Network


Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.

Hotspot


Dive into the research topics where Aida Vitayala S Hubeis is active.

Publication


Featured researches published by Aida Vitayala S Hubeis.


Jurnal Penyuluhan | 2018

Penguatan Modal Sosial Menuju Kemandirian Perempuan Perdesaan Pelaku Industri Rumahan Emping Melinjo di Provinsi Banten

Khaerul Saleh; Sumardjo Sumardjo; Aida Vitayala S Hubeis; Herien Puspitawati

Industri rumahan selama ini kurang memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar, disebabkan karena rendahnya tingkat pengetahuan, keterampilan, dan kapabilitas terhadap penguasaan tekonologi serta akses permodalan, padahal keberadaannya memiliki posisi penting dalam perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran modal sosial mikro dan meso serta permasalahannya terhadap kemandirian perempuan perdesaan pelaku industri rumahan emping melinjo. Penelitian dilakukan di Provinsi Banten, dengan sampel sebanyak 453 orang, terdiri dari; 154 orang di zona industri, 147 orang di zona pertanian dan 152 orang di zona pariwisata dari 6.857 orang perempuan perdesaan pelaku industri rumahan emping melinjo. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, one way anova, dan Struktural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kemandirian, tingkat kapasitas, modal sosial meso dan modal sosial mikro perempuan persdesaan berada pada kategori sedang. Model hibryd menunjukkan bahwa kemandirian perempuan perdesaan 43,0 % dipengaruhi secara langsung maupun oleh modal sosial meso, dan tingkat kapasitas, sedangkan modal sosial mikro berpengaruh melalui bekerjanya tingkat kapasitas. Tingkat kemandirian perempuan perdesaan ditentukan melalaui aspek pengambilan keputusan, kerjasama, kedinamisan usaha dan akses permodalan. Strategi peningkatan kemandirian dilakukan melalui penguatan modal sosial meso, terutama dukungan infrastruktur dan materi penyuluhan, yang memiliki pengaruh tidak langsung pada penguatan modal sosial mikro dan tingkat kapasitas perempuan perdesaan. Kata kunci : Industri rumahan emping melinjo, Modal sosial mikro, Modal sosial meso, tingkat kapasitas dan tingkat kemandirian perempuan perdesaan


Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | 2018

KAPASITAS PETANI PADI SAWAH IRIGASI TEKNIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN DI SULAWESI TENGAH

Hera Herawati; Aida Vitayala S Hubeis; Siti Amanah; Anna Fatchiya

Kapasitas petani mengelola padi sawah ramah lingkungan di sistem sawah irigasi teknis, menurut karakteristik personal dan peluang pengembangannya, meliputi: kemampuan secara teknis inovasi teknologi, kemampuan menyusun rencana usahatani, kemampuan mengevaluasi, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, dan kemampuan bermitra sinergis. Kemampuan ini, merupakan wujud kapasitas tinggi yang dimiliki petani. Penelitian bertujuan: menganalisis hubungan antara karakteristik petani dengan tingkat kapasitasnya mengelola sawah ramah lingkungan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap 174 petani. Analisis data dilakukan uji deskriptif, uji beda Mann Whitney dan uji Rank Spearman , menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong berbeda baik karakteristik maupun kemampuan mengelola usahataninya. Terdapat perbedaan yang nyata pada pendidikan non formal dan luas lahan. Tingkat kapasitas petani dalam pengelolaan padi sawah yang ramah lingkungan pada kategori rendah. Rendahnya kapasitas petani dipengaruhi oleh kemampuan perencanaan usahatani dan kemampuan bermitra sinergis. Hubungan keseluruhan kapasitas petani terhadap kemampuannya menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan sangat nyata dan mempengaruhi kapasitas petani adalah pendidikan non formal dan luas lahan. Penelitian ini membuktikan bahwa mereka yang memiliki akses terhadap penyuluhan dan pelatihan usahatani ramah lingkungan secara nyata dapat meningkatkan kapasitas petani, dan petani yang memiliki lahan luas merasakan keuntungan menggelola sawah yang ramah lingkungan dibanding dengan lahan sempit.


MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan | 2016

Model of Communication Program Corporate Social Responsibility for Empowerment Community

David Rizar Nugroho; Aida Vitayala S Hubeis; Amiruddin Saleh; Wahyu Budi Priatna

Community empowerment is one of the keys to success in running development of a region. The empowerment program carried out with models, shapes and different strategies. The purpose of this study was to analyze (1) Determine the perception of the implementation of communication channels and approaches to communications made in the program CSR companies. (2) Analyze the influence of the characteristics of the beneficiaries, and the communication channel communication approach CSR program the company towards community empowerment. The samples used in this study were 410 respondents. This study is designed as a quantitative research boosted by the approach of a qualitative study using descriptive analysis and structural equation modeling (SEM). The results of this study include: (1) Perception of beneficiaries for variables communication channels, communication approach and community empowerment approach is generally considered good. (2) The variables that affect the community empowerment are approach communication and communication channels, while the characteristics of the beneficiaries had no significant effect.


MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah | 2015

Pengaruh Kepuasan Komunikasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada PD BPR Bank Pasar Bogor

Taufiq Azhary Siregar; Aida Vitayala S Hubeis; Nurmala K Pandjaitan

Corn silo business of Rido Manah Farmer Groups is one of 56 units of corn silo that was developed by the Department of Agriculture. This research aimed to (1) identify and analyze the feasibility of business development in corn silo of Rido Manah Farmer Groups, (2) identify the internal and external factors affecting business development in the corn silo of Rido Manah Farmer Groups, (3) determining the appropriate strategy of business development of corn silo at farmer group. Data collection method used was the primary and secondary data were conducted through literature search, documents and reports of related institutions. Analysis reveals that of average farm productivity of farmers obtained from Farmers Group was slightly higher (4.59 tons/ha) compared to non-member farmers group (4.29 tons/ha). Size of farm management efficiency could be viewed by using the coefficient of revenue and expense ratio (R/C). R/C Farmer Groups (1.82) as well as non members (1.71) was greater than one, this indicated whether or not affiliated with Farmer Groups, Corn farming remain efficient and profitable, because the reward obtained was still higher than the costs. Corn silo business of Rido Manah farmer groups had been well implemented. BEP was 1.646,38 tons/year; B/C ratio was 1.07; PBP was 2,78 years; NPV with Discount Factors (DF) 14% was Rp. 127.019.755,6 and IRR was 21%. Those values showed that the corn silo business managed by Rido Manah Farmer Group was feasible. Sensitivity analysis showed that investment in the business unit of corn silo was vulnerable to an increase and decrease in corn prices where the value of eligibility criteria was not feasible. The total value of internal strategic matrix 3.013,meaning that the business unit of Corn silo Rido Manah Gapoktan had this high internal factors and external strategic matrix in total of 3.019 showed the response given by the corn silo business of Rido Manah farmer groups to the external environment was high. The best strategic alternative analysis obtained 6 most effective strategic business performed by silo corn which link by (1) establishing partnerships, (2) increasing the role of managers, (3) developing of process of corn products, (4) active collaborating, (5) increasing the capacity of equipment and machinary, and (6) increasing production and productivity of corn farmers.


Jurnal Penyuluhan | 2015

Strategi Pengembangan Perilaku Komunikasi Guru Responsif Gender

Ernita Arif; Aida Vitayala S Hubeis; Basita Ginting Sugihen; Ninuk Purnaningsih; Amiruddin Saleh

The teacher is a strategic factor in the learning process. For that teachers must have good skills, especially the ability to communicate, because the whole learning process is closely related to communication. But the reality has not been able to optimize the ability of the teacher to the students of boys and girls. This study aims to develop the communication behavior of a gender responsive teachers. The study was designed as ekplanatory survey research conducted by two hundred the number of respondents using Taro Yamane formula. This research was conducted in the city of Padang and Padang Pariaman since June-December 2013. Results showed that the strategy of development of gender responsive teacher communication behaviors through strengthening the internal and external factors. Keywords: teacher, strategies, gender responsive, learning process


Jurnal Penyuluhan | 2015

Persepsi Peternak tentang Penerapan Inseminasi Buatan di Tiga Sentra Sapi Potong di Indonesia

Mursyid Ma’sum; Aida Vitayala S Hubeis; Amiruddin Saleh; Budi Saharjo

The general objective of the research is to describe and analyze implementation of adopted artificial insemination (AI) innovation on slaughter cattles farmers. Specifically, is to describe and analyze the perception of slaughter cattles farmers on AI in the three locations of research. Locations of the research are Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan and Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan in East Java Province and Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan in Bali Province. This research was designed as a correlation descriptive survey by both quantitative and qualitative approach. The number of sample is 240 respondents -who is the acceptors of AI- and by approach of stratified random sampling method. Data collection was completed with questionnaires, interview and field observation. Kruskal-Wallis Test and U Mann-Whitney Test were applied to analyze the data sample. The result of the research showed that the perception of the farmers on most of AIs aspects are significantly different among locations of the research, with the exception of the phenotipe (physical appearance) of breed cattle and the artificial insemination services by inseminators. To be suggested that socialization or extension on AI should be conducted by different approaches to fit the characteristic of internal and external and AIs perception of the farmers.


