Nur Basuki
University of Brawijaya
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Nur Basuki.
IOSR Journal of Agriculture and Veterinary Science | 2016
Kang Sung Goo; Sumeru Ashari; Nur Basuki; Arifin Noor Sugiharto
Bitter gourd (Momordica charantia L.) is an important vegetable crop of several countries in the tropics. Bitter gourd has recently received growing attention due to its anti-diabetic compound in its immature fruits. This study was conducted to analyze the morphological, charantin as anti-diabetic compound and Vitamin C contents in bitter gourd fruits. Eight accessions of Bitter gourd germplasm -2 from Indonesia and 6 from Indiawere grown and fruits were collected for further charantin and Vitamin C isolation and analysis. The charantin and Vitamin C content of bitter gourd fruits were investigated in 5,10,15, 20 days after fruit setting among 8 accessions of bitter gourd by HPLC. Result of the study shows that the content of charantin and Vitamin C in fruit was higher than leaf. The high level of vitamin C was found at D10 (2343.869mg/100g DW). Three accessions, KSI 2, KSI 7, KSI 8 showed highest charantin contents as 0.73 (D10), 0.98(D15), 0.77(D5)mg/100g.
Jurnal Produksi Tanaman | 2018
Binti Nur Aisah; Andy Soegianto; Nur Basuki
Tanaman porang termasuk famili araceae dan merupakan tanaman penghasil umbi yang mempunyai potensi dan prospek untuk dikembangkan di Indonesia. Umbi tanaman porang dapat digunakan sebagai bahan pangan maupun industri, umbi menjadi bahan pangan masih diperlukan pengolahan. Sampai saat ini hasil tanaman porang sebagian besar di ekspor dalam bentuk umbi yang sudah dikeringkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi tanaman porang dan untuk mengetahui tingkat keragaman dan kekerabatan tanaman porang ( Amorphophallus muelleri Blume) yang dikembangkan petani di daerah Nganjuk, Madiun, dan Bojonegoro. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2015, di wilayah Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Nganjuk, Madiun, dan Bojonegoro. Identifikasi morfologi tanaman porang pada Kabupaten Nganjuk, Madiun, dan Bojonegoro terdapat kesamaan pada bentuk bulbil, warna permukaan bulbil, tekstur permukaan bulbil, warna daging bulbil, bentuk umbi, tekstur permukaan umbi, warna daging umbi, bentuk daun, dan warna corak tangkai. Namun mempunyai perbedaan pada warna tangkai, bentuk corak tangkai, warna daun, dan warna permukaan umbi. Berdasarkan kemiripan morfologi tanaman porang pada kabupaten Nganjuk, Madiun, dan Bojonegoro tingkat kemiripan terendah 65,9% dan tingkat kemiripan tertinggi 100%, pada tingkat kemiripan 0,796 dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 6 tanaman yaitu NB1, NB2, NB3, MK2, MK3, MK1. Kelompok kedua terdiri dari 8 tanaman yaitu MP3, BB2, BB3, BJ2, MP1, BJ3, BB1. Pada kelompok ketiga terdiri dari 7 tanaman yaitu NS1, NS2, NS3, NT2, NT3, BJ1.
Jurnal Produksi Tanaman | 2017
Ika Nursa’adah; Nur Basuki; Arifin Noor Sugiharto
Jagung ungu memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dari jagung kuning dan jagung putih. Selain itu, jagung ungu memiliki kandungan antosianin yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia. Generasi (S3) pada pembentukan galur inbrida merupakan generasi penting karena dapat diketahui terjadinya segregasi apabila tanaman S2 yang dipilih heterozigot dan mengetahui famili yang potensial untuk diseleksi pada generasi selanjutnya. Penelitian inii bertujuan untuk mengetahui keragaman genotip jagung ungu pekat (UP) dan jagung ungu ketan (UK) generasi S3 dan mengetahui keragaman antar famili UP dan UK. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014-Maret 2015 di kebun percobaan Fakultas Pertanian, desa Jatikerto, kabupaten Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan dan 32 famili. Variabel pengamatan kuantitatif yaitu tinggi tanaman, tinggi tongkol, umur anthesis, umur berbunga betina, jumlah tongkol, jumlah baris biji, panjang tongkol, diameter tongkol, dan bobot 100 biji. Variabel pengamatan kualitatif yaitu bentuk ujung daun, warna batang, warna glume, warna anther, warna silk, warna biji, dan warna janggel. Analisis data kualitatif menggunakan tabel distribusi frekuensi. Data kuantitatif menghitung analisis ragam dengan menghitung heritabilitas, KKG, KKF dan simpangan baku. Hasil penelitian menunjukkan genotip UK memiliki nilai KKG 0,00 – 7,02%, dan UP memiliki nilai KKG 0,00 – 7,26% dalam kriteria KKG rendah. Keragaman antar famili UK pada famili UK1 memiliki keragaman warna biji 46,67%, UK4 memiliki keragaman warna biji 7,69%, UK10 memiliki keragaman warna janggel 20,00%, UK14 memiliki warna batang 41,03%, warna biji 45,45%, dan warna janggel 18,18%, serta UK16 memiliki keragaman karakter warna batang 21,80%
Agrivita : Journal of Agricultural Science | 2017
Eries D. Mustikarini; Noer Rahmi Ardiarini; Nur Basuki; Kuswanto Kuswanto
Most of Indonesian red rice is not grown in dry land. New varieties could be breeded through mutation breeding. This research objective was to evaluate the selection strategy of drought tolerant on red rice. The study was conducted on ultisol soil in Bangka Belitung Province, Indonesia, in February 2012-February 2015. It consisted of three activities, selection M5, evaluation of selected M5 and evaluation of drought critical period on selected M6. Mutant of M5 was selected and evaluated with polyethylene glycol (PEG) -0.5 MPa and less of soil moisture. Selected M6 was evaluated to observe a critical period of drought stress. Evaluation with PEG produces five superior mutants that more vigor than the elders. Selection on low humidity shows that M 5 -G R150 -1-9 produces higher filled grain and weight filled grain than other mutants and elders. The selected red rice line M 5 -G R150 -1-9-13, has a better tolerance towards drought than its control. It could be obtained such mutant lines which have a high yield, early maturing and drought tolerant from the result of six generations gamma irradiation mutant selection.
