Network


Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.

Hotspot


Dive into the research topics where Latifah Kosim Darusman is active.

Publication


Featured researches published by Latifah Kosim Darusman.


Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat | 2016

PENETAPAN BAHAN DIAGNOSIS STATUS HARA NPK PADA JARINGAN TANAMAN PEGAGAN

Hermanto Hermanto; Munif Ghulamahdi; Latifah Kosim Darusman; Nurliani Bermawie; Atang Sutandi

Ashitaba ( Angelica keiskei ) merupakanxa0 xa0salah satu tanaman introduksi sehingga belum banyak dikenal di Indonesia. Di Jepang tanaman ashitaba dikonsumsi se-bagai sayuran. Tanaman ashitaba berpo-tensi meningkatkan produksi sel darah me-rah, produksi hormon pertumbuhan serta meningkatkan pertahanan tubuh untuk melawan infeksi, kanker dan juga sebagai sumber antioksidan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui mutu tanaman ashitaba dari Kebun Percobaan Manoko di Lembang (1.200 m dpl). Penelitian dilak-sanakan di Laboratorium Pengujian, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor sejak Februari sampai Mei 2010. Bagian tanaman yang diidentifikasi mutu-nya adalah daun, batang dan umbi. Para-meter pengamatan yaitu karakteristik mutu, skrining fitokimia, bahan aktif, unsur mineral, rendemen ekstrak serta aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan, ashitaba dapat diekstrak menggunakan pelarut air, kadar sari larut air lebih besar dari pada kadar sari alkohol. Hasil skrining fitokimia, ashitaba mengandung senyawa alkaloid, saponin dan glikosida dengan ka-tegori kuat pada semua bagian tanaman. Kandungan flavonoid, triterfenoid dan tanin tertinggi terdapat pada daun. Ta-naman ashitaba mengandung unsur hara P, K, Na, Ca, dan Fe dan jumlah tertinggi terdapat pada daun. Rendemen ekstrak daun diperoleh 5,75 %, batang 3,99% dan umbi 3,12%. Hasil identifikasi senyawa aktif dari ekstrak campuran antara daun dengan batang diperoleh 13 komponen dan ekstrak umbi 8 komponen. Hasil peng-ujian aktivitas antioksidan, ekstrak daun menghasilkan efektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan batang maupun umbi. Selanjutnya untuk menangkap ra-dikal bebas sebesar 50% (Ec 50 ) dibutuh-kan ekstrak daun sebesar 38 ppm, batang 390,98 ppm dan umbi 780,65 ppm.Efektifitas serai wangi ( Cymbopogon nar-dus ) terhadap hama pengisap buah kakao Helopeltis antonii (Hemiptera;Miridae), te-lah dilakukan di Laboratorium KP. Laing Solok Sumatera Barat, sejak Juni sampai Desember 2008. Percobaan bertujuan un-tuk melihat pengaruh rajangan daun, se-nyawa volatile minyak serai wangi dan fraksi minyak serai wangi ( sitronella ) ter-hadap hama pengisap buah kakao. Perco-baan disusun dalam bentuk rancangan acak lengkap 12 perlakuan dengan 3 ulangan, perlakuan tersebut adalah rajang-an daun serai wangi (15, 25, dan 50 g)/ta-bung, minyak serai wangi dan fraksi sitro-nellal (0,10, 0,20, 0,30, dan 0,50 ml)/ta-bung. Selain itu efektifitas minyak serai wangi dan fraksi sitronellal juga diuji ter-hadap hama H. antonii dengan cara sem-prot. Percobaan disusun dalam bentuk acak lengkap 9 perlakuan dengan 3 ulang-an, konsentrasi yang diuji adalah (500, 1.000, 2.000 dan 4.000 ppm). Hasil pene-litian menunjukkan bahwa rajangan daun serai wangi 50 g/tabung memperlihatkan sifat menolak ( repelen ) terhadap serang-ga H. antonii dengan persentase rendah yaitu 53,33%, demikian juga pengaruh dari minyak serai wangi dan fraksi sitro-nellal pada dosis 0,1 ml/tabung, dengan persentase penolakan berkisar antara 53,33-73,33%. Pada dosis 0,30 ml/tabung pestisida nabati serai wangi bersifat mem-bunuh (insektisida), dengan persentase kematian serangga H. antonii 76,67% (mi-nyak serai wangi) dan 80% (fraksi sitro-nella). Penyemprotan minyak serai wangi dan fraksi sitronellal pada konsentrasi 2.000 ppm mampu membunuh serangga H. antonii 91,62%, sedangkan pada kon-sentrasi 4.000 ppm mencapai 100%.Benih merupakan salah satu faktor pro-duksi yang mempunyai kontribusi lebih ku-rang 40% terhadap keberhasilan budida-ya jahe. Penyediaan benih jahe bermutu masih terkendala oleh tingginya kontami-nasi OPT tular benih. Minyak atsiri serai wangi, cengkeh, dan kayu manis, berpo-tensi digunakan untuk mengurangi serang-an OPT. Tujuan penelitian adalah untuk menguji perlakuan benih dan penyemprot-an tanaman jahe dengan formula minyak atsiri dan karbosulfanxa0 + mancozeb terha-dap produksi jahe. