Antonius Pudjiadi
University of Indonesia
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Antonius Pudjiadi.
Scientific Programming | 2016
Vimaladewi Lukito; Irawan Mangunatmadja; Antonius Pudjiadi; Tatang M. Puspandjono
Plasmaferesis atau plasma exchange merupakan salah satu pilihan terapi bagi sindrom Guillain-Barre berat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa plasmaferesis dan imunoglobulin intravena (IVIg) sebagai terapi sindrom Guillain-Barre memiliki efektivitas yang sama, namun penggunaan plasmaferesis pada pasien anak lebih jarang dilakukan karena membutuhkan peralatan dan persiapan yang lebih kompleks. Tujuan dari laporan kasus untuk melaporkan terapi sindrom Guillain-Barre berat dengan menggunakan plasmaferesis pada pasien anak. Seorang anak perempuan usia 10 tahun dirawat di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo dengan diagnosis sindrom Guillain-Barre. Pada hari kedua perawatan pasien mengalami paralisis otot pernafasan sehingga pernafasan harus dibantu dengan ventilasi mekanik. Faktor ekonomi dan ketersediaan alat menyebabkan plasmaferesis dipilih sebagai terapi, dibandingkan dengan pengobatan IVIg. Plasmaferesis dilakukan empat kali dalam waktu satu minggu dengan menggunakan fraksi protein. Efek samping plasmaferesis berupa hipotensi dan sepsis yang ditangani dengan pemberian cairan dan antibiotik. Fungsi motorik pasien berangsur membaik dalam waktu satu minggu. Ventilasi mekanik dilepas setelah duapuluh enam hari dan pasien dipulangkan setelah dua bulan perawatan. Plasmaferesis dan IVIg memiliki efektifitas yang sama sebagai terapi sindrom Guillain-Barre berat. Keputusan untuk memilih salah satu terapi tersebut berdasarkan pada keadaan klinis pasien, sistem penunjang, dan kemampuan ekonomi orang tua pasien.
Scientific Programming | 2016
Henny Rosita Iskandar; Dharma Mulyo; Antonius Pudjiadi; Agnes Pratiwi; Yuliatmoko Suryatin
Latar belakang. Sindrom syok dengue (SSD) merupakan bentuk demam berdarah dengue (DBD) berat. Mortalitas SSD pada Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita (RSAB HK) cukup tinggi ( 13,2% ). Tujuan. Menilai perbandingan pediatric logistic organ dysfunction (PELOD) dan pediatric risk of mortality (PRISM) III sebagai prediktor kematian SSD pada anak yang dirawat di ruang perawatan intensif anak. Metode. Penelitian prospektif, 41 anak dengan SSD yang dirawat di ruang perawatan intensif dari bulan Januari - Desember 2006 di RSAB HK dilibatkan dalam penelitian. Diagnosis SSD ditegakkan berdasarkan kriteria WHO tahun 1997 dan dikonfirmasi dengan serologi positif Dengue Blot yang dilakukan pada hari kelima demam. Perhitungan skor PELOD and PRISM III dilakukan dari hasil pemeriksaan pada hari pertama masuk ruang rawat intensif. Hasil. Terdapat 41 subyek yang diteliti, umur dari 8 sampai 180 bulan. Kematian terjadi pada 5 anak (12,1%). Rerata skor PELOD anak yang meninggal 22,2 dan yang hidup 7,7 sedangkan rerata skor PRISM III anak yang meninggal 22 dan yang hidup 9,4. Analisa skor PELOD dan PRISM III menurut Mann- Whitney U test terdapat perbedaan bermakna antara anak yang meninggal dan hidup dengan p = 0,001 untuk PELOD dan p=0,005 untuk PRISM III. Kurva receiver operating characteristic (ROC) dengan CI 95% 0,953 untuk PELOD dan 0,889 untuk PRISM III. Kesimpulan. Skor PELOD dan PRISM III merupakan alat yang baik untuk memprediksi kematian pasien anak SSD yang dirawat di ruang intensif anak. Skor PELOD sedikit lebih baik dari skor PRISM III.
Scientific Programming | 2016
Desy Dewi Saraswati; Antonius Pudjiadi; Mulyadi M. Djer; Bambang Supriyatno; Damayanti R. Syarif; Nia Kurniati
Scientific Programming | 2016
Lina Haryanti; Antonius Pudjiadi; Evita B. Ifran; Amir Thayeb; Idham Amir; Badriul Hegar
Scientific Programming | 2016
Siti Munawaroh; Zakiudin Munasir; Brastho Bramantyo; Antonius Pudjiadi
Medical Journal of Indonesia | 2018
Rina Amalia C. Saragih; Antonius Pudjiadi; Taralan Tambunan; Hindra Irawan Satari; Diana Aulia; Saptawati Bardosono; Zakiudin Munasir; Munar Lubis
Acta medica Indonesiana | 2018
Aman Bhakti Pulungan; Erlin Juwita; Antonius Pudjiadi; Siti Rahmayanti; Ireska Tsaniya
Scientific Programming | 2017
Angelina Arifin; Antonius Pudjiadi; Setyo Handryastuti; Idham Amir; Evita B. Ifran; Mulya Rahma Karyanti
Scientific Programming | 2017
Doddy Kurnia Indrawan; Antonius Pudjiadi; Abdul Latief
Scientific Programming | 2017
Antonius Pudjiadi