Sulaeman Martasuganda
Bogor Agricultural University
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Sulaeman Martasuganda.
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management | 2016
Imanuel M. Thenu; Gondo Puspito; Sulaeman Martasuganda
ABSTRACTLift net fishermen usually use fluorescent lamp as attractor to lure fish. As price of fuel rise, fishermen are forced to find another option to change their attractor into some much lower cost and more energy-save lamp, or in other words, to change into LED lamp. This research are providing evidence that sunked LED lamps can be utilized as a helper tools, and also determined the best time for catching fish in the lift net. Two lift net used in this research, one of them used sunked LED lamps and the other used ordinary fluorescent lamps. Lift net are operated as long as 20 nights, with four catching times per night, between 18.00-21.00, 21.00-00.00, 00.00-03.00, and 03.00-06.00. Results showed that LED lamps give a better result with 11 organisms successfully catch (287,6 kg), compared to ordinary fluorescent lamps with only six organisms (238,3 kg). The best time for catching with LED lamps are between 18.00-21.00 (121 kg), while between 21.00-00.00 (67,4 kg), 00.00-03.00 (46,9 kg) and 03.00-06.00 (52,3 kg).Key words: fluorescent lamp, lift net, light emitting diode, Palabuhanratu,sunked lights-------ABSTRAKNelayan bagan biasa menggunakan lampu fluorescent sebagai atraktor untuk memanggil ikan. Harga bahan bakar yang mahal menyebabkan nelayan harus beralih memakai jenis lampu lain yang hemat energi, seperti lampu LED (light emitting diode) Penelitian bertujuan untuk membuktikan bahwa lampu celup LED dapat digunakan sebagai alat bantu penangkapan ikan pada bagan dan menentukan waktu operasi penangkapan terbaik. Dua bagan digunakan dalam penelitian ini. Masing-masing menggunakan lampu celup LED dan lampu fluorescent. Bagan dioperasikan selama 20 malam. Dalam 1 malam dilakukan 4 kali penangkapan, yaitu antara jam 18.00-21.00, 21.00-00.00, 00.00-03.00 dan 03.00-06.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lampu celup LED pada bagan menghasilkan 11 jenis organisma tangkapan seberat 287,6 kg, atau lebih banyak dari lampu fluorescent sejumlah 6 organisma (238,3 kg). Adapun waktu penangkapan terbaik pada bagan yang menggunakan lampu LED adalah antara pukul 18.00-21.00 yang menghasilkan tangkapan seberat 121 kg, sedangkan 21.00-00.00 (67,4 kg), 00.00-03.00 (46,9 kg) dan 03.00-06.00 (52,3 kg).Kata kunci: lampu fluorescent, bagan, light emitting diode, Palabuhanratu, lampu celup
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management | 2016
Harits Adli Tegar Nevada; Sulaeman Martasuganda; Nimmi Zulbainarni; Iwan Dirwana
ABSTRACT This research has been done in Palabuhanratu bay, Indonesia. Juvenile lobster (Panulirus sp.) is the main target fish in this research. This research was used Fish Aggregating Devices with two different types of attractor. This research was aimed to known differences in the effectiveness of attractor that had been calculated used on Mann-Whitney Methode. Attractor which used for comparison were seaweed and palm leaf as a test and a seaweed as a control. Korang was a tool that used to gotten a data and put a attractor. The result of comparition show that a total of catches with seaweed and palm leaf more than seaweed. From the result concluded that seaweed and palm leaf more effective than seaweed. Key words: effectiveness of attractor, juvenile lobster, fish aggregating devices, korang ------- ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di perairan Teluk Palabuhanratu, Indonesia dengan target utama tangkapan juvenil lobster (Panulirus sp.). Penelitian ini menggunakan rumpon dengan 2 jenis atraktor yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan efektivitas atraktor yang dihitung menggunakan Mann-Whitney. Atraktor yang digunakan untuk perbandingan adalah rumput laut dan daun kelapa sebagai percobaan dengan rumput laut sebagai kontrol. Korang merupakan alat yang digunakan unuk pengambilan data sekaligus tempat meletakkan atraktor. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa jumlah hasil tangkapan pada atraktor rumput laut dan daun kelapa lebih banyak dibandingkan dengan rumput laut. Hal ini dapat disimpulkan bahwa atraktor rumput laut dan daun kelapa lebih efektif dibandingkan dengan rumput laut. Kata kunci: efektivitas atraktor, juvenil lobster, rumpon, korang
International Journal of Sciences: Basic and Applied Research | 2014
Amirul Karman; Sulaeman Martasuganda; M. Fedi A. Sondita; Mulyono S. Baskoro
Buletin PSP | 2011
Zulkarnain Zulkarnain; Mulyono S. Baskoro; Sulaeman Martasuganda; Daniel R. Monintja
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management | 2018
Liya Tri Khikmawati; Sulaeman Martasuganda; Fedi Alfiadi Sondita
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan | 2017
Oktavianto P Darmono; M. Fedi A. Sondita; Sulaeman Martasuganda
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan | 2017
Septifitri Septifitri; Daniel R. Monintja; Sugeng Hari Wisudo; Sulaeman Martasuganda
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis | 2017
Liya Tri Khikmawati; Sulaeman Martasuganda; M. Fedi A. Sondita
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis | 2016
Amirul Karman; Sulaeman Martasuganda; M. Fedi A. Sondita; Mulyono S. Baskoro
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis | 2016
Benny Jeujanan; Sulaeman Martasuganda; M. Fedi A. Sondita; Roza Yusfiandayani; Daniel R. Monintja