Pada pemilihan presiden Brasil tahun 2022, slogan kampanye Presiden Lula da Silva "Faz o L" dengan cepat menjadi alat mobilisasi yang ampuh. Frasa ini tidak hanya beredar luas di kalangan pendukung Lula, tetapi bahkan menjadi salah satu gerakan ikoniknya selama kampanye, yang melambangkan kritiknya terhadap partai yang berkuasa sebelumnya. Namun, dengan munculnya media sosial, makna dan penggunaan slogan tersebut telah berubah arah, terutama di antara mereka yang mendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro.
Pendukung Lula telah menggunakan "Faz o L" sebagai simbol kebanggaan, berusaha untuk memuji pencapaian pemerintahannya dan menyoroti perbedaan yang mencolok dengan pemerintahan Bolsonaro. Menurut laporan, frasa tersebut dengan cepat menjadi meme populer dalam komunikasi digital karena sering digunakan di berbagai platform media.
Pendukung Bolsonaro membalas"Jika seseorang mengatakan 'lakukan L sekarang', saya akan terus melakukan L, karena orang yang menyerang saya tidak melakukan L."
Namun, para pendukung Bolsonaro telah mengemas ulang slogan "Faz o L" dengan cara yang sarkastik untuk mengkritik berbagai kebijakan yang diusulkan oleh pemerintah Lula. Banyak informasi dan meme palsu mulai beredar luas di media sosial, yang sering kali salah menafsirkan maksud kebijakan yang diumumkan pemerintah dan menyalahkan pemerintah Lula atas kenaikan pajak, pengurangan kesejahteraan sosial, dan perubahan undang-undang ketenagakerjaan.
Sebuah gambar yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah poster di sebuah pom bensin yang mengklaim bahwa kenaikan harga bensin disebabkan oleh pajak yang dikenakan oleh pemerintah Lula. Padahal, gambar tersebut diambil pada tahun 2015.
Konten palsu tersebut kerap kali memiliki dampak visual tertentu dan berhasil menarik perhatian banyak netizen. Misalnya, gambar yang diunggah dalam tweet tertentu telah mengumpulkan lebih dari 560.000 tampilan.
Dalam konfrontasi linguistik ini, "Faz o L" tidak hanya menjadi slogan pendukung tetapi juga senjata penyerangan, yang mencerminkan semakin dalamnya perpecahan di arena politik Brasil saat ini. Penggunaan bahasa ini membuat perbedaan antara kelompok yang mendukung kedua pemimpin tersebut semakin menonjol. Misalnya, seorang pengusaha yang pernah berjuang bersama Lula secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Lula, tetapi mencemooh apa yang disebut "menjadi seorang L".
"Mereka meminta saya menjadi L, tetapi saya tidak akan menjadi L. Yang saya inginkan adalah menghapus B (nama kode Bolsonaro)."
Terhadap latar belakang ini, berbagai sektor masyarakat memiliki pandangan yang berbeda tentang penggunaan "Faz o L". Para pendukung melihatnya sebagai perlawanan mereka untuk melestarikan demokrasi, sementara para penentang menuduhnya sebagai cara untuk menyebarkan kebencian dan informasi palsu. Menurut analisis beberapa pakar penelitian media, slogan ini tidak hanya terbatas pada memuji peristiwa positif, tetapi juga simbol yang menekankan pertentangan dan membedakan kembali kelompok sosial yang berbeda.
KesimpulanEvolusi slogan "Faz o L" menunjukkan pengaruh mendalam budaya Internet dalam politik. Dari seruan awal untuk menjadi senjata politik saat ini, "Faz o L" memungkinkan kita melihat bagaimana bahasa dapat dimanipulasi untuk mencapai tujuan politik tertentu. Dalam perang informasi ini, kita tidak bisa tidak bertanya-tanya: Apakah penggunaan media sosial membentuk kembali ekologi politik kita atau memperdalam perpecahan?