Nita Arisanti
Padjadjaran University
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Nita Arisanti.
Annals of Tropical Medicine and Public Health | 2016
Sofa D. Alfian; Hadyana Sukandar; Nita Arisanti; Rizky Abdulah
Context: The use of complementary and alternative medicine (CAM) is common among type 2 diabetes mellitus (T2DM) patients in Indonesia and may potentially affect adherence to prescribed diabetes medication, leading to uncontrolled blood sugar levels and complications. Aims: The objectives of this study were to analyze the association of CAM use with adherence to prescribed diabetes medication and to identify predictors of low adherence to prescribed diabetes medication. Settings and Design: A cross-sectional survey was done in a secondary health care facility in Bandung city, Indonesia. Data were collected between February and April 2014 from 114 respondents selected through consecutive sampling. Statistical Analysis Used: Chi-square test and ordinal logistic regression were used for statistical analysis. Results: The result showed that 64.9% of the respondents used CAM with herbal products (54.4%), ceragem (16.7%), and massage (12.3%) as the most widely used types. CAM use was found to significantly decrease adherence to prescribed diabetes medication (P < 0.05). The multivariate analysis suggested that the predictors of low adherence were CAM used [adjusted odds ratio (ORadj) 6.16; 2.44-15.52], gender (ORadj2.57; 1.05-6.31), and age (ORadj4.25; 1.53-11.31). Conclusions: CAM use decreased adherence to prescribed medication in T2DM patients. Gender and age were also associated with adherence. Instead of ignoring CAM use among patients, health professionals should have increased awareness and better training about CAM so that they can provide patients with relevant information and assist them in their decision-making regarding CAM use.
Jurnal Sistem Kesehatan | 2018
Muhammad Ananta Winarto; Elsa Pudji Setiawati; Nita Arisanti
Dokter layanan primer dapat menjadi pilihan dalam pengembangan karir dokter umum di Indonesia. Kehadiran dokter layanan primer menimbulkan pendapat dan sikap dari berbagai pihak. Pendapat dan sikap muncul setelah seseorang memiliki pengetahuan dan persepsi terhadap sesuatu. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengetahuan dan persepsi dokter yang bekerja di puskesmas kota Bandung terhadap dokter layanan primer. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan pada Bulan September-November 2016 di 73 Puskesmas di Kota Bandung dengan studi desain deskriptif kuantitatif dan kualitatif minor. Data diambil menggunakan kuesioner mengenai pengetahuan dan persepsi terhadap dokter layanan primer yang disebar kepada dokter fungsional yang berada di Puskesmas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Terkumpul data dari 70 dokter fungsional yang berasal dari 57 Puskesmas di Kota Bandung. Hasil analisis data didapatkan bahwa 20,0% responden memiliki pengetahuan baik, 61,4% cukup, dan 18,6% responden kurang. Untuk aspek persepsi, responden yang memiliki persepsi positif dan negatif sama-sama sebesar 50% terhadap dokter layanan primer. Sebagian besar responden masih belum memiliki pengetahuan yang baik terhadap dokter layanan primer, sehingga disertai masih terdapatnya setengah responden yang memiliki persepsi negatif terhadap dokter layanan primer. Kata kunci: dokter layanan primer, dokter puskesmas.
