Didik Setiyo Widodo
Diponegoro University
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Didik Setiyo Widodo.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi | 2018
Ines Ayu Handayani; Abdul Haris; Didik Setiyo Widodo
Synthesis of ZnO/NiO Thin Film on Fluorine-doped Tin Oxide (FTO) by Two Step Electrodeposition has been conducted. The film was used as a photoanode of a solar cell. Synthesis was performed by two step electrodeposition with FTO as anode and carbon rod as cathode. NiO was firstly electrodeposited at 2.4 V from 0.2 M of NiCl 2 solution at pH 11, 70°C, under stirring of 250 rpm after air bubbling. Second step, ZnO was electrodeposited at 2.6 V from precursor Zn(NO 3 ) 0.2 M, pH 12, 70°C with air bubbling and stirring of 250 rpm. Product was then calcined at 450°C for 2 hours followed with XRD characterization. A solar cell was constructed by utilizing the ZnO/NiO film as photoanode related to aluminium plat as cathode. Data resulted showed that the efficiency in NiO deposition was 39.4% with mass of 8 mg and 16 µm in thin film size. Efficiency in ZnO deposition was 12.7% with mass of 14.7 mg and 11 µm in thin film size. XRD data informed that NiO and ZnO were thin filmed to FTO substrate with powder size of 30.31 nm and ZnO of 21.07 nm. Photovoltaic activity test with illuminating UV light 15 W onto the film resulted in that the average voltages of 240.93 mV and current density of 7.34 mA/cm 2 . Under tungsten light of 15 W illumination the system produced average voltages of 166.20 mV and current density of 5.48 mA/cm 2 . Finally, the solar cell was tested under 7 W-LED illumination that was calibrated to silicon solar cell equal to sun light of 1.5 AM (100 mW/cm 2 ) resulted in efficiency of 0.027%.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi | 2018
Muhamad Abduh Hasibuan; Didik Setiyo Widodo; Retno Ariadi Lusiana
Study on decolourization of remazol black B (RBB) solution has been performed in a scale up reactor. As an artificial waste, the dye sample that contains azo groups is difficult to decompose under ordinary environmental conditions so it requires further treatment before discharging to open aquatic system. Many efforts have been reported and further developed toward other azo dyes. One of an outstanding approach is Fenton method. This study modified the method with PbO 2 rather than Fe 2+ . In this modification, the dyestuff was degraded by radical • OH resulting from reaction between H 2 O 2 and Pb 2+ ion generated from PbO 2 . In Preliminary works, decolourization was performed and optimized in lab-scaled. Analysis were conducted and the best condition was applied to decolorize the sample in a scale-up size. Characteristics of the reactor was also determined. Results showed that at optimum condition, 100 mL of 50 ppm remazol black B was decolorized up to 98.82 % within 15 minutes. On scale up to 1 L-sized reactor, within the time highest percentages of remazol black B decolourization was reached 82.02 % by addition of 10 % H 2 O 2 and COD decrease to 98.96 %. In the 1 L reactor, RBB sample with concentration of 50 ppm, PbO 2 1 gram and H 2 O 2 10 % obey the proposed decolourization equation of D = -0,0011x 2 + 0.5705x – 0.6788 with x = volume peroxide (in mL), D = percent of decolourization.
THE 4TH INTERNATIONAL CONFERENCE ON RESEARCH, IMPLEMENTATION, AND EDUCATION OF MATHEMATICS AND SCIENCE (4TH ICRIEMS): Research and Education for Developing Scientific Attitude in Sciences And Mathematics | 2017
Gunawan; Abdul Haris; Didik Setiyo Widodo; Wilman Septina; Shigeru Ikeda
Chalcogenide material of multinary metals are of interest in relation as optoelectronic devices such as laser and solar cell. Cu2SnSe3, ternary chalcogenide, is semiconductor with low bandgap. Beside that Cu2SnSe3 is important precursor for the growth of a promising Cu2ZnSnSe4 thin film solar cell since it contains elements that is abundance in the earth crust. The aim of this work is to synthesis Cu2SnSe3 thin film compound by using simultaneous electrodeposition. The product then was characterized using EDX, XRD, RAMAN and SEM. The result showed that Cu2SnSe3 can be prepared by electrodeposition at a potential of −0.6V vs. Ag/AgCl for 20 min. Annnealing can cause the increase of Cu2SnSe3 sample crystalinity. Annealing in argon atmosphere at 500 °C affected selenium evaporation in the film, therefore it improved Cu/Sn ratio. Further, annealing in selenium atmosphere at temperature of 500 °C can increase the intensity of Cu2SnSe3 crystal much better and also improve the Se/(Cu+Sn) ratio close to ideal val...
