Setia Hadi
Bogor Agricultural University
Network
Latest external collaboration on country level. Dive into details by clicking on the dots.
Publication
Featured researches published by Setia Hadi.
Sosiohumaniora | 2015
Enirawan; Setia Hadi; Bambang Juanda; Ernan Rustiadi
Isu ketahanan pangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni ketersediaan pangan yang memadai di tingkat wilayah, namun merupakan daerah rentan pangan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif ketahanan pangan dan analisis regresi. Kinerja ketahanan pangan pada aspek ketersediaan adalah surplus, namun pada aspek distribusi belum stabil sedangkan aspek konsumsi ditandai masih tingginya persentase penduduk miskin dan rasio kasus gizi buruk per 1000 penduduk walau dengan trend menurun. Untuk meningkatkan ketahanan pangan wilayah di Provinsi NTB maka perlu upaya peningkatan produktivitas lahan pertanian, peningkatan akses lembaga keuangan, peningkatan peran koperasi dalam mendukung kegiatan usaha tani dan distribusi pangan, Pendidikan masyarakat serta pengembangan pelayanan kesehatan di Provinsi NTB
Sosiohumaniora | 2014
Ahmadriswan Nasution; Ernan Rustiadi; Bambang Juanda; Setia Hadi
Penelitian ini meneliti dampak partisipasi dalam kelompok kemasyarakatan (kegiatan keagamaan, olah raga, dan arisan) terhadap pendapatan (dengan proksi pengeluaran perkapita) rumah tangga di perdesaan Indonesia. Hasil penelitian menemukan ada hubungan kausal dua arah antara pengeluaran perkapita dan akses pada kegiatan kemasyarakatan. Hal ini menunjukkan adanya masalah endogenitas, sehingga artikel ini menggunakan pendekatan probit kuadrat terkecildua tahap (2SPLS) yang dapat mengontrol endogenitas. Dengan menggunakan data hasil survei Badan Pusat Statistik, hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam organisasi kemasyarakatan secara positif memengaruhi pengeluaran perkapita, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi kemiskinan. Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa pengeluaran perkapita dan lama sekolah kepala rumah tangga secara positif terkait dengan akses terhadap organisasi kemasyarakatan. Dari temuan ini, strategi pemerintah untuk untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga di perdesaan dapat bersifat kelompok dengan mendorong jumlah dan kegiatan organisasi kemasyarakatan dan akan mengurangi kemiskinan lebih cepat di perdesaan.
IOSR Journal of Humanities and Social Science | 2014
Untung Turua; Setia Hadi; Bambang Juanda; Endah Murniningtyas
This research analyses potential of land resources, village ecology, and culture of Papuan farmers in making use of land resources in Keerom regency, for the development of Papuan farmers’ economy. The class of land suitability was found through the study of document Studies for Agriculture Technology Papua Province, office of agriculture, and also the office of forestry and plantation of Keerom regency. The mapping of commodities was found through the analysis of the map and field survey with the approach of landform and the analysis of geomorphology, and the identificatin of ecology potentials. The culture of papuan farmers was found trhough Focused Group Discussion (FGD) and direct contact with the villagers. The result shows that the class of land suitability for the mapping of commodities of crops, horticulture and plantation,are spread in the districts of Arso, Arso Timur and Waris. Keerom Papuan farmers have not maximally used the farming land because they are still depending on the natural resources. The use of technological tools by papuan farmers is still low. Papuans also do not have capitals for the next planting season, compared with non Papuan farmers. Social capital is so strong that have negative impacts to the income.
Forum penelitian Agro Ekonomi | 2014
Tri Ratna Saridewi; Setia Hadi; Akhmad Fauzi; I Wayan Rusastra
English Rapid development on Ciliwung watershed converts farmland to other uses causing decreased catchment area and flood. Flood occurrence on Ciliwung watershed indicates that current land use planning is not in accordance with its carrying capacity. Currently, most of the policies issued to manage watershed are dominated by structural approach. Moreover, land use planning often leads regional and sectoral conflicts. Based on a literature study, a non-structural approach should be done prior to a structural approach. Land use planning using an institutional approach is part of a non-structural approach. An institutional approach in managing Ciliwung watershed could be based on Ostrom’s Institutional Analysis and Development (IAD). Payment mechanism for environmental services and compensation can be carried out through the operation and maintenance of irrigation and watershed management simultaneously. Good watershed quality is able prevent flood incidence and to guarantee continuity of irrigation water supply resulting in farming productivity improvement. Optimum allocation of Ciliwung watershed can be achieved by accommodating both conservation and economic requirements simultaneously. Effective institutional interaction is the appropriate way to ensure implementation of integrated watershed management. Indonesian Pembangunan yang sangat pesat di Daerah Aliran Sungai Ciliwung mendorong terjadinya konversi lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Hal ini menyebabkan berkurangnya daerah resapan air sehingga terjadi banjir. Banjir tersebut merupakan indikasi bahwa tata ruang saat ini tidak sesuai dengan daya dukung wilayah. Selama ini, kebijakan pemerintah untuk penyelesaian pengelolaan kawasan DAS lebih didominasi oleh penyelesaian secara struktural. Selain itu, perencanaan penataan ruang yang telah disusun seringkali menimbulkan adanya konflik sektoral dan kewilayahan. Melalui studi literatur, dapat diketahui bahwa pendekatan yang bersifat nonstruktural harus dilakukan terlebih dahulu sebelum pendekatan struktural. Penataan ruang menggunakan pendekatan kelembagaan merupakan bagian dari pendekatan nonstruktural. Pendekatan kelembagaan dalam pengelolaan kawasan DAS Ciliwung dapat mengacu pada Ostrom’s Institutional Analysis and Development (IAD). Mekanisme imbal jasa lingkungan dan pemberian kompensasi dapat dilakukan melalui operasi dan pemeliharaan irigasi serta pengelolaan DAS secara bersamaan. Kualitas DAS yang terjaga dengan baik mampu menanggulangi banjir sekaligus menjaga kontinuitas air irigasi sehingga produktivitas usahatani meningkat. Alokasi tata ruang kawasan DAS Ciliwung yang optimum dapat diperoleh dengan mengakomodir kebutuhan konservasi dan ekonomi secara bersamaan. Interaksi kelembagaan yang efektif merupakan langkah yang tepat untuk menjamin implementasi pengelolaan DAS secara terpadu.
Archive | 2006
Ernan Rustiadi; Setia Hadi; Widhyanto M. A.
Procedia - Social and Behavioral Sciences | 2016
Muhammad Ali; Setia Hadi; Bambang Sulistyantara
Journal of economics and sustainable development | 2016
Dedy Heriwibowo; Bambang Juanda; Setia Hadi; Sapto Supono
MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan | 2014
Ahmadriswan Nasution; Ernan Rustiadi; Bambang Juanda; Setia Hadi
Asian Social Science | 2015
Ahmadriswan Nasution; Ernan Rustiadi; Bambang Juanda; Setia Hadi
Biotropia: The Southeast Asian Journal of Tropical Biology | 2017
Tri Ratna Saridewi; Setia Hadi; Akhmad Fauzi; I Wayan Rusastra