Penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT) adalah neuropati motorik dan sensorik bawaan yang memengaruhi sistem saraf tepi, yang menyebabkan hilangnya jaringan otot secara progresif dan hilangnya sensasi sentuhan di berbagai bagian tubuh. Penyakit ini merupakan penyakit neurologis bawaan umum yang memengaruhi sekitar satu dari 2.500 orang. Meskipun gejala dan tingkat keparahan penyakit ini bervariasi dari pasien ke pasien, ada beberapa kelainan bentuk kaki yang unik dan nyata yang perlu diperhatikan secara khusus.
"Kelainan bentuk kaki sangat umum terjadi pada orang dengan CMT dan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup mereka."
Secara umum, gejala CMT mungkin awalnya muncul sebagai foot drop atau cavus, yang merupakan tanda klasik penyakit progresif. Sayangnya, kelainan bentuk ini sering kali merupakan gejala pertama yang muncul selama perjalanan penyakit dan seiring waktu, bersama dengan masalah lain seperti retraksi jari kaki, dapat mengganggu jalan dan aktivitas sehari-hari.
Seiring dengan semakin melemahnya dan atrofi jaringan otot, kaki pasien CMT dapat menjadi seperti "kaki bangau" atau "botol anggur terbalik", yang dapat mengejutkan dan bahkan lebih mengejutkan lagi bagi pasien. Salah satu tantangan besar yang kita hadapi. Penelitian menunjukkan bahwa banyak pasien dapat mengalami hasil deformitas yang berbeda pada berbagai tahap perkembangan penyakit. Bagi sebagian orang, telapak kaki datar atau lengkungan kaki yang tinggi dapat bergantian, sehingga menyulitkan pasien untuk bergerak bebas.
“Seiring perkembangan CMT, kelemahan pada tangan dan lengan bawah umum terjadi pada banyak pasien, yang sangat mengurangi kualitas hidup mereka.”
Penyakit ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf sensorik, terutama di kaki, pergelangan kaki, dan tungkai, yang membuat pasien lebih rentan mengalami kecelakaan saat berjalan. Karena pasien memiliki persepsi nyeri yang berkurang, mereka dapat melukai kaki mereka tanpa menyadarinya, yang selanjutnya memperburuk deformitas dan ketidaknyamanan.
Kelainan bentuk kaki yang unik pada CMT, khususnya pes cavus dan varus, dapat menyebabkan komplikasi lain seperti skoliosis atau kelainan bentuk pinggul. Kelainan bentuk ini dapat memengaruhi keseimbangan dan postur berjalan pasien serta meningkatkan risiko cedera. Hal ini juga mengharuskan pasien menjalani terapi fisik, memakai perangkat ortopedi, dan menjalani operasi bila perlu.
"Penggunaan ortotik yang tepat sangat penting untuk mengurangi efek distorsi tulang pada pasien CMT."
Bagi penderita CMT, memilih sepatu dan ortotik yang tepat dapat menjadi tantangan, terutama jika mereka terkena pes cavus dan jari kaki croup. Bekerja sama dengan dokter podiatri profesional, mereka pada akhirnya dapat menemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan Anda bergerak dalam kehidupan sehari-hari.
Pada akhirnya, terapi latihan holistik dan perawatan kesehatan fisik dan mental merupakan kunci untuk penanganan CMT. Ini tidak hanya mencakup terapi fisik dan bantuan medis yang tepat, tetapi juga dukungan emosional dan pengembangan gaya hidup sehat.
Seiring dengan meningkatnya pemahaman kita tentang CMT, perawatan dan pengelolaan di masa mendatang dapat meningkat, yang merupakan hal yang menggembirakan bagi banyak pasien. Kondisi setiap pasien bersifat unik, dan rencana perawatan yang tepat untuk mereka harus dirancang secara khusus. Seiring dengan semakin mendalamnya penelitian tentang CMT saat ini, mungkin cara yang lebih efektif untuk mengatasinya akan ditemukan di masa mendatang untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Dapatkah kita menemukan lebih banyak cara untuk mengobati dan mendukung penyakit seperti ini?