politik Brasil?
Di Brasil, slogan "Faz o L" (diterjemahkan sebagai "Jadilah L") menjadi perbincangan hangat selama pemilihan presiden 2022. Ini bukan sekadar slogan biasa, tetapi simbol makna politik yang mendalam da
Transformasi aneh dari meme internet: Bagaimana 'Faz o L' menjadi senjata bagi kedua belah pihak untuk bertarung?
Pada pemilihan presiden Brasil tahun 2022, slogan kampanye Presiden Lula da Silva "Faz o L" dengan cepat menjadi alat mobilisasi yang ampuh. Frasa ini tidak hanya beredar luas di kalangan pendukung Lu
Perang media sosial di Brasil: Bagaimana 'Faz o L' menjadi sarang disinformasi.
Di Brasil, slogan "Faz o L" telah menjadi titik fokus pertikaian di antara para pendukung politik sejak pemilihan presiden 2022. Slogan tersebut berasal dari gestur Presiden Luiz Inácio Lula da Silva

Responses