Hana Ratnawati
Maranatha Christian University
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Hana Ratnawati.
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat | 2017
Wahyu Widowati; Tati Herlina; Hana Ratnawati; Tjandrawati Mozef; Victor Immanuel
Kendala dalam penyediaan benih adalah ketersediaan yang tepat waktu, tepat jum-lah, seragam dan sehat. Teknik kultur ja-ringan dapat memecahkan kendala terse-but tetapi biayanya cukup tinggi sehingga harga benih menjadi mahal 3-4 kali harga benih konvensional. Untuk mengatasi hal tersebut pada tanaman nilam, dilakukan perbanyakan benih secara kultur jaringan dengan mensubstitusi bahan kimia yang harganya mahal dengan bahan-bahan al-ternatif yang mudah diperoleh seperti air kelapa dan sumber bahan organik lainnya. Penelitian dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan, laboratorium Pengujian Balittro, Balai Besar Pasca Panen, dan ru-mah kaca Balittro sejak Mei 2009 sampai Oktober 2010. Penentuan harga pokok dan skala ekonomi dilakukan secara bertahap : (1) harga pokok zat pengatur tumbuh (zpt) alternatif, terdiri dari air kelapa, ekstrak to-mat, dan ekstrak tauge, (2) harga pokok tunas hasil induksi dari eksplan varietas Sidikalang dengan media Murashige dan Skoog (MS) ditambah zpt alternatif dan sumber vitamin substitusi dari air kelapa, tomat, tauge, dan wood vinegar masing-masing dengan konsentrasi 0 (kontrol), 5, 10, 15, 20, dan 25%, (3) harga pokok multiplikasi tunas nilam dengan media ter-baik pada tahap induksi, (4) harga pokok tunas hasil multiplikasi media MS + air ke-lapa konsentrasi 10% dibandingkan de-ngan media dasar alternatif pupuk maje-muk dengan formulasi NPK 20-20-20 yaitu: (a) pupuk majemuk 0,5 1 g/l + air kelapa 10%, (b) pupuk majemuk 1 g/l + air kela-pa 10%, (c) pupuk majemuk 1,5 g/l + air kelapa 10%, (d) pupuk majemuk 2 g/l + air kelapa 10%, (e) MS + BA 0,5 mg/l, (f) MS + air kelapa 10%, (5) harga pokok ni-lam hasil aklimatisasi di rumah kaca de-ngan perlakuan beberapa jenis media : (a) tanah latosol (kontrol), (b) tanah lato-sol + kompos serasah tanaman (1:1), (c) tanah latosol + arang/sekam padi (1:1), (d) tanah latosol + cocopeat (1:1), (e) ta-nah latosol + kompos serasah tanaman + arang/sekam padi (1:1:1), (f) tanah lato-sol + kompos serasah tanaman + coco-peat (1:1:1), (g) tanah latosol + kompos serasah tanaman + arang/sekam padi + cocopeat (1:1:1:1), (6) harga pokok dan skala usaha nilam di dalam polybag ukur-an 10 x 15 cm dengan media tanam ta-nah + pupuk kandang (2:1). Penentuan harga pokok benih nilam dan skala usaha-nya, dilakukan dengan menganalisis input dan out-put kegiatan produksi benih ni-lam hasil kultur jaringan. Hasil penelitian menunjukkan harga pokok benih nilam skala laboratorium adalah Rp339 per tu-nas dengan media perbanyakan MS di-tambah zpt alternatif air kelapa konsen-trasi 10%, atau Rp796/polybag dengan titik impas/ break event point pada jumlah produksi 51.415 polybag benih per 3,5 bulan setelah aklimatisasi, setara dengan pendapatan sebesar Rp40.926.258.Potency of Medicinal and Aromatic Crop Extracts to control Golden Snail Research aimed to evaluate potency of some medicinal and aromatic plants as raw materials of molluscicides to control the golden snail has been done in the En-tomological Laboratory of Medicinal and Aromatic Crops Research Institute, Bogor, Indonesia from February to October 2008. The study used factorial ith rando-mized block design basis. The first factor is three levels dipping time of 5, 10, and 20 hours. The second factor is 14 kinds of extracts to be tested i.e. extracts of clove, the crown of god, seraiwangi, turmeric, physic nut, pig nut, legundi, chili java, ba-badotan, brotowali, bitter, kenikir, noni, and rerak. Research initially conducted by dissolving 5% tween 80 in water. After that into the 1 l of solution is placed 5 g of extract to be tested so that the concen-tration of extract in the solution to be tested is 0.5%. After that the snails were put into the solution and were fed with ta-ro leaf ( Colocasia giganteum ). In the con-trol treatment the snail only be soaked in water containing 5% tween 80. Soaking performed for 5, 10, and 20 hours in