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi | 2016
Dewi Martina; Rum Hastuti; Didik Setiyo Widodo
Telah dilakukan penelitian tentang peran adsorben selulosa tongkol jagung ( Zea mays ) dengan polivinil alkohol (PVA) untuk penyerapan ion logam timbal (Pb 2+ ). Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengkarakterisasi adsorben tongkol jagung (TJ) dan tongkol jagung-PVA (TJ-PVA) serta menentukan kemampuan adsorben terhadap penyerapan logam Pb 2+ . Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan, karakterisasi adsorben TJ dan TJ-PVA serta penentuan kemampuan menyerapan ion Pb 2+ pada variasi waktu kontak 10-150 menit, konsentrasi 5-20 ppm, dan pH 1-6. Karakterisasi dengan FTIR menunjukkan adanya gugus utama selulosa yaitu OH. Hasil GSA menunjukkan adanya kenaikkan luas permukaan sebesar 21,57%, penurunan diameter pori rata-rata sebesar 68% dan penurunan volume pori total sebesar 60,30%. Adsorpsi Pb 2+ terbaik oleh adsorben TJ diperoleh pada waktu kontak 90 menit, konsentrasi 5,79 ppm dengan Pb 2+ teradsorpsi sebesar 83,37%, dan pH 5. Sedangkan untuk adsorben TJ-PVA, adsorpsi terbaik terjadi pada waktu kontak 60 menit, konsentrasi 5,79 ppm dengan Pb 2+ teradsorpsi 66,88%, dan pH 5. Dapat disimpulkan bahwa adsorben TJ-PVA dapat digunakan sebagai adsorben ion logam.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi | 2016
Desvita Sari; Linda Suyati; Didik Setiyo Widodo
Microbial Fuel Cell (MFC) adalah sistem bioelektrokimia yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang melibatkan reaksi reduksi dan oksidasi dengan memanfaatkan mikroba. Tujuan penelitian ini adalah menentukan beda potensial yang dihasilkan sistem MFC pada substrat whey tahu menggunakan mikroba Lactobacillus bulgaricus dengan variasi bahan buffer fosfat dan pH. Penelitian ini menggunakan sistem MFC dual chamber dengan jembatan garam sebagai penghantar proton dari kompartemen anoda ke kompartemen katoda. Kompartemen anoda berisi campuran mikroba yang sudah dikultivasi dan buffer kalium fosfat atau buffer natrium fosfat dengan variasi pH, yaitu 5,5; 6; 6,5; 7. Pada katoda berisi elektrolit KMnO 4 0,2 M, buffer fosfat, dan pH dengan variasi yang sama. Pengukuran beda potensial dilakukan pada suhu ruang selama 30 jam. Pengukuran kelistrikan pada sistem MFC menggunakan buffer kalium fosfat pada empat pH berbeda yaitu 7 ; 6,5 ; 6 ; 5,5 dalam 100 mL volume sistem masing-masing menghasilkan beda potensial yaitu sebesar 42,2 mV; 32 mV; 30 mV; 29,3 mV. Sedangkan dalam sistem buffer natrium fosfat dan 100 mL dengan variasi pH yang sama berturut-turut adalah 20 mV ; 18,6 mV ; 17 mV ; 4 mV. Buffer kalium fosfat menghasilkan beda potensial yang lebih besar dibandingkan dengan buffer natrium fosfat.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi | 2012
Galih Widayanti; Didik Setiyo Widodo; Abdul Haris
Telah dilakukan elektrodekolorisasi air yang tercemar limbah industri Batik dan Tekstil di daerah Batang dan Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mendekolorisasi zat warna dalam air limbah industri batik dan tekstil dengan pendekatan elektrolisis menggunakan elektroda PbO 2 /Pb dan mengukur parameter pH, COD ( Chemical Oxygen Demand ), TSS ( Total Suspended Solid ), TDS ( Total Disolved Solid ). Penelitian dilakukan melalui elektrolisis 100 mL limbah air sungai Pekalongan dan Batang pada potensial 6,5 volt dan 8,0 volt untuk limbah sebelum di buang ke sungai. Waktu elektrolisis selama 200 menit. Hasil akhir elektrolisis dianalisis dengan Spektrometer UV-Vis dan analisis parameter pH, COD, TDS dan TSS sebelum dan sesudah proses elektrolisis. Hasil yang di dapatkan sebagai berikut: sebelum elektrolisis limbah air sungai di Pekalongan pH 6,90; COD 54,20 mg/L; TSS 20,30 mg/L; TDS 1,893 mg/L. Limbah air sungai di Batang pH 6,71; COD 56,18 mg/L; TSS 25,55 mg/L; TDS 7,393 mg/L. Limbah sebelum di buang ke sungai pH 7,32; COD 678,32 mg/L; TSS 219,15 mg/L; TDS 1,983 mg/L. Sesudah elektrolisis limbah air sungai di Pekalongan pH 6,99; COD 52,10 mg/L; TSS 2,03 mg/L; TDS 1,925 mg/L. Limbah air sungai di Batang pH 7,99; COD 69,903 mg/L; TSS10,70 mg/L; TDS 6,785 mg/ L. Limbah sebelum di buang ke sungai pH 7,56; COD 366,830 mg/L; TSS 46,50 mg/L; TDS2,235 mg/L. Hasil yang diperoleh menunjukkan dekolorisasi menggunakan elektroda PbO 2 /Pb berlangsung hingga 94,03% untuk limbah air sungai di Pekalongan, 96,74 % untuk limbah air sungai di Batang, 97,13 % untuk limbah sebelum dibuang ke sungai.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi | 2009
