Achmad Fahrudin
Bogor Agricultural University
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Achmad Fahrudin.
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management | 2016
Riyadi Subur; Fredinan Yulianda; Achmad Fahrudin; Setyo B. Susilo
ABSTRACTCoral reef, mangrove, and seagrass bed are important ecosystems in coastal areas and small islands which plays critical roles in maintenance of shorelines and lands on small islands. Those ecosystems have mutual relationships in providing effective protection of lands and lives on small islands. The objectives of the research are to calculate, to valuate, and to determine ecological adaptive capacity small islands of Guraici Islands. Field work was carried out at all 17 islands of Guraici Islands, where data collection and calculations of each ecosystem adaptive capacity of coral reef, mangrove and seagrass bed were made. Values of adaptive capacity for each ecosystem are found to range between 0.0 and 1.0 whereas values of the ecological adaptive capacity of every single island in Guraici Islands range between 0.0 and 3.0. The results of this research indicate that all small island ecosystems studied in Guraici Islands can be grouped into three categories of adaptive capacity, they are “medium, low, and very low”. Values of coral reefs adaptive capacity range between 0.0 and 0.58. Values of mangroves adaptive capacity range between 0.0 and 0.51. Values of seagrass beds adaptive capacity range between 0.0 and 0.51. Data analysis made also shows that small island ecological adaptive capacity in Guraici Islands has also belonged to three categories “medium, low, and very low”, where all their adaptive capacity values range between 0.37 and 1.64. Ten islands are in “Medium” category, six islands in “low” category, and one island is in “very low” category.Key words: coral reef, ecological adaptive capacity, mangrove, seagrass-------ABSTRAKTerumbu karang (coral reef), mangrove dan padang lamun (seagrass bed), merupakan ekosistem penting di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang memegang peranan penting dalam melindungi garis pantai serta daratan pulau kecil. Ekosistem tersebut cukup efektif sebagai pelindung terhadap keselamatan lahan daratan pulau-pulau kecil, dan memiliki keterkaitan dalam melindungi pulau-pulau kecil. Tujuan peneliltian ini adalah menghitung, menilai serta menentukan status kapasitas adaptif ekologi pulau-pulau kecil dalam Gugus Pulau Guraici. Penelitian dilakukan pada 17 pulau yang terdapat dalam Gugus Pulau Guraici, dengan menghitung kapasitas adaptif ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove dan ekosistem lamun. Nilai Kapastias adaptif setiap ekosistem tersebut berkisar 0,0-1,0, sedangkan nilai kapasitas adaptif ekologi pulau berkisar 0,0-3,0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh ekosistem pesisir yang diteliti pada pulau-pulau dalam Gugus Pulau Guraici tergolong dalam tiga kategori kapasitas adaptif yaitu “sedang, rendah dan sangat rendah”. Nilai kapasitas adaptif ekosistem terumbu karang berkisar 0,0-0,58.Ekosistem mangrove memiliki nilai kapasitas adaptif berkisar 0,0-0,51, dan ekosistem lamun kapasitas adaptifnya berkisar 0,0-0,59. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kapasitas adaptif ekologi pulau-pulau dalam Gugus Pulau Guraici tergolong kedalam tiga kategori yaitu “sedang, rendah dan sangat rendah”, dengan nilai kapasitas adaptif ekologi yang berkisar 0,37-1,64. Sebanyak sepuluh pulau tergolong memiliki kapasitas adaptif ekologi “sedang’, enam pulau memiliki kapasitas adaptif ekologi berkategori “rendah”, dan satu pulau berkategori kapasitas adaptif ekologi “sangat rendah”.Kata kunci: terumbu karang, kapasitas adaptif ekologis, mangrove, lamun
Jurnal Segara | 2015
Selvi Tebaiy; Fredinan Yulianda; Achmad Fahrudin; Ismudi Muchsin
Struktur komunitas lamun merupakan data dasar dari ekosistem lamun yang perlu diketahui untuk dapat mengelolanya secara berkelanjutan. Penelitian lamun dilakukan pada Agustus 2012 di Teluk Youtefa Jayapura Papua, dengan tujuan untuk mengkaji distribusi dan struktur komunitas lamun. Koleksi data dilakukan dengan metode acak terstrukur dengan menggunakan transek kuadrat pada 3 lokasi pengamatan (Tobati, Enggros I dan Enggros II). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis lamun yang ditemukan yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis dan Halophila minor. Komposisi jenis dan distribusi lamun bervariasi pada setiap lokasi dan didominasi oleh Thalassia hemprichii dengan tutupan berkisar antara 34,05-49,27%. Frekuensi tertinggi tercatat di lokasi Enggros I yaitu jenis Thalassia hemprichii (67,46%), Enhalus acoroides di lokasi Enggros II (37,10%). Sumberdaya lamun di Teluk Youtefa cukup baik dan potensial untuk kehidupan biota yang berasosiasi. Pengelolaan terpadu antara pihak yang terkait menjadi strategi pengelolaan ekosistem lamun dalam aspek ekologi, sosial ekonomi dan budaya (pengetahuan lokal masyarakat)
Jurnal Manajemen Hutan Tropika | 2011
Dietriech G. Bengen; Roni Bawole; Fredinan Yulianda; Achmad Fahrudin
tropical life sciences research | 2015
Zairion; Yusli Wardiatno; Mennofatria Boer; Achmad Fahrudin
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia | 2015
Martini Dwi Indrayanti; Achmad Fahrudin; Isdradjad Setiobudiandi
Indian journal of science and technology | 2015
Zairion; Yusli Wardiatno; Achmad Fahrudin
Journal of Coastal Zone Management | 2006
Budiati Prasetiamartati; Akhmad Fauzi; Rokhmin Dahuri; Achmad Fahrudin; Hellmuth Lange
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia | 2016
Zairion Zairion; Mennofatria Boer; Yusli Wardiatno; Achmad Fahrudin
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS | 2011
Unstain Nwj Rembet; Mennofatria Boer; Dietriech G. Bengen; Achmad Fahrudin
Tropical Fisheries Management Journal | 2018
Surya Gentha Akmal; Achmad Fahrudin; Syamsul Bahri Agus