Di dalam jantung kita, terdapat sistem kelistrikan canggih yang bertanggung jawab untuk mengendalikan detak dan ritme jantung. Ketika salah satu cabang berkas jantung tersumbat, hal ini tidak hanya mengubah aliran listrik di jantung, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan seluruh tubuh.
Aktivitas kelistrikan jantung dimulai di nodus sinoatrial, alat pacu jantung alami yang terletak di atas atrium kanan. Impuls listrik melewati atrium kiri dan kanan dan terkumpul di nodus atrioventrikular. Dari nodus AV, impuls listrik melewati berkas His dan terbagi menjadi cabang berkas kiri dan kanan.
Cabang berkas kanan hanya memiliki satu berkas, sedangkan cabang berkas kiri terbagi menjadi dua berkas: fasikulus anterior kiri dan fasikulus posterior kiri.
Berkas tipis tersebut akhirnya terurai menjadi jutaan serat Purkinje, yang berpotongan dengan jaringan miokard dan memungkinkan terjadinya depolarisasi fisiologis ventrikel dengan cepat dan terkoordinasi.
Ketika cabang berkas atau berkas tipis cedera (seperti setelah penyakit jantung, infark miokard, atau operasi jantung), berkas tersebut mungkin tidak dapat menghantarkan impuls listrik dengan baik. Hal ini menyebabkan perubahan pada jalur depolarisasi ventrikel, dan impuls listrik dapat bergerak melalui serat otot, yang tidak hanya menunda impuls listrik tetapi juga mengubah arahnya.
Akhirnya, hal ini mengakibatkan desinkroni ventrikel, depolarisasi ventrikel yang berkepanjangan, dan kemungkinan penurunan curah jantung secara bersamaan.
Dalam kasus gagal jantung, alat pacu jantung khusus dapat digunakan untuk mengoordinasikan ulang aksi ventrikel.
Diagnosis blok cabang berkas biasanya bergantung pada elektrokardiografi (EKG). Ketika durasi kompleks QRS melebihi 120 milidetik, dapat dipastikan bahwa itu adalah blok cabang berkas. Blok cabang berkas kanan biasanya memperpanjang paruh kedua kompleks QRS dan dapat sedikit menggeser sumbu listrik jantung ke kanan.
Blok cabang berkas kiri akan memperbesar keseluruhan kompleks QRS dan menggeser sumbu listrik jantung ke kiri.
Selain itu, EKG blok cabang berkas akan menunjukkan divergensi gelombang T yang sesuai, yang berarti bahwa gelombang T akan berlawanan dengan defleksi terminal kompleks QRS.
Berdasarkan lokasi anatomi tempat penyumbatan terjadi, blok cabang berkas dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai:
Blok cabang berkas kiri dapat dibagi lagi menjadi blok cabang berkas anterior kiri dan blok cabang berkas posterior kiri.
Beberapa orang terlahir dengan blok cabang berkas, dan banyak orang mengalami kondisi ini karena penyakit jantung. Sementara beberapa orang dapat berfungsi normal saat berolahraga dan memiliki EKG yang hanya menunjukkan kelainan, jika blok cabang berkas dikaitkan dengan kerusakan signifikan di tempat lain di jantung, hal itu mungkin menunjukkan penyakit jantung internal.
Pada kasus yang lebih parah, alat pacu jantung mungkin diperlukan untuk memulihkan pasokan listrik ke jantung.
Perubahan saat ini menyiratkan banyak sinyal penting tentang kesehatan jantung. Bagaimana kita harus memahami dan menanggapi sinyal-sinyal ini?