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Cicurug sejak Nopember 2009 sampai Desember 2010. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Faktorial dan setiap perlakuan diulang 6 kali. Faktor pertama adalah perlakuan be-nih ( seed treatment ); A1) karbosulfan + mancozeb, A2) minyak daun cengkeh + kayu manis, dan A3) minyak daun cengkeh dan serai wangi, dosis masing-masing per-lakuan adalah 0,2% diberikan secara coa-ting sebelum benih disemaikan. Faktor ke-dua adalah aplikasi pestisida pada tanam-an; B1) kontrol tanpa perlakuan, B2) mi-nyak daun cengkeh + kayu manis, B3) minyak daun cengkeh + serai wangi, dan B4) karbosulfan. Dosis masing-masing per-lakuan adalah 0,4%, diaplikasikan setiap minggu terhadap tanaman pada fase vege-tatif sampai tanaman umur 6 bulan setelah tanam. Pengamatan dilakukan terhadap produksi benih, persentase benih rusak, kadar serat, kadar pati benih, dan persen-tase daya tumbuh benih. Hasil penelitian menunjukkan produksi rimpang tertinggi (11,56 t/ha), hasil benih tertinggi (10,21 t/ha) dan daya tumbuh benih jahe ter-tinggi (99,79%) dicapai pada perlakuan benih menggunakan campuran karbosul-fan + mankozeb sehingga perlakuan ter-sebut dapat dijadikan standar dalam pe-nyiapan benih jahe. Perlakuan tersebut ti-dak mempengaruhi mutu jahe . Kerusakan rimpang, kadar serat dan pati rimpang tidak dipengaruhi oleh perlakuan benih dan penyemprotan pestisida pada ta-naman.Bioassay beberapa minyak tanaman obat dan aromatik sebagai bahan aktif insekti-sida nabati untuk mengendalikan Dicono-coris hewetti . Penelitian dilakukan di Rumah Kaca Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Propinsi Bangka Belitung sejak April sampai Nopember 2009. Minyak atsiri diformulasikan menjadi insektisida nabati dengan mencampurkan 3 bagian minyak dengan 6,5 bagian etanol dan 0,5 bagian sabun sebagai emulsifier. Formula selan-jutnya dilarutkan dengan air sehingga di-peroleh konsentrasi uji yang diinginkan. Bioassay dilakukan dalam 3 tahapan ke-giatan . Pada tahap pertama formula ber-bahan aktif 1 jenis minyak atsiri diuji pada konsentrasi 10%. Formula yang mampu membunuh >80% serangga dilakukan uji lanjutan pada konsentrasi 5 dan 2,5%. Dua jenis minyak yang paling toksik diuji pada konsentrasi 2,5% dalam bentuk tunggal dan gabungan/kombinasi dengan komposisi 1:1, 1:2, dan 2:1. Aplikasi dila-kukan dengan meneteskan 1,5 µl larutan uji ke toraks serangga dengan mengguna-kan mikro pipet. Setiap perlakuan diulang 3 kali dan setiap ulangan menggunakan 10 ekor serangga uji yang dipelihara di dalam cawan petri berisi bunga lada. Pengamatan dilakukan setiap 24 jam terhadap kematian serangga uji sampai tidak ada peningkatan kematian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak lengkuas dan serai wangi paling efektif dipergunakan sebagai ba-han aktif insektisida nabati. Kedua minyak tersebut bersifat sinergis sehingga bila di-gunakan secara bersama-sama mampu meningkatkan toksisitas insektisida. Kom-binasi yang paling efektif adalah 1:1, pa-da 48 jam setelah perlakuan mampu mengendalikan 82% serangga uji.Efisiensi penggunaan benih temulawak ( Curcuma xanthorrhiza ), beberapa bagian rimpang dan ukurannya diuji dalam pene-litian ini. Penelitian bertujuan untuk mem-pelajari pengaruh ukuran benih (rimpang) terhadap pertumbuhan dan hasil te-mulawak. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan (KP) Sukamulya, Balai Peneliti-an Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri (Balittri) sejak November 2007 sampai Agustus 2008. Percobaan dengan lima perlakuan dan lima ulangan disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan yang diuji adalah lima taraf asal benih (rimpang) yaitu : (1) rimpang induk utuh (220,5 g), (2) rimpang induk dibelah 2 (109,7 g), (3) rimpang induk dibelah 4 (54,36 g), (4) rimpang induk dibelah 8 (27,29 g), dan (5) rimpang cabang (22,01 g). Peubah yang diamati adalah pertum-buhan tanaman, komponen hasil (jumlah dan bobot rimpang induk serta rimpang cabang, dan hasil). Hasil penelitian me-nunjukkan tanaman berasal dari rimpang induk menghasilkan rimpang segar terting-gi (27,2 t/ha), dan tidak berbeda nyata de-ngan produksi tanaman yang dihasilkan dari rimpang induk dibelah dua (24,2 t/ ha). Untuk efisiensi benih maka rimpang induk dibelah dua dapat dijadikan alterna-tif sebagai bahan tanaman dalam budidaya temulawak.


