Network


Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.

Hotspot


Dive into the research topics where T. H. Rampengan is active.

Publication


Featured researches published by T. H. Rampengan.


Scientific Programming | 2016

Efektivitas Pemeriksaan Prokalsitonin Sebagai Petanda Dini Sepsis pada Anak

Arie L. Runtunuwu; Jeanette Manoppo; T. H. Rampengan; Novie Homenta Rampengan; Suyanto Kosim

Latar belakang. Sepsis merupakan penyebab utama kematian bayi dan anak di rumah sakit. Diagnosis awal dan pengobatan segera, merupakan cara terbaik untuk penanganan sepsis. Pemeriksaan biakan darah merupakan cara paling efektif mendiagnosis sepsis namun membutuhkan waktu cukup lama, sehingga diperlukan pemeriksaan tambahan untuk mendiagnosis sepsis dengan cepat dan akurat yaitu prokalsitonin. Tujuan. Mendapatkan cara mudah dan cepat untuk mendiagnosis sepsis. Metode. Pemeriksaan uji diagnostik dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 56 anak yang dirawat di Bagian Anak RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dari Oktober 2005 - Januari 2006, usia 1 bulan - 13 tahun dengan diagnosis sepsis sesuai modifikasi kriteria Bone. Hasil. Dilakukan penilaian sensitivitas, spesifitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif. Dari 56 sepsis laki-laki 33 (58,9 %) dan perempuan 23 (41,1 %). Analisis statistik menggunakan uji Z untuk prokalsitonin didapatkan sensitivitas 80,0 %, spesifisitas 11,54 % dengan nilai duga positif 51,1 % serta nilai duga negatif 33,3%. Kesimpulan. Pemeriksaan prokalsitonin dapat digunakan sebagai alat diagnosis dini sepsis pada bayi dan anak.


Scientific Programming | 2016

Profil Kasus Tetanus Anak di RS Prof. Dr. R.D. Kandou Manado

Novie Homenta Rampengan; Yose M. Pangestu; Suryadi N.N. Tatura; T. H. Rampengan

Latar belakang. Insiden dan angka kematian tetanus anak masih cukup tinggi di Indonesia. Di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSCM Jakarta, dari tahun 1990 sampai 1993 dirawat rata-rata 20,3 kasus tetanus anak per tahun dengan case fatality rate(CFR) berkisar antara 12,9 sampai 27,4%. Laporan penelitian di Manado belum ada, maka diperlukan mengetahui profil penyakit tetanus anak yang dirawat di RS Prof. Dr. R.D. Kandou, Manado. Tujuan. Mengetahui profil tetanus pada anak yang dirawat di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Metode. Reviewretrospektif anak yang didiagnosis tetanus di RS Prof. Dr. R.D. Kandou Manado dari Januari 2002-Januari 2012. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil. Empat puluh anak tetanus berusia 1-11 tahun, 65% kasus laki-laki, dengan fokus infeksi terbanyak otitis media 21 (52,5%). Sebagian besar (45%) belum pernah mendapat imunisasi dasar terhadap tetanus. Masa inkubasi berkisar dari 5 hari sampai 1 bulan, dengan period of onsetterpendek 10 jam. Komplikasi terbanyak bronkopneumonia (19 pasien) dan 6 pasien meninggal.Period of onsettetanus anak yang meninggal lebih singkat secara bermakna dibandingkan yang hidup (1,12 vs 3,32 hari (p=0,004)), demikian pula antara tetanus berat dan ringan sedang (1,85 vs 3,85 (p=0,02)). Lama perawatan rata-rata yang diberi antitoksin tetagam(human antitetanus serum)tidak berbeda bermakna dibandingkan yang diberi ATS yaitu 11,5 vs 14,3 hari (p=0,440). Kesimpulan. Pasien tetanus yang dirawat inap di RS Prof. Dr. R.D Kandou sejak 2002-2012 terbanyak adalah tetanus sedang. Sebagian besar pasien belum pernah diimunisasi terhadap tetanus. Period of onsetpasien tetanus yang meninggal ataupun tetanus berat lebih singkat dibandingkan yang hidup ataupun tetanus ringan sedang. Lama rawat pasien yang diberi antitoksin tetagam dan ATS tidak berbeda