Agus Hartanto; Abdul Haris; Didik Setiyo Widodo
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pengaruh kalsium, hormon auksin, giberelin, dan sitokinin terhdap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung. Tanaman jagung yang diberi kalsium dan fithormon dapat tumbuh hingga 232 cm sedangkan tanaman jagung tanpa kalsium dan fitohormon hanya tumbuh hingga 209 cm. Jagung yang dihasilkan dari tanaman dengan tambahan kalsium dan fitohormon memiliki berat rata-rata 200 g sedangkan tanpa kalsium dan fitohormon memiliki berat rata-rata 95 g.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi | 2009
Didik Setiyo Widodo; Ismiyarto Ismiyarto; Fithri Noorikhlas
Telah dilakukan penelitian dekolorisasi dan analisis lanjutan sisa elektrolisis larutan zat warna—remazol black B—dengan metode elektrolisis (elektrodekolorisasi) menggunakan anoda timbal dioksida, analisis spektrometri UV-Vis dan GC-MS. Remazol black B merupakan zat warna reaktif yang banyak digunakan pada industri tekstil, batik, dan tenun. Pada proses produksi dan pewarnaan, zat warna ini dapat terbuang ke lingkungan dan mencemari perairan, sehingga diperlukan upaya untuk memperbaiki lingkungan perairan. Pada pemilihan metode mempertimbangkan pemilihan bahan elektroda. Timbal dioksida sebagai elektroda dipilih dengan mempertimbangkan sifat bahan ini dalam sistem eletrolisis, stabil (inert) dan efek elektrokatalisis yang diharapkan memberikan sinergi pada upaya remediasi perairan tercemar dengan pendekatan elektrokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mendekolorisasi dan menganalisis larutan sisa elektrolisis untuk memperoleh konfirmasi produk destruksi. Kajian ini dilakukan dengan mengelektrolisis larutan remazol black B sebanyak 50 mL dengan potensial 5,5 V selama 90 menit. Setelah elektrolisis larutan sampel dianalisis dengan spektrometri UV-Vis. Analisis kualitatif meliputi pengamatan warna larutan sampel sebelum elektrolisis dan sesudah elektrolisis, dan pengukuran absorbansi dengan Spektrofotometer UV-Vis. Analisis kuantitatif dilakukan dengan mengolah data pengukuran absorbansi pada panjang gelombang maksimum dengan spektrometri UV-Vis sebelum dan sesudah elektrolisis. Analisis GC-MS dikerjakan pada sampel setelah ekstraksi. Sebanyak 5 mL larutan sisa elektrolisis ditambah 10 mL dietil eter kemudian diekstraksi. Filtrat yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Data riset menunjukkan bahwa larutan zat warna remazol black B dapat didekolorisasi dengan metode elektrolisis menggunakan elektroda PbO2/Pb dan PbO2/karbon. Sistem PbO2/Pb memberikan hasil yang lebih efektif dalam proses elektrodestruksi zat warna remazol black B dibandingkan sistem PbO2/karbon. Pada temperatur kamar, elektrodekolorisasi sampel remazol black B menggunakan anoda PbO2/Pb telah berlangsung 100% menjadi CO2, H2O dan/atau senyawa karbon rantai pendek dan tidak mempunyai gugus kromofor (pemberi warna), sedangkan elektrodekolorisasi menggunakan PbO2/karbon telah mendekolorisasi zat warna dengan sempurna dan menyisakan senyawa yang bercincin benzena yang dapat dihilangkan dengan baik dengan penambahan waktu elektrolisisKata Kunci: elektrolisis, elektrodekolorisasi/elektrodestruksi, remazol black B, elektroda PbO2, spektrometri UV-Visible
Archive | 2008
Fithri Noorikhlas; Didik Setiyo Widodo; Ismiyarto Ismiyarto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi | 2018
Didik Setiyo Widodo; Rahmad Nuryanto; Abdul Haris; Prihastuti Santini Laksmi Dewi; Lutfia Apipah