Jurnal Manajemen Teknologi | 2014

Strategi pengelolaan "generasi y" di industri perbankan

Irving Luntungan; Aida Vitayala S Hubeis; Euis Sunarti; Agus Maulana

Prinsip tata kelola perusahaan (good corporate governance/GCG) menjadi salah satu pilar yang disyaratkan oleh Bank Indonesia dalam Arsitektur Perbankan Indonesia. Pada pendekatan ini, titik beratnya adalah pada upaya peningkatan kapabilitas Bankir. Permasalahan baru muncul dengan masuknya Generasi Y sebagai sebuah angkatan kerja baru. Kajian pustaka memerkenalkan generasi ini sebagai generasi yang memiliki tingkat pendidikan yang paling tinggi serta memiliki potensi yang besar namun meminta perlakuan khusus dalam pekerjaan. Penelitian memiliki tiga tujuan utama yaitu: (1) merumuskan Gen-Y di Indonesia; (2) menganalisis ciri-ciri dominan yang merupakan kekhasan Gen-Y dalam upaya membangun strategi pengelolaan, khususnya yang berada di industri Perbankan; dan (3) membangun rekomendasi aplikatif tentang strategi pengelolaan Gen-Y yang efektif bagi manajemen Perbankan. Desain penelitian adalah eksploratoris cross sectional, dilakukan dalam empat tahap penelitian yaitu: (1) analisis teoritis dengan pendekatan kajian pustaka tentang ciri-ciri dominan Gen Y di Amerika Serikat (AS), Eropa dan Australia; (2) analisis situasional dengan menggunakan pendekatan diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) berdasarkan hasil kajian pustaka tentang ciri-ciri dominan Gen Y yang dilanjutkan dengan kalibrasi hasil FGD dengan menggunakan metode analisis faktor konfirmatori atau confirmatory factor analysis (CFA); (3) analisis kebijakan dengan menggunakan dua pendekatan analisis proses jarigan (analytical network process/ANP) yaitu ANP untuk mengidentifikasi sekaligus memerioritaskan faktor-faktor dominan dalam pengelolaan Generasi Y, dan ANP untuk memerioritaskan alternatif strategi dengan pendekatan benefit, opportunity, cost dan risks (BOCR); dan (4) validasi rekomendasi dengan pendekatan face validity yang dilakukan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) dengan para pakar dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di industri perbankan. Pelaksanaan FGD dilakukan dengan melibatkan 30 orang responden dari enam bank untuk mewakili industri perbankan sedangkan konfirmasi hasil FGD dilakukan dengan CFA yang melibatkan 127 responden yang dipilih dengan pendekatan purposive. Kerangka ANP melibatkan enam orang pakar yang merupakan pengelola program-program pengembangan pada Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) di Bank dan pada validasi rekomendasi melibatkan enam orang pada jajaran direksi perbankan. Analisis teoritis yang dibangun dalam penelitian menjawab tujuan penelitian pertama tentang ciri-ciri dominan Gen Y yaitu generasi yang lahir pada kurun waktu antara Tahun 1984 sampai dengan Tahun 1995 yang memiliki akses terhadap arus informasi dan teknologi. Beberapa karakteristik utama yang mendefinisikan ciri-ciri dominan Gen Y yang dihasilkan dari kajian pustaka dan analisis teoritis tersebut menjadi referensi dalam pelaksanaan FGD. Hasil FGD mengkonfirmasi lima tema utama Gen Y Indonesia yang berada di industri perbankan yaitu: (1) kesamaan perilaku Gen Y Indonesia dengan Generasi Y di AS, Eropa dan Australia dalam hal kedekatan dengan teknologi aplikatif dan perilaku komunikasi yang terbuka, frontal dan konfrontatif; (2) perbedaan pendekatan dalam hal pengambilan keputusan dengan Gen Y di AS, Eropa dan Australia karena masih memerhitungkan pertimbangan dari orang tua dan keluarga; (3) adanya prioritas pada keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance); (4) adanya tuntutan kompetensi bagi figur yang akan menjadi pemimpin terhadap Gen Y; dan (5) pendekatan pembimbingan (mentoring) merupakan hal yang esensial dalam mengembangkan potensi Gen Y. Metode CFA memberikan konfirmasi penerimaan model (goodnes of fit) sehingga penelitian meyakini bahwa tema tersebut tidak bias pada pendapat responden FGD semata. Pada ANP-Faktor, karakter Gen Y muncul dalam tiga prioritas