Paediatrica Indonesiana | 2009

Comparison of blood plasma and gelatin solution in resuscitation of children with dengue shock syndrome

Suryadi N.N. Tatura; Novie Homenta Rampengan; Jose M. Mandei; Ari L. Runtunuwu; Max Fj Mantik; T. H. Rampengan

Background Dengue shock syndrome (DSS) is characterized by severe vascular leakage and hemostasis disorder. It is the cause of death in 1 to 5 percent of cases. WH 0 management guidelines for resuscitation remain empirical rather than evidence-based. Objective To find out the alternative fluids to replace plasma leakage in DSS. Methods We performed a prospective study and randomized comparison of plasma and gelatin solution for resuscitation of Indonesian children with DSS. We randomly assigned 25 subjects with DSS to receive plasma and 25 children to receive gelatin fluid. Statistical analyse were performed using chi-square test, Fishers exact test, t test, Mann-Whitney test. Results The increment of pulse pressure width and the decrement of hematocrit in subjects treated with gelatin were higher than that of plasma atfour-hour therapy (P=0.002 and P=0.017). Only one patient died caused by unusually manifestation of DSS. The increment of body temperature in subjects treated with plasma was higher than that of gelatin at four-hour therapy (P=O.Oll). The decrement of platelet count in subjects treated with gelatin were less than that of plasma (P=0.018). The increment of diuresis rate in subjects treated with gelatin was higher than that of plasma at twenty-hour therapy (P 0.05). Conclusions Gelatin solution can be used as volume replacement in resuscitation of DSS if blood plasma is not available especially at four-hour therapy.


Paediatrica Indonesiana | 1989

Chloroquine Resistant Falciparum Malaria in Children

T. H. Rampengan


Scientific Programming | 2016

Peran Trombomodulin untuk Mendeteksi Kerusakan Sel Endotel pada Malaria Tropika dan Malaria Tertiana

Max Mantik; T. H. Rampengan; Mariane Kilis; Josef Tuda


Paediatrica Indonesiana | 2013

Azithromycin vs. chloramphenicol for uncomplicated typhoid fever in children

Yulia Antolis; T. H. Rampengan; Rocky Wilar; Novie Homenta Rampengan


Paediatrica Indonesiana | 2013

Comparison of gelatin and HES 130/0.4 solution for fluid resuscitation in children with dengue shock syndrome

Merry Mawardi; T. H. Rampengan; Jeanette Manoppo; Novie Homenta Rampengan


Paediatrica Indonesiana | 2008

Comparative efficacy of artesunate and sulphadoxine-pyrimethamine combination with artesunate and amodiaquine combination in uncomplicated falciparum malaria in children

Jose M. Mandei; Novie Homenta Rampengan; Suryadi Nicolaas; Napoleon Tatura; Ari L. Runtunuwu; T. H. Rampengan


Paediatrica Indonesiana | 1991

Pattern of diseases associated with fever among infants aged 1-6 months

G. Gunawan; T. H. Rampengan


Paediatrica Indonesiana | 1984

Corticosteroid in the treatment of cerebral malaria.

T. H. Rampengan; Salendu-Warouw S; Wantania Jm; Muzief Munir

Collaboration


Dive into the T. H. Rampengan's collaboration.

Top Co-Authors

Avatar
Top Co-Authors

Avatar
Top Co-Authors

Avatar
Top Co-Authors

Avatar

Jose M. Mandei

Sam Ratulangi University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Muzief Munir

Sam Ratulangi University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar
Top Co-Authors

Avatar

Wantania Jm

Sam Ratulangi University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

A. S. Ongkie

Sam Ratulangi University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

G. Gunawan

Sam Ratulangi University

View shared research outputs
Top Co-Authors

Avatar

Josef Tuda

Sam Ratulangi University

View shared research outputs
Researchain Logo
Decentralizing Knowledge