glass jars 9 x 15 cm 2 diameter. After soaking snails then were transferred into the bottle containing clean water and then given a taro leaf size ~100 cm 2 as food. Each tre-atment used 10 snails and repeated 3 times. Observations were made at 1, 2, and 3 days after application of the golden snail mortality by counting the number of snails that died after treatment and of inhibition of eating by noting the eaten leaf area. The results showed that the clove, the crown of god, Cintronella oil, and tur-meric are the most effective extract with 100% mortality rate and percentage of >90% inhibition of eating. Among the plants tested, clove most prospective to be developed as a controlling golden snail due to its high yield and the most immediate cause of death of the snail test.Penelitian pengaruh penyakit budok yang disebabkan oleh jamur obligat parasit Synchytrium pogostemonis ter-hadap produksi tanaman nilam ( Pogos-temon cablin ) dilakukan di daerah en-demik penyakit budok di Nagari Situak, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat sejak Maret 2008 sampai April 2009. Bahan tanaman yang digunakan adalah varietas Sidikalang, berumur satu bulan ditanam dalam polibag di lapang dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 120 bibit dengan jarak tanam 0,8 x 1 m. Pe-ngamatan gejala serangan dilakukan setiap bulan dengan metode sensus. Intensitas serangan patogen penyakit dibagi menjadi lima kategori berdasar-kan nilai skoring yaitu tanaman sehat dan tanaman sakit yang terdiri dari gejala serangan ringan, sedang, berat dan sangat berat. Setelah tanaman berumur enam bulan, 15 rumpun un-tuk tiap kategori intensitas serangan dipilih dengan metode proposive sam-pling . Bahan tanaman untuk disuling diambil sebanyak 20 kg dari pada ma-sing-masing kategori intensitas serang-an penyakit. Penyulingan mengguna-kan sistim kukus selama 3 jam. Analisa kadar patchouli alcohol (PA) dilakukan di laboratorium Perusahaan Atsiri Lu-buk Minturun Padang. Hasil penelitian menunjukan bahwa serangan penyakit budok menurunkan produksi terna dan kadar minyak nilam, tetapi tidak menurunkan kualitas minyak yang di-hasilkan. Intensitas serangan penyakit budok ringan menyebabkan kehilang-an hasil produksi terna sebesar 16,74 %, intensitas serangan sedang 36,06 %, intensitas serangan berat 57,43% dan intensitas penyakit sangat berat sebesar 74,32%. Kehilangan produksi minyak pada intensitas serangan ri-ngan adalah 11,15%, intensitas se-rangan sedang 18,32%, intensitas se-rangan berat 35,50% dan intensitas serangan sangat berat sebesar 50,38 %. Hasil analisa PA pada berbagai tingkat intensitas penyakit budok ti-dak berbeda nyata. Kadar PA pada ta-naman sehat sebesar 32,84%, dan tanaman sakit berkisar antara 32,15-33,43%.
International Research Journal of Biochemistry and Bioinformatics | 2011
Wahyu Widowati; Tjandrawati Mozef; Chandra Risdian; Hana Ratnawati; Susy Tjahjani; Ferry Sandra
Iranian Journal of Basic Medical Sciences | 2014
Wahyu Widowati; Rahma Micho Widyanto; Winsa Husin; Hana Ratnawati; Dian Ratih Laksmitawati; Bambang Setiawan; Dian Nugrahenny; Indra Bachtiar
World Academy of Science, Engineering and Technology, International Journal of Medical, Health, Biomedical, Bioengineering and Pharmaceutical Engineering | 2013
Wahyu Widowati; Hana Ratnawati; Tjandrawati Mozefis; Dwiyati Pujimulyani; Yelliantty Yelliantty
Medicinal Plants - International Journal of Phytomedicines and Related Industries | 2011
Wahyu Widowati; Tati Herlina; Hana Ratnawati; Tjandrawati Mozef; Chandra Risdian
Jurnal Agritech Fakultas Teknologi Pertanian UGM | 2012
Wahyu Widowati; Hana Ratnawati; Udju Djunaedi Rusdi; Wahyu Winarno; Felix Kasim
Biology, Medicine & Natural Product Chemistry | 2015
Wahyu Widowati; Tati Herlina; Hana Ratnawati; Gabriella Constantia; I Dewa Gde Sathya Deva; Maesaroh Maesaroh
Oxidants and Antioxidants in Medical Science | 2014
Endang Evacuasiany; Hana Ratnawati; Laella K. Liana; Wahyu Widowati; Maesaroh Maesaroh; Tjandrawati Mozef; Chandra Risdian
Archive | 2011
Hana Ratnawati; Wahyu Widowati
Hayati Journal of Biosciences | 2010
Wahyu Widowati; Hana Ratnawati; Udju Djunaedi Rusdi; Wahyu Winarno; Victor Immanuel