teratas yang secara langsung mengkonfirmasi bahwa pada dasarnya Pakar, dalam hal ini mewakili industri Perbankan, telah melihat dan merasakan adanya kekhasan dari segmen demografi Gen Y yang menuntut adanya perlakuan khusus sehingga program yang telah ada saat ini relatif dipersepsikan tidak dapat memenuhi keinginan profesional dari Generasi Y. Kekhasan ini sangat dominan dan telah menjadi salah satu penyebab atau potensi penyebab munculnya dinamika hubungan dengan supervisor, dalam hal ini generasi yang terdahulu. Prioritas pertama yang dihasilkan dalam ANP ini adalah perbedaan persepsi antara process-oriented, dan result-oriented yang tentunya secara langsung berdampak pada tuntutan pekerjaan. Analisis para pakar dengan menggunakan teknik strategi prioritas ANP menghasilkan tiga pendekatan strategi yaitu: (1) Engagement redesign yaitu upaya menarik minat Gen-Y terhadap industri perbankan melalui pendekatan langsung ke perguruan tinggi dengan pendekatan employer branding dan facilities management; (2) enablement redesign yaitu untuk membangun alternatif pengelolaan program pengembangan melalui pendekatan vertical development dan program lintas generasi; dan (3) empowerment comittment atau komitmen pemberdayaan yaitu sebuah penegasan ulang pentingnya komitmen dari pimpinan puncak institusi dalam prioritas investasi bagi Generasi Y dalam hal program-program terkait dan komitmen untuk mengubah budaya organisasi yang dapat memfasilitasi pemberian kesempatan bagi Gen Y untuk masuk dalam strata manajemen meskipun pada dalam usia yang relatif lebih muda. Hasil analisis BOCR terhadap enam pilihan strategi yang dihasilkan melalui analisis strategi prioritas ANP memberikan prioritas terhadap pendekatan employer branding dan program-program lintas generasi. Menjawab tujuan penelitian ke tiga, hasil studi merekomendasikan institusi perbankan melakukan pembenahan pada upaya untuk menarik minat para lulusan terbaik universitas karena saat ini kekakuan struktur industri perbankan masih kental dibanding dengan fleksibilitas dan mobilitas yang ditawarkan oleh industri lain. Berdasarkan hasil studi, peneliti merekomendasikan program-program lintas generasi untuk memfasilitasi pemahaman para supervisor dalam institusi perbankan terhadap ciri-ciri dominan Gen Y sebagai sebuah angkatan kerja sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang optimal. Sebaran Gen Y saat ini adalah pada usia 20 tahun sampai dengan 29 tahun, sehingga secara khusus strategi ini dapat langsung diterapkan karena sebagai sebuah angkatan kerja, Gen Y telah berada dalam institusi kerja atau lapangan pekerjaan


Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) | 2011

PENGELOLAAN DANAU BERBASIS CO-MANAGEMENT: KASUS RAWA PENING

Partomo Partomo; Sjafri Mangkuprawira; Aida Vitayala S Hubeis; Luky Adrianto


Jurnal Penyuluhan | 2018

Partisipasi petani pada usahatani padi, jagung, dan kedelai perspektif gender

Asih Mulyaningsih; Aida Vitayala S Hubeis; Dwi Sadono


International Journal of Sciences: Basic and Applied Research | 2018

Farmer Capacity in Managing Enviromentally Friendly Paddy Farming in Central Sulawesi Indonesia

Herawati Herawati; Aida Vitayala S Hubeis; Siti Amanah; Anna Fatchiya

Collaboration


Dive into the Aida Vitayala S Hubeis's collaboration.

Top Co-Authors

Avatar

Amiruddin Saleh

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Anna Fatchiya

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar
Top Co-Authors

Avatar

Djoko Susanto

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Dwi Sadono

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Siti Amanah

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Nurmala K Panjaitan

Federal Emergency Management Agency

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Basita Ginting

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Dadang Sukandar

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Ekawati Sri Wahyuni

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Researchain Logo
Decentralizing Knowledge