Di Brasil, slogan "Faz o L" (diterjemahkan sebagai "Jadilah L") menjadi perbincangan hangat selama pemilihan presiden 2022. Ini bukan sekadar slogan biasa, tetapi simbol makna politik yang mendalam dan keresahan sosial. Banyak kelompok yang mendukung Luiz Inácio Lula da Silva menggunakan slogan tersebut untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap pemerintahan baru, sekaligus memicu reaksi keras dari pihak oposisi.
"Faz o L" mengacu pada gerakan tangan yang telah menjadi simbol pemerintahan Lula, tetapi juga menarik berbagai interpretasi.
Awalnya, "Faz o L" merupakan bagian dari kampanye Lula, dan slogan tersebut menyebar luas di media sosial dan menjadi bagian dari gerakan politik. Namun, seiring berjalannya waktu, slogan tersebut secara bertahap dieksploitasi oleh berbagai pihak, dan berbagai interpretasi serta konotasi negatif mulai muncul. Di kalangan pendukung Lula, slogan ini merupakan pujian dan ungkapan kepercayaan kepada pemerintah, tetapi di mata para penentang, slogan ini telah menjadi alat serangan dan ejekan. Sarjana Brasil David Nemer menunjukkan bahwa dualitas ini membuat slogan tersebut semakin mengintensifkan gelembung politik di media sosial.
Bagi para pendukung Lula, "Faz o L" merupakan bentuk dukungan bagi pemerintahan baru mereka. Para pendukung menggunakan frasa tersebut untuk mengkritik tindakan pemerintahan sebelumnya dan melawan serangan dari pihak oposisi. Misalnya, influencer digital Leticia Lorenzo menulis surat setelah rumahnya ditembak: "Saya akan terus menjadi L, karena tidak perlu menjadi L bagi orang-orang yang begitu tidak baik kepada saya." Hal ini menunjukkan keterikatan emosional dan identifikasi politik para pendukung dengan slogan tersebut.
Pihak lawan membalas"Saya akan tetap menjadi seorang L, karena mereka yang melakukan hal-hal ini kepada saya bukanlah L yang sebenarnya."
Di sisi lain, pihak oposisi menafsirkan ulang slogan tersebut dengan cara yang sarkastik. "Faz o L" dalam beberapa kasus digunakan untuk menyebarkan informasi palsu, menyalahkan kebijakan pemerintah Lula atas krisis ekonomi. Misalnya, gambar propaganda palsu tentang kenaikan harga bahan bakar beredar di media sosial, yang menyebabkan banyak kesalahpahaman dan kebingungan. Sebagian besar gambar ini telah dimanipulasi dan makna aslinya tidak ada hubungannya dengan kebijakan saat ini, tetapi tetap menarik perhatian dan kontroversi masyarakat.
Keterkaitan antara politik dan media sosialSlogan tersebut telah banyak digunakan di media sosial, terutama di platform seperti Twitter dan WhatsApp. Baik digunakan dalam pidato politik untuk mendukung Lula atau sebagai sarana serangan oleh pihak oposisi, "Faz o L" jelas telah menjadi fokus diskusi politik. Menurut berbagai laporan, sejak 2023, kaum Bolsonaris yang menentang Lula tampaknya telah menjadi kekuatan utama yang menggunakan slogan ini. Mereka telah melancarkan berbagai serangan di media sosial, yang memungkinkan slogan tersebut terus berlanjut dan berkembang.
"Sebagai sebuah meme, slogan ini terus menggabungkan berbagai makna dan bahkan memunculkan banyak kata yang terkait."
Siapa pun yang menggunakan "Faz o L", slogan ini tidak diragukan lagi telah tertanam dalam konteks politik Brasil saat ini. Ketika para pemikir dan cendekiawan menganalisisnya secara mendalam, slogan yang tampaknya sederhana ini membawa citra politik yang kompleks dan pemikiran tentang bagaimana melakukan wacana politik di era digital. Semua pihak mencoba untuk mendefinisikannya, menggunakannya, dan berdebat tentangnya.
Fakta bahwa "Faz o L" telah menjadi topik hangat, yang dipicu oleh media sosial, mungkin mencerminkan perpecahan dan konfrontasi yang mendalam dalam masyarakat Brasil. Tidak sulit untuk memprediksi bahwa slogan ini akan terus memainkan peran penting dalam diskusi media sosial di masa mendatang. Dengan semakin berkembangnya politik Brasil, ke mana slogan ini akan mengarah?