Supramana
Bogor Agricultural University
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Supramana.
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat | 2015
Rita Harni; Supramana Supramana; Meity Suradji Sinaga; Giyanto Giyanto; Supriadi Supriadi
Purwoceng ( Pimpinella pruatjan Molk.) berkhasiat aprodisiak dengan bahan aktif antara lain steriod, saponin dan ber-gaptin. Penelitian dilakukan di KP. Gunung Putri, bertujuan untuk menge-tahui hubungan cekaman defisit air dengan pembentukan bahan aktif penting pada purwoceng. Pada kegiatan penelitian ini dilakukan dua pengujian yaitu respon pembentukan bahan aktif terhadap peningkatan level cekaman defisit air pada tiga fase pertumbuhan tanaman (3, 5, dan 7 bulan), dan kandungan bahan aktif purwoceng pada kondisi tingkat ketersediaan air tanah di level 80% kegiatan lapang (KL), 60% KL, 50% KL, dan 40% KL, dengan meng-gunakan rancangan acak kelompok, 6 ulangan, pada intensitas cahaya 55%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode cekaman defisit air berpengaruh terhadap pembentukan bahan aktif pur-woceng. Periode cekaman defisit air 21-38 hari berpengaruh terhadap kandung-an bahan aktif steroid, saponin dan bergapten. Periode cekaman defisit air selama 21-24 hari pada purwoceng berumur tiga bulan menghasilkan kan-dungan stigmasterol dan sitosterol ter-tinggi. Cekaman ringan dengan potensial air pada jaringan daunantara 5-12 bar menghasilkan kandungan bahan aktif steroid dan saponin tertinggi pada tujuh bulan setelah tanam (BST). Perlakuan cekaman defisit air selama 2 bulan dengan pengaturan ketersediaan air tanah setara 60% KL menghasilkan bahan aktif stigmasterol (0,121%), sitos-terol (0,087%) tertinggi pada tanaman purwoceng berumur lima bulan, sedang-kan empat bulan cekamans defisit air dengan 50% KL menghasilkan kandung-an saponin (0,149%) tertinggi pada umur tanaman tujuh bulan.Penyakit mosaik tercatat sebagai salah satu faktor pembatas dalam produksi tanaman nilam ( Pogostemon cablin ). Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh infeksi virus penyebab penyakit mosaik terhadap produksi dan kadar minyak tanaman nilam. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga varietas unggul tanaman nilam yaitu Sidikalang, Lhokseumawe dan Tapak Tuan. Infeksi Potyvirus berhasil dideteksi pada varietas Tapak Tuan dan Lhok-seumawe berdasarkan hasil metode ELISA. Pengukuran berat terna basah, terna kering, kadar minyak dan kadar patchouli alcohol (PA) yang dilakukan pada tanaman berumur enam bulan menunjukkan terjadinya penurunan produksi dan kadar minyak. Penurunan tertinggi berat terna basah, terna kering, kadar minyak dan kadar PA berturut-turut dapat mencapai 34,65, 40,42, 9,09 dan 5,06%.Pengaruh pemupukan terhadap intensitas serangan penyakit budok, dan pertum-buhan tanaman nilam telah dilakukan di daerah endemik penyakit budok di Nagari Situak Pasaman Barat sejak Juli 2009 sampai Maret 2010. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok 8 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah pupuk NPK (PL) 250 kg/ha, pupuk kandang (Po) 20 t/ha, kompos nilam (Kn) 10 t/ha, kombinasi (PL + Po), (PL + Kn), (Po + Kn,) (PL + Po + Kn) dan kontrol (tanpa pupuk). Hasil pene-litian menunjukkan bahwa semua perla-kuan memberikan pengaruh positif dalam menekan serangan penyakit budok, pem-berian pupuk NPK 250 kg/ha + pupuk kandang 20 t/ha + kompos nilam 10 t/ha mampu menekan intensitas serangan budok sekitar 48,49% dan menghasilkan pertumbuhan tanaman lebih baik dibanding perlakuan lain dengan rataan tinggi tanaman 96,83 cm, jumlah cabang primer 27,50 buah, diameter tajuk 104,98 cm dan produksi terna 1187,50 g/rumpun, hasil ini tidak berbeda nyata dengan pemberian pupuk kandang 20 t/ha + pupuk NPK 250 kg/ha dan pemberian pupuk kandang 20 t/ha + kompos 10 t/ha, tapi berbeda nyata dengan perlakuan kontrol dengan rataan tinggi tanaman 69,58 cm, jumlah cabang primer 19,50 buah, diameter tajuk 65,27 cm dan produksi terna 552 g/rumpun.
Indonesian Journal of Agricultural Science | 2014
Rita Harni; Supramana Supramana; Supriadi Supriadi
Jurnal Fitopatologi Indonesia | 2013
Halimah Halimah; Supramana Supramana; Gede Suastika
Jurnal Fitopatologi Indonesia | 2015
Hishar Mirsam; Supramana Supramana; Gede Suastika
Jurnal Fitopatologi Indonesia | 2017
Fitrianingrum Kurniawati; Supramana Supramana; Abdul Muin Adnan
Jurnal Fitopatologi Indonesia | 2017
Budi Sri Utami; Supramana Supramana; Giyanto Giyanto
Jurnal Fitopatologi Indonesia | 2016
Fitrianingrum Kurniawati; Supramana Supramana
Jurnal Fitopatologi Indonesia | 2015
Hishar Mirsam; Supramana Supramana; Gede Suastika
Jurnal Fitopatologi Indonesia | 2015
Aprilyani Aprilyani; Supramana Supramana; Gede Suastika
Indonesian Journal of Agricultural Science | 2012
Rita Harni; Supramana Supramana; Supriadi Supriadi