Archive | 2011

Application of fractional factorial design to optimize extraction method of artemisinin from Artemisia annua

Munawar Khalil; Latifah Kosim Darusman; Utami Dyah Syafitri


Archive | 2013

Potensi Ekstrak Rhizophora sp. sebagai Inhibitor Tirosinase

Eti Rohaeti; Irmanida Batubara; Anastasia Lieke Ldn; Latifah Kosim Darusman


Archive | 2013

Rapid Analysis of Total Flavonoids from Medicinal Herb : Interpretation of Chemometrics on Infrared Spectra of Phyllantus Niruri

Eti Rohaeti; Rudi Heryanto; Mohamad Rafi; Latifah Kosim Darusman; Indah Kurniasari


Jurnal Kimia VALENSI | 2012

Screening Marker Components Of Tyrosinase Inhibitor From Xylocarpus Granatum Stem

Latifah Kosim Darusman; Irmanida Batubara; Catharina Lopolisa


JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI INDONESIA | 2012

UJI IN VITRO EKSTRAK AIR DAN ETANOL DARI BUAH ASAM GELUGUR, RIMPANG LENGKUAS, DAN KENCUR SEBAGAI INHIBITOR AKTIVITAS LIPASE PANKREAS

Dyah Iswantini; Latifah Kosim Darusman; Ana Fitriyani


SEMIRATA 2015 | 2016

PERFORMA ANALITIK ELKTRODE ENZIM GLUKOSA DEHIDROGENASE FLAVIN ADENIN DINUKLEOTIDA TERIMOBILISASI ZEOLIT TIPE A UNTUK DETEKSI GLUKOSA

Dyah Iswantini; Raudhatul Fadhilah; Latifah Kosim Darusman


Archive | 2015

Formulir Hasil Validasi (Characterization of Physico -Chemical Properties of Nano - Sized Moringa oleifera Seed Powder and Its AppIication as Natural Coagulant in Water Purifications Process

Hendrawati; Eti Rohaeti; Hefni Effendi; Latifah Kosim Darusman


JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA | 2015

Geographical classification of Java Tea (Orthosiphon stamineus) from Java Island by FTIR Spectroscopy Combined with Canonical Variate Analysis

Mohamad Rafi; Edy Djauhari Purwakusumah; Taopik Ridwan; Baba Barus; Atang Sutandi; Latifah Kosim Darusman


Archive | 2014

The Curcuminoids Extract of Curcuma xanthorrhiza RoxB. Loaded Solid Lipid Nanoparticles

Laksmi Ambarsari; Waras Nurcholis; Latifah Kosim Darusman; Muslih Abdul Mujib; Rudi Heryanto

Collaboration


Dive into the Latifah Kosim Darusman's collaboration.

Top Co-Authors

Avatar

Irmanida Batubara

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Min Rahminiwati

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Dyah Iswantini

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Mohamad Rafi

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Eti Rohaeti

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Waras Nurcholis

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Laksmi Ambarsari

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Rudi Heryanto

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Atang Sutandi

Bogor Agricultural University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar
Researchain Logo
Decentralizing Knowledge