Jurnal Sistem Kesehatan | 2017
Ulfi Ainun Hanifah; Nita Arisanti; Dwi Agustian; Dany Hilmanto
Malnutrisi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami oleh kebanyakan negara berkembang yang dapat disebabkan oleh faktor langsung maupun tidak langsung salah satunya faktor keluarga. Setiap keluarga memiliki fungsi keluarga yang dapat memberi pengaruh terhadap aspek kehidupan setiap anggotanya. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara fungsi internal dan eksternal keluarga terhadap status gizi anak di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode potong lintang yang melibatkan 251 pasangan ibu dan anak balita di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung Tahun 2016. Data penelitian diambil pada bulan September- November 2016 dengan pengisian kuesioner APGAR serta SCREEM oleh responden untuk menilai fungsi keluarga dan melakukan pengukuran berat serta tinggi badan balita untuk menentukan nilai Z score (berat terhadap tinggi) sebagai status gizi balita. Selanjutnya hubungan keduanya dianalisis menggunakan perhitungan koefisien korelasi spearman . Tidak terdapat hubungan yang signifikan pada fungsi internal keluarga (p = 0,304; r = -0,065) dan fungsi ekternal keluarga (p = 0,116; r = -0,100) terhadap status gizi anak. Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, fungsi keluarga tidak memberikan pengaruh pada status gizi anak di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Penelitian mengenai fungsi keluarga dengan menggunakan instrumen kuesioner APGAR Keluarga dan SCREEM dibutuhkan proses analisis yang lebih lanjut. Kata kunci: APGAR keluarga, Fungsi Keluarga, SCREEM, Status Gizi Anak
BMC Research Notes | 2017
Bony Wiem Lestari; Nita Arisanti; Adiatma Siregar; Estro Dariatno Sihaloho; Gelar Budiman; Philip C. Hill; Bachti Alisjahbana; Susan McAllister
ObjectivePrivate practitioner’s (PPs) collaboration for detection, diagnosis and treatment of tuberculosis (TB) is recommended by the World Health Organization and encouraged by the Indonesian National TB control programme. TB case management by PPs, however, are mostly not in line with current guidelines. Therefore, we developed an intervention package for PPs comprising of TB training, implementation of a mobile phone application for notification of TB cases and a 6-month regular follow-up with PPs. This study aimed to evaluate the feasibility of the intervention package to increase TB case detection and notification rates among PPs in five community health centre areas in Bandung City, Indonesia.ResultsA total of 87 PPs were registered within the study area of whom 17 attended the training and 12 had the mobile phone application successfully installed. The remaining five PPs had phones that did not support the application. During the follow-up period, five PPs registered patients with TB symptoms and cases into the application. A total of 36 patients with TB symptoms were identified and 17 were confirmed TB positive.
Jurnal Sistem Kesehatan | 2016
Nita Arisanti; Elsa Pudji Setiawati
Berbagai inovasi dalam pendidikan kedokteran harus selalu dilakukan. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah pengembangan Kurikulum PSPD Kedokteran Keluarga. Evaluasi program sangat diperlukan agar dapat diterapkan dengan baik. Evaluasi merupakan bagian integral pelaksanaan dan pengembangan kegiatan pendidikan, Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran evaluasi Program PSPD dari perspektif mahasiswa yang telah melakukan rotasi. Disain penelitian adalah deskriptif kuantitatif terhadap seluruh mahasiswa FK Unpad yang telah melakukan rotasi di PSPD Kedokteran Keluarga selama 6 bulan program diterapkan yaitu Januari – Agustus 2011. Tehnik pengambilan sampling secara total sampling terhadap 68 mahasiswa yang telah melakukan rotasi. Pengambilan data dengan kuesioner dan dianalisis dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menggambarkan penilaian peserta didik terhadap tujuan, metode pembelajaran, modul, lembar kerja, metode asesmen, wahana pendidikan, pembimbing dan pendukung program. Gambaran tentang tujuan pendidikan didapatkan sebagian besar (96%) responden menyatakan program sudah sesuai kompetensi dan dapat dicapai melalui metode pembelajaran yang diberikan. Kompetensi juga dapat dicapai melalui alokasi waktu yang tersedia. Sebanyak 57% mahasiswa memberikan penilaian positif terhadap bahan ajar, terutama penilaian mengenai referensi dan tugas yang diberikan. Penilaian untuk lembar kerja mahasiswa, didapatkan ketidaksesuaian antara tugas pada lembar kerja dan pembekalan. Perlu evaluasi berkala untuk menilai pelaksanaan program dan beberapa hal perlu diperbaiki sesuai dengan umpan balik peserta didik. Kata kunci: evaluasi, profesi dokter, program pendidikan
Asia Pacific Family Medicine | 2012
Nita Arisanti
Jurnal Keperawatan Padjadjaran | 2018
Meita Dhamayanti; Anne Dian Rachmawati; Nita Arisanti; Elsa Puji Setiawati; Viramita K Rusmi; Nanan Sekarwana
Journal of Acupuncture and Meridian Studies | 2018
Sofa D. Alfian; Hadyana Sukandar; Nita Arisanti; Rizky Abdulah
Althea Medical Journal | 2018
Ayesha Nadiatama Saifuddin; Nita Arisanti; Bony Wiem Lestari
Advanced Science Letters | 2018
Nita Arisanti; Kuswandewi Mutyara; Abdullah Mushlih; Ahmad Faishal; Dany Hilmanto