Jurnal Produksi Tanaman | 2016
Prihanti Panditia Kamukten; Arifin Noor Sugiharto; Nur Basuki; Darmawan Saptadi
Induksi poliploidi pada tanaman dengan mutagen kimiawi kolkisin memberikan peluang bagi peningkatan produksi jagung pakan yang sampai saat ini masih belum dapat terpenuhi di Indonesia. Perlakuan kolkisin pada tanaman diharapkan dapat meningkatkan dosis gen sehingga tanaman memiliki penampilan yang lebih baik dan produksi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan fenotip pada empat galur inbred jagung pakan ( Zea mays L.) akibat perlakuan kolkisin. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai September 2014 di Laboratorium Sentral Jurusan Budidaya Pertanian FP-UB dan lahan yang bertempat di Desa Ampel Dento, Karangploso, Malang. Penelitian ini menggunakan empat genotip jagung pakan, yaitu SM (G 1 ), SH (G 2 ), SJB (G 3 ) dan SF (G 4 ). Pada masing-masing genotip diberi dua perlakuan, yaitu kontrol (K 0 ) dan kolkisin (K 1 ). K 0 ialah kecambah jagung yang direndam dalam aquades (0 ppm kolkisin) selama 12 jam dan K 1 ialah kecambah jagung yang direndam dalam larutan kolkisin 400 ppm selama 12 jam. Penelitian menggunakan metode single plant dan pengamatan dilakukan pada seluruh individu tanaman. Data kualitatif dianalisis menggunakan pendekatan statistika deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis menggunakan uji t-Student pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kolkisin dengan konsentrasi 400 ppm dapat menyebabkan perubahan fenotip di sebagian besar karakter tanaman pada keempat genotip. Perubahan fenotip yang muncul bersifat spesifik genotip.
Jurnal Produksi Tanaman | 2013
Litfia Winda Sari; Novita Nugrahaeni; Kuswanto Kuswanto; Nur Basuki
Yield potential of genotype was influenced by growth location. The information of genotype x location required in the selection of superior genotypes. There were 15 soybean genotypes ( 12 promissing lines and 3 check varieties, Anjasmoro, Grobogan and Kaba) evaluated in two different locations, in Pasuruan and Malang from June until October 2012. The objective from this research to evaluate genotype x location interaction and got potential lines soybean that has a high yield potential. Randomized Completely Block Design with four replications were used. The data were analyzed by Analysis of Variance in each location, then continue with Composite Analysis of Variance in 2 locations. The result from this research showed that quantitative traits showed genotype x location interaction for plant height, number of branch, number of productive branch, number of filled pod, 100 seed weight, days to maturity, and yield potential. Genotypes Balitkabi 6 and UB 2 have potential to be developed in Pasuruan, while genotype Balitkabi 2, Balitkabi 3, UB 4 and 5 have potential to be developed in Malang. Balitkabi 2, Balitkabi 3, UB 4 and UB 5 were superior than Kaba varieties on character 100 seed weight, days to flowering and days to maturity while those genotype had high yield than Grobogan and Anjasmoro varieties, so can be proposed to do further testing.
Archive | 2012
Heri Kustanto; Arifin Noor Sugiharto; Nur Basuki
Jurnal Produksi Tanaman | 2018
Shela Yaka Purita; Noer Rahmi Ardiarini; Nur Basuki
Jurnal Produksi Tanaman | 2017
Wa Ode Sanghyaningsinta Wulanesa; Andy Soegianto; Nur Basuki
Jurnal Produksi Tanaman | 2017
Jubleam Haris Sembiring Meliala; Nur Basuki